Mohon tunggu...
Chairul Mustofa
Chairul Mustofa Mohon Tunggu... -

Keluar dari rahim ibu sejak 1994. Semenjak itu menolak keras dilahirkan oleh seorang ayah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Peraduan

11 Desember 2015   00:22 Diperbarui: 11 Desember 2015   00:54 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan karena lemah atau menyerah

Ketika batas sudah terlampaui

 

Lusut tampak di wajahnya

Selempongan kaki melangkah

Amburadul dandanan rapinya

Niatnya dipermainkan penguasa

 

Lembaran kertas ia tenteng

Langkah penuh keyakinan

Berharap mengakhiri penderitaan

Memperbaiki kelas sosialnya

 

Sampai kapan?

Daun yang jatuh dari ranting akan terus terhempas

Meskipun pada akhirnya terhenti di suatu sudut dengan daun yang senasib

Mungkinkah ia daun yang masih menancap di ranting ataukan yang sudah jatuh?

Hanya pada peraduannya ia akan menemukan jawaban.

 

Sajak calon Sarjana

Malang, 11 Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun