Mohon tunggu...
Chairunnisa aprilia azzahra
Chairunnisa aprilia azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah pribadi yang berfikir mendalam dan peduli pada sekitar, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, serta pribadi yang menghargai kejujuran.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Digitalisasi dan UMKM Buku: Membuka Peluang atau Menutup Halaman?

21 Desember 2024   23:16 Diperbarui: 21 Desember 2024   23:16 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau menghadapi berbagai tantangan, UMKM buku di Jogja tetap memiliki peran penting dalam melestarikan tradisi literasi kota. Toko-toko buku kecil ini tidak hanya menjadi tempat jual beli, tetapi juga ruang bagi pelajar, mahasiswa, dan pencinta literasi untuk berkumpul. Mereka menyediakan buku-buku yang sering sulit ditemukan di toko besar atau platform online, biasanya dengan harga yang lebih terjangkau. "Di toko besar, harga buku bisa dua kali lipat lebih mahal. Sementara di sini, kami menjual dengan harga yang pas untuk kantong mahasiswa," ujar salah satu pemilik toko.

Namun, agar tetap relevan di era digital, pelaku usaha harus memikirkan strategi baru, seperti memanfaatkan teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, toko buku mulai bertransformasi dengan menghadirkan acara komunitas yang tak hanya menarik pelanggan, tetapi juga mempererat hubungan emosional dengan komunitas. Selain itu, banyak toko kini mengembangkan layanan pembelian online untuk tetap kompetitif di tengah perubahan zaman.

Sebagai masyarakat, kita memiliki peran besar dalam mendukung keberlangsungan toko buku. Membeli buku secara langsung di toko buku lokal tidak hanya mendukung keberlanjutan bisnis mereka, tetapi juga membantu menjaga budaya literasi. Dengan berbelanja di toko buku lokal, kita turut mendukung penulis, penerbit, dan pekerja kreatif lainnya. Kita juga bisa membantu mempromosikan toko buku favorit melalui media sosial, menghadiri acara yang mereka selenggarakan, atau mengajak teman untuk berkunjung. Langkah-langkah kecil ini akan memberikan dampak besar bagi masa depan toko buku.

Sebagai masyarakat, kita memiliki pilihan besar untuk menentukan masa depan UMKM buku di Jogja apakah kita akan membiarkan mereka memudar, atau justru membantu mereka menemukan kembali sinarnya di era digital. Mari jadikan digitalisasi sebagai alat pemberdayaan, bukan ancaman. Dengan membeli langsung di toko buku lokal, mempromosikan mereka di media sosial, atau menghadiri acara yang mereka selenggarakan, kita dapat menjadi bagian dari solusi. Toko-toko buku kecil ini adalah penjaga tradisi literasi, tempat bertemunya ide dan sejarah yang tidak tergantikan. Jangan biarkan mereka menjadi hanya sebuah cerita lama. Bersama-sama, kita bisa menulis babak baru yang memastikan keberlangsungan mereka. Dukungan Anda hari ini adalah harapan mereka untuk esok. Mari kita tunjukkan bahwa Jogja, sebagai kota pelajar, tetap setia menjaga literasi dan budayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun