Mohon tunggu...
Chairul Fajar
Chairul Fajar Mohon Tunggu... -

hanya warga negara biasa yang ingin negrinya hidup makmur sejahtera,

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Vonis Ahok Sebuah Ironi

10 Mei 2017   06:59 Diperbarui: 10 Mei 2017   08:27 1177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu percayakah kita kalau Buni Yani tidak sengaja menghilangkan kata "Pakai" dalam transkripnya, dan kewarasan kitapun diuji untuk sependapat dengan hakim yang menyatakan bahwa Postingan Buni Yani tidak memiliki tujuan provokatif?.

Banyak yang mengatakan kita tidak bisa mengadili niat seseorang didalam hati, yang kita adili adalah perbuatannya, tetapi dalam kasus Ahok kita memiliki logika berpikir setidaknya selama kita waras untuk menilai maksud dari ucapan seseorang.

Membohongi seseorang menggunakan kitab suci dan dalil agama bukanlah hal baru, bukankah Dimas Kanjeng pun memakai dalil agama untuk membodohi pengikutnya? bukankah Ibnu Rusdy pun berkata "Jika ingin menguasai orang bodoh, Bungkuslah sesuatu yang bathil dengan agama"

Bagi saya yang tersinggung oleh ucapan Ahok, hanyalah mereka yang sering menjadikan ayat suci sebagai alat untuk membodohi seseorang (dagangan politik) dan mereka yang sepaham.

Jika itu yang terjadi Ahok tidaklah menistakan agama, ataupun menyebarkan kebencian tetapi hanya melakukan perbuatan tidak menyenangkan.

Ya setidaknya Ahok dipenjara bukan karena dia melakukan korupsi ataupun tindakan kriminal maka kekaguman saya tidaklah luntur sedikitpun padanya, dia merupakan seorang yang luar biasa.

Dialah nemo yang berani melawan arus dan kebiasaan masyarakat yang salah namun karena dilakukan selama bertahun-tahun dianggap benar.

Saya menjadi bingung jika untuk seorang Ahok saja membutuhkan demonstrasi berjilid-jilid mendatangkan jutaan orang ke ibukota, agar hukuman yang diterima lebih berat daripada yang tuntutan jaksa.

Kenapa tak ada satupun dari jutaan massa itu yang berdemo saat para koruptor divonis lebih ringan daripada tuntutan jaksa?, apakah hanya ucapan ahok yang merupakan kezaliman?.

Sementara korupsi E-KTP, Korupsi Hambalang, Korupsi Haji, Korupsi Al-Quran, Korupsi BLBI, Korupsi penyusunan Raperda, dan korupsi lainnya bukanlah sebuah kezaliman?

Apakah memberantas Korupsi bukan sebuah tindakan membela kebenaran dan membela Agama Allah, bukankah penyalahgunaan kekuasaan untuk mereka yang telah disumpah dibawah kitab suci, bukan hanya menistakan Agama tetapi juga menistakan Tuhan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun