Mohon tunggu...
Anak Kampoeng
Anak Kampoeng Mohon Tunggu... -

Hanya ingin menulis apa yang aku pikirkan dan aku rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menggapai Terang

23 Mei 2012   11:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rintihan kemarin jarang kedengaran...
Erangan keras kemarin yang sering terdengar..
Semakin pelan dan mungkin akan hilang....

Bibir kering itu perlahan basah...
Guratan wajah buram mulai berseri..
Menguatkan kaki untuk kembali menopang tubuh kecil itu
Dia Kembali berdiri...
Setelah ia terlempar....

Pijakan itu masih rapuh..
Tak sekuat sebelum hempasan itu..
Tapi titik terang di ujung tatapannya..
Membuat pijakan itu perlahan menguat...

Ia mulai melangkah walau tertatih..
Tapi ia tetap melangkah...
Kerinduan hatinya akan terang di ujung tatapannya..
Membuat ia semakin berani melangkah...

Langkah itu semakin kuat....
Mungkin ia akan berlari...
Berlari dan terus berlari
Hingga terang itu menjadi miliknya....
Calangona Matheo
Sudiang, 21/10/10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun