Mohon tunggu...
Chalimatus Sakdiyah
Chalimatus Sakdiyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

SDN 03 Ketilengsingolelo SMPN 1 Welahan SMAN 77 Jakarta Pendidikan Matematka UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop Keterampilan Fasilitas dalam Penanaman Olimpisme

10 November 2013   15:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Alhamdulillah ketemu lagi dengan mata kuliah Olimpisme. Materi hari ini adalah “WORKSHOP KETERAMPILAN FASILITASI DALAM PENANAMAN OLIMPISME”.

Dalam pembelajaran hal yang akan menjadi tolok ukur kesuksesan pembelajaran adalah kesan pertamanya. Jika pertemuan pertama sudah berkesan dan menyenangkan, insyaAllah kebelakangnya juga akan menyenangkan. Pada awal pertemuan hal yang harus dilakukan adalah perkenalan, ada beberapa trik perkenalan supaya berkesan, menyenangkan, dan tidak monoton, diantaranya :

1.Dengan cara menggambar foto diri

2.Berbaris dan berkelompok

Hal-hal yang harus dilakukan pengajar saat mulai pembelajaran adalah

1.Pentingnya saling mengenal

2.Teori/konsep belajar mengajar

Belajar mengajar adalah proses untuk mengubah perilaku, melalui aktivitas/kegiatan yang dapat menambah dan mengembangkan:

·Pengetahuan (knowladge)

·Ketrampilam (Skill)

·Sikap ( Attitude)

Ada 2 konsep dasar dalam proses belajar mengajar, yaitu:

1.Paedagogi : Ilmu dan seni dalam mengajar anak

Prinsip konsep Paedagogi:

·Orang tua memberikan pengajarannya terhadap anak.

·Tujuan proses bersifat mentransmisikan pengetahuan.

·Dititik beratkan pada pengetahuan/ konsep/ Teori (knowledge), bukan kepada ketrampilan (skill) atau sikap ( attitude).

·Hasil pendidikan sepenuhnya tanggung jawab orang tua/guru

·Bantuan guru terhadap murid sangat dominan, mengingat murid dianggap mempunyai ktrampilan yang sangat tergantung pada orang lain.

2.Andragogi : Ilmu dan Seni dalam membantu orang dewasa belajar

Prinsip konsep Adragogi:

·Belajar bila merasa perlu.

·Belajar sambil kerja.

·Materi realistis dan relevan dengan kebutuhan.

·Menguhubungkan materi dengan pengalamannya.

·Membutuhkan lingkungan yang informal dan kondusif ( pendekatan simulasi).

·Tertarik bila materi menarik (dituntut optimalisasi media belajar yang optimal).

Ada 2 konsep dasar dalam pendekatan belajar-mengajar berdasarkan prosesnya:

a.Conceptual Learning : Lebih menitik beratkan pada pemahaman filosofis/ konsep/ nilai dan materi pelajaran yang diberikan.

b.Experiental Learning.

Ada 4 elemen dalam pelatihan berbasis experiental Learning, yaitu:

1) Tindakan/pengalaman.

2) Proses refleksi/ pendalaman tentang apa yang telah dilakukan.

3) Adanya transfer dan refleksi pengalamannya selama pelatihanke dalam kehidupan nyata.

4) Adanya kesinambungan perilaku dalam jangka panjang.

Point penting pada experiental learning:

1. Seluruh proses penggalian “point belajar” bertujuan untuk membuat tiap peserta berkomitmen terhadap apa yang telah diucapkannya.

2. Fasilitator menggunakan seluruh kemampuan komunikasinya untuk membuat peserta menyelami proses psikologis dalam dirinya selama menjalani simulasi dan “mengatakannya”.

Cara fasilitator mempromosikan dirinya adalah sebagai berikut :

1. Menjadi bagian dari warga belajar ( audience)

2. Menciptakan iklim belajar mengajar

3. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap proses.

4. Menyadari kelebihan-kekurangan dirinya diantara warga belajar.

5. Mampu melihat permasalahan dan memecahkannya.

6. Mengerti perasaan orang lain lewat pengamatan.

7. Mempunyai kemampuan untuk mempersuasi orang lain.

8. Optimis dan punya itikad baik

9. Terbuka “Open Mind”

Adapun metode yang sebaiknya dikuasai seorang fasilitator:

1. Metode dan teknik Coaching

2. Metode dan teknik Counseling

3. Metode dan teknik presentasi

Tahapan proses fasilitasi:

Proses Tee-Up, yakni memberikan instruksi/ penjelasan/procedure secara rinci untuk melaksanakan simulasi. Tee-Up dilakukan dengan jelas, ringkas, sistematis.

Tugas seorang fasilitator salah satunya adalah 4 F. yaitu:

1. Fact

Menggali dari peserta tentang apa yang telah dialaminya

2. Feeling

Menggali proses psikologis peserta selama simulasi

3. Finding

Membimbing peserta untuk menemukan “makna” sebuah peristiwa/simulasi

4. Future

Membimbing peserta untuk mempunyai komitmen dalam mengaplikasikan nilai positif yang didapatkannya di situasi nyata

Debriefing di tengah simulasi.

Dalam situasi khusus, misal: kegagalan terus menerus dalam menyelesaikan simulasi, karena kebingungan, peserta tampak putus asa, kelompok tampak rebut dan terjadi.

Beberapa larangan yang harus dihindari fasilitator adalah  sebagai berikut :

1. Melakukan penilaian terhadap jawaban peserta atau perilaku peserta dan saat kegiatan.

2. Menggunakan kalimat seperti ini. “ Sebaiknya Anda……,seharusnya Anda.

3. Memberikan petunjuk sesuai keinginan fasilitator

4. Ikut mempermalukan peserta.

AND NEXT ACTION !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun