Mohon tunggu...
Chairul Manek Ismail
Chairul Manek Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA YANG SUKA MEMBAHAS PENDIDIKAN | FILSAFAT | POLITIK | WISATA | ISU SOSIAL Hobi fotografi untuk melihat dalam perspektif visual

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Seneca : orang yang takut mati bagaikan budak yang tak berdaya

15 Juli 2024   03:52 Diperbarui: 15 Juli 2024   04:12 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kematian seperti sesuatu momok yang menakutkan dan mengerikan ketika kita membayangkannya , persepsi kematian memang selalu dianggap buruk dengan diliputi perasaan ketakutan pada diri kita saat membayangkannya, salah satu filsuf stoic yaitu seneca menyebutkan ,"death too has a bad repuation" (kematian juga memiliki reputasi yang buruk) kita seolah tidak mengakui kematian karena perasaan takut kita, dan kita sering mengabaikan kematian dengan menguburnya sedalam mungkin hingga tak pernah tampak ke permukaan,padahal kematian merupakan suatu yang pasti bagi setiap yang bernyawa .Mungkin juga karena insting kita sebagai makhluk hidup hingga menganggap kematian sebagai sesuatu yang berbahaya dan ancaman sehingga secara spontan kita bertindak untuk melindungi diri dari kematian, tapi menurut seneca "yang buruk bukanlah kematian, tetapi cara manusia melihat kematian , sehingga kita dapat menarik sebuah konklusi baik atau buruknya "kematian" tergantung dengan perspektif apa kita melihatnya.

Pandangan kita tentang kematian akan mempengaruhi esensi kehidupan, ketakutan berlebihan pada kematian bisa menjadikan manusia bagaikan seorang budak, menurut seneca menyebutnya sebagai budak sebagai seseorang yang tunduk dan tidak berdaya  dan berkata bahwa "kalian adalah budak atas orang-orang,atas banyak hal,dan atas kehidupan ,sebab hidup yang dijalani tanpa keberanian untuk mati adalah perbudakan " kegilaan atas dasar kecintaan terhadap duniawi akan membuat manusia terbuai hingga takut melepaskan sesuatu yang memanjakan tubuhnya.bahkan seneca menyatakan "cinta tubuh sebagai kerangkeng yang kuncinya dipegang oleh malaikat maut".

Kematian merupakan sifat hukum alam yang universal , secara umum setiap yang bersifat biologis akan membusuk dan tidak ada yang permanen dan seperti itulah hukum alam bekerja, kemudian pasca kematian tidak ada yang pernah tau kita akan kemana,tidak ada yang bisa memastikan sesuatu pasca kematian karena yang bisa dipastikan adalah kematian akan menjemput setiap yang bernyawa.

Maka dari itu seneca menyerukan kepada kita untuk tidak takut menghadapi kematian sebagaimana yang dinyatakannya "Takut adalah kegilaan ,karena ketakutan adalah untuk hal-hal yang kita tidak yakin, kepastian tinggal menunggu"
Artinya kita jangan menghabiskan energi dan pikiran kita untuk terlalu memikirkan sesuatu yang belum Pasti tapi alihkan pada sesuatu yang pasti.

Bagi seneca terdapat sebuah persamaan antara dunia sebelum kita lahir dan kematian,Seneca berpendapat jika perasaan ketika mati sama seperti perasaan kita saat belum dilahirkan. Persamaanya ada pada belum terisinya tubuh dengan roh .

Konklusi yang bisa kita ambil dari argumentasi yang dikemukakan seneca adalah agar kita tidak menganggap kematian sebagai sesuatu yang buruk dan menakutkan,kita harus menghayati kematian dengan memberi nilai pada kehidupan yang kita jalankan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun