Mohon tunggu...
Chairunisa Rohadi
Chairunisa Rohadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemerhati Masyarakat

Make it easy readers, lets talk about Islam holistically.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Genjatan Senjata Gaza : Jalan Panjang Menuju Kedamaian

23 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 23 Januari 2025   09:26 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hi, readers... Ada kabar yang lagi berjalan di Gaza tertanda menuju akhir Januari 2025 ini. Gencatan senjata antara Hamas dan Israel belum lama ini diumumkan, dan ini jadi topik panas di berbagai media Internasional. Walaupun ini terdengar kayak angin segar, kenyataannya konflik ini masih jauh dari selesai. Gencatan senjata ini muncul karena keteguhan luar biasa dari rakyat Gaza, yang terus bertahan meski dihimpit penderitaan.

Rakyat Gaza: Bertahan di Tengah Tekanan

Perjuangan rakyat Gaza dari serangan tiada henti Israel lebih dari setahun ini adalah sejarah yang harus dijadikan pelajaran. Bayangin, di tengah blokade panjang, kelaparan, dan serangan militer, mereka tetap tegar. Walaupun banyak pemimpin perjuangan mereka gugur, semangat rakyat Palestina nggak pernah padam. 

Mereka terus mempertahankan tanah air mereka dari pendudukan Zionis. Ini bukti nyata kalau keberanian mereka nggak gampang dipatahkan.

Fun fact, bahkan dengan kekuatan militer Israel yang super gede, mereka nggak bisa ngalahin semangat juang rakyat Gaza. Jadi, perjuangan ini nggak cuma soal fisik, tapi juga keyakinan yang tak dapat ditampik hasil dari keimanan terhadap Zat Maha Segalanya.

Gencatan Senjata: Kedamaian Palsu

Nah, ngomongin soal gencatan senjata, kenyataannya ini masih rentan banget, lho. Beberapa jam setelah diumumkan, serangan masih terjadi dan bahkan bikin korban jiwa. Hmm, jadi mikir, apa gencatan senjata ini beneran solusi atau cuma jeda sebelum konflik mulai lagi?

Menurut laporan CNBC Indonesia, hubungan antara kedua pihak masih penuh ketidakpercayaan. Israel masih lanjut operasi di Tepi Barat, sementara Hamas tetap bertahan. Kondisi ini bikin banyak orang pesimis kalau perdamaian bakal segera terwujud.

Indonesia dan Gaza

Ngomongin Indonesia, pemerintah kita udah nyatakan dukungan atas gencatan senjata ini. Banyak harapan supaya ini bisa jadi awal penghentian kekerasan di Gaza. Tapi sayangnya, para ahli politik internasional masih skeptis. Seperti yang dilaporin sama VOA Indonesia, gencatan senjata ini lebih kayak jeda sementara daripada solusi permanen.

Konflik Bergeser ke Tepi Barat

Selain Gaza, Israel juga mulai intensif menyerang wilayah Tepi Barat. Menurut laporan Al Jazeera, penduduk di sana sekarang juga menghadapi kekerasan yang nggak kalah parah. Jadi, jelas banget kalau konflik ini nggak cuma soal Gaza, tapi juga seluruh Palestina.

Ini bikin situasi warga makin sulit, apalagi mereka udah kesusahan akses kebutuhan dasar kayak makanan dan tempat tinggal. Sakit hati nggak sih denger ini semua?

Apa Solusinya?

Sebagai umat Islam sih harusnya kita percaya kalau solusi sejati buat konflik ini nggak cukup cuma lewat meja perundingan. Gencatan senjata yang gampang dilanggar nunjukin kalau pendekatan ini belum cukup. Umat Islah harus percaya kalau jihad dan persatuan umat di bawah satu kepemimpinan Islam bisa jadi jalan menuju kemenangan.

Kalau kita lihat sejarah, umat Islam bisa mencapai kejayaan waktu mereka bersatu. Keyakinan kalau pertolongan Allah bakal datang, jadi motivasi besar buat terus berjuang. Sebab sejarah kezaliman yang menimpa rakyat di Tanah Syam bukan sekali ini saja. 

Pembebasan Tanah Palestina dimana ada Baitul Maqdis di dalamnya sudah dilakukan Shalahuddin Al-Ayyubi yang sejak masa Nuruddin Zanki berusaha menyatukan kembali pemerintahan Abbasiyah yang terpecah belah.

Dukungan Internasional Penting Banget

Meskipun inti solusi ada di tangan umat Islam, dukungan internasional tetep penting banget, guys. Tekanan politik dan ekonomi ke Israel bisa bantu meredakan konflik. Tapi ya, kita tahu sendiri, banyak negara yang lebih milih mendukung Israel karena aliansi strategis mereka. Ini bikin perjuangan Palestina jadi makin berat.

Harapan ke Depan di Tangan Umat Islam

Gencatan senjata ini emang penuh tantangan, tapi tetap ada secercah harapan. Setiap jeda di konflik kasih waktu buat warga sipil bernapas lega. Namun ini bukan berarti kita terlena sebab perjuangan mereka masih panjang.

Kita sebagai umat Islam di seluruh dunia diharapkan terus mendukung mereka, entah itu lewat doa, bantuan materi, atau advokasi politik. Keyakinan bahwa kemenangan bakal datang harus tetap jadi pegangan. Jadi, jangan lupa terus solid dan dukung perjuangan mereka, ya!

Kenapa sih Umat Muslim sudah selayaknya melihat permasalahan ini dari kacamata Islam. Sebab Allah dalam Al-Qur'an dan Assunnah menyuruh hamba-Nya untuk memelihara bumi, mencegah kezaliman dan kemungkaran. Itulah yang disebut dari melihat sebuah masalah dari kacamata agama.

Apalagi disanalah Baitul Maqdis berada. Kiblat pertama Umat Muslim, sebuah tanah penuh berkah. Keimanan Muslim tercermin dari tanah tersebut, dimana ketika tanah tersebut tidak baik-baik saja, itu artinya ada yang salah dari Umat Muslim di seluruh dunia.

Gencatan senjata ini memang belum jadi solusi total, tapi semangat rakyat Gaza patut kita contoh. Untuk mencapai kedamaian sejati, butuh perjuangan lebih besar dan kesatuan umat Islam. Umat Islam harus semakin memahami sejarah panjang Islam dan tentunya Islam itu sendiri. 

Menyadari kebutuhan kita akan persatuan seluruh umat Islam di muka bumi, menghentikan berbagai pertikai yang tidak berarti, dan mengembalikan segala kehidupan dalam aturan Allah. Kezaliman di seluruh muka bumi Inshaa Allah akan terselesaikan. Wallahu'alam bissawab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun