Kami bersyukur ketua kami benar benar mengikuti apa yang di gariskan pemerintah, yaitu ke tenda dulu dan liat jam kosong kapan waktu yang pas untuk melempar jumroh serta ikuti jalur yg biasa di pakai oleh jemaah Indonesia, jujur saja postur tubuh kita jauh lebih kecil bila di banding bangsa Afrika, Timur tengah dan Eropah, setidak nya walaupun berdesakan dengan jemaah Indonesia sendiri kita masih bisa bertahan dan bisa saling menyabarkan dalam 1 bahasa. Bagaimanapun ini adalah ketetapan yang sudah di gariskan oleh Allah SWT, Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roojiun, semoga para korban tragedi 204 Mina ini menjadi Syuhada dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Nya, Amiinnn....
Hari-hari berikutnya setelah berdiskusi dengan ketua KBIH kami melakukan lempar Jumroh berikutnya yaitu jumrah Ula, Wusta dan Aqobah di jam 02.00 pagi pada hari-hari Tasyriq, suatu waktu yang relatif lebih aman dengan cuaca yang tidak terlalu panas bagi para Jamaah.
Di Terowongan Mina, 13 Zulhijjah jam 03.00 pagi
Setelah dari Mina kami kembali ke Mekkah untuk melakukan Thawaf Ifhadoh, Sai, dan Tahaluli sebagai suatu rukun dalam rangka menyelesaikan semua proses ibadah Haji. Alhamdulillah semua bisa kami lakukan dengan lancar tanpa ada masalah yang berarti.
Setelah itu sembari menunggu kepulangan ke tanah air, hari-hari di sana kami isi dengan ibadah ke Masjidil Haram, dan beberapa tour dari KBIH Darut Takwin.
Tanggal 6 Oktober setelah mealukan Thawaf Wada kami pun berangkat ke Jeddah untuk pulang ke tanah air. Tanggal 7 Oktober 2015 jam 01.30Â pagi kami pun tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta setelah melakukan perjalanan 9 jam dari Jeddah Arab Saudi. Peluk cium dan isak tangis dari sanak keluarga maupun teman dan tetangga mengiringi kedatangan kami kembali ke rumah.
Musim Haji tahun ini sungguh penuh dengan cobaan sehingga wajar kalau kami yang pulang ke tanah air di sambut dengan penuh keharuan oleh para saudara, sahabat dan tetangga kami. Bagi kami sendiri, ini adalah suatu pengalaman yang sangat berharga, selain nilai-nilai religius  yang memang merupakan inti dari perjalalanan Haji ini terdapat pula hikmah tersendiri yaitu batapa penting nya kekompakan dalam rombongan, disiplin dan selalu berhati-hati serta selalu mengikuti apa yang sudah diputuskan oleh ketua KBIH kami.
40 hari bergaul dalam rombongan ini telah membuat kami seperti saudara dimana satu sama lain saling membantu jika ada masalah dan saling nasehat menasehati.
Akhirul kata, terimakasih kepada
- Allah SWT yang telah melindungi kami dalam perjalanan ini,
- Semua rekan Data 15 khusus nya you are the best..... two thumbs up for you all... my brothers and sisters,
- Ketua KBIH Darut Takwin bapak KH Sonai Abdurrahman, nyang sudah bersusah payah menjaga jemaah Data 15 dan selalu memberikan ilmu lewat pengajian dan Tausiyah nya,
- Pemerintah Indonesia yang pelayanan nya sudah berusaha maksimal untuk jemaah haji Indonesia.
Semoga Allah SWT memberikan pahala dan balasan yang setimpal untuk semua kebaikan dan keihlasan dalam perjalanan ini.... Amiiinnnn