Mohon tunggu...
Chairunisa
Chairunisa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang guru di sebuah sekolah swasta yang berada di daerah Sawangan Depok

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hilangnya Materi Praaksara pada Fase E

30 Agustus 2024   16:31 Diperbarui: 30 Agustus 2024   16:37 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 032/H/Kr/2024 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka ada beberapa perubahan dalam capaian pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran di semua fase. Sejarah menjadi salah satu mata pelajaran yang capaian pembelajarannya berubah didalam Fase E. Pada Fase e Sejarah digabungkan dengan mata pelajaran sosial lainnya seperti Ekonomi dan Geografi. Tak hanya itu materi kehidpan masyarakat pada masa pra-aksara juga tidak masuk dalam capaian pembelajaran didalam Fase E. Bunyi Capaian Pembelajaran (CP) tersebut:

"Pada akhir Fase E, peserta didik memahami konsep dasar berbagai bidang ilmu sosial sebagai ilmu yang mengkaji manusia dan lingkungannya untuk memberikan landasan berpikir kritis, analitis, kreatif, adaptif, dan solutif dalam merespons peristiwa dan fenomena sosial, budaya, dan ekonomi yang terjadi di masyarakat dalam lingkup lokal, nasional, dan global. Peserta didik memahami peran dan potensi dirinya dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi. 

Peserta didik secara mandiri maupun berkolaborasi menggali fenomena kehidupan manusia secara sistematis serta menemukan persamaan dan perbedaannya dalam dimensi ruang dan waktu. Peserta didik menganalisis, menarik simpulan, mengomunikasikan informasi dan hasil analisis dari sumber primer dan/atau sekunder, hasil observasi dan dokumentasi. Peserta didik mampu merefleksikan hasil analisis dari informasi, hasil observasi, dan hasil dokumentasi, serta menyusun rencana tindak lanjut."

Sudah jelas dalam CP diatas tidak membahas tentang materi pra-aksara secara spesifik. Namun materi pra-aksara bisa disisipkan sebagai pengantar atau sebagai contoh dalam menganalisis sumber-sumber sejarah. Hilangnya materi pra-aksara ini dikarenakan materi tersebut sudah dibahas dalam Fase D atau jenjang SMP. Jadi peserta didik dianggap sudah memiliki pemahaman mengenai materi pra-aksara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun