Konsep pembelajaran seni budaya mutlak bagi guru, didasarkan pada pemenuhan kebutuhan apa yang diperlukan siswa untuk belajar seni budaya di sekolah. Jika kebutuhan siswa tersebut dikaitkan dengan latar belakang pengembangan visi kehidupan masyarakat, pada akhirnya siswa akan kembali hidup dan berperan dalam lingkungan sosial.Â
Pengembangan seni budaya bagi guru merupakan suatu hal yang penting terutama pada masa corona yang merupakan salah satu bentuk Tri dharma Perguruan Tinggi yang perlu dilaksanakan. Alhasil, guru bisa mengajar, memahami, dan memahami  apa yang dibutuhkan guru  untuk bertahan hidup, apalagi di masa pandemi corona
Peran Guru Dalam Menghadapi Ancaman Covid-19Â
Di masa depan, seorang guru harus mampu memimpin dengan memberi contoh. Di selasela, guru diminta untuk menghasilkan ide, dan dari belakang, guru seharusnya mendorong dan mengarahkan.Â
Saat ini dunia berada pada era revolusi industri  yang berarti perkembangan teknologi informasi tidak  lagi dapat memisahkan kehidupan masyarakat di abad 21. Sebagai motor penggerak dalam dunia pendidikan, guru berada pada garda terdepan.Â
Guru bersentuhan langsung dengan siswa, sebagai penggerak tetapi juga sebagai pemandu bagi generasi bangsa yang akan ditempatkan dalam proses era digital. Jadi guru harus ribuan tahun dan menyerap ilmu, kalau tidak akan tertinggal.Â
Dengan mempelajari fungsi seni rupa, dapat disadari bahwa pendidikan seni rupa di sekolah merupakan unsur yang strategis bagi siswa. Jika dicermati lebih lanjut, dapat pula diperjelas dalam 2 antara lain; yang pertama adalah seni dalam pengertian dasar pembenaran, yaitu pendidikan seni yang ditujukan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan siswa dalam kaitannya dengan masalah atau bidang  seni itu sendiri.Â
Kedua, seni rupa ditinjau dari interpretasi kontekstual, dalam hal ini pendidikan seni rupa menjadi sarana atau alat untuk membantu tercapainya pertumbuhan dan perkembangan kepribadian siswa.Â
Seni dapat meningkatkan apresiasi. Pendidikan seni dapat mengembangkan imajinasi, kreativitas, seni dan kecerdasan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pendidikan seni memiliki fungsi utama sebagai alat atau sarana pendidikan sekaligus sebagai sarana pengembangan kapasitas di bidang seni itu sendiri.
Tumbuh Dan Berkembangnya Pendidikan Seni RupaÂ
Mengenai tumbuh atau berkembangnya pendidikan seni rupa itu sendiri, berbeda-beda dalam konteks tujuan yang diharapkan dan pelaksanaan pembelajaran seni rupa. sebagai gambaran singkat tentang perkembangan tersebut; Dari segi sejarah, pendidikan seni rupa yang dulunya di luar sekolah kemudian dilanjutkan atau dilaksanakan di sekolah-sekolah, dari komunitas, sanggar, pemagangan, dengan istilah warisan, kini juga ditemukan di lembaga pendidikan formal yang didukung pemerintah. didefinisikan sebagai pendidikan akademik dengan tujuan untuk mendukung kematangan anak.Â
Mempelajari fungsi seni rupa di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan seni rupa di sekolah merupakan bagian yang strategis bagi siswa. Jika dicermati lebih lanjut, dapat pula diperjelas dalam 2 antara lain; yang pertama adalah seni dalam pengertian dasar pembenaran, yaitu pendidikan seni yang ditujukan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan siswa dalam kaitannya dengan masalah atau bidang  seni itu sendiri. Kedua, seni dalam arti justifikasi kontekstual, dalam hal ini pendidikan seni rupa menjadi sarana atau alat untuk membantu mencapai kedewasaan dan pengembangan kepribadian peserta didik.
 Kebutuhan dasar yang paling penting di sekolah adalah  cinta dan harga diri. Siswa yang tidak merasa dicintai dan tidak kompeten cenderung tidak memiliki motivasi akademik yang kuat untuk mencapai tingkat perkembangan  yang lebih tinggi.
Misalnya, mencari pengetahuan dan pemahaman dalam upaya sendiri atau menjadi kreatif dan terbuka untuk ide-ide baru adalah karakteristik orang yang mengaktualisasikan diri.Â
Siswa yang tidak percaya bahwa mereka dapat dicintai atau tidak yakin dengan kemampuan mereka sendiri sering kali memiliki pilihan yang lebih aman. Inti dari kedua fungsi seni rupa tersebut dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum implementasi seni rupa di sekolah.Â
Dalam proses tersebut, guru akan termotivasi oleh seni, namun karena keterbatasan waktu belajar mengajar dan suasana Kegiatan-19, guru harus mengapresiasi dan mengamalkan seni.Â
Sedangkan pendidikan seni termasuk pendidikan estetika membawa manfaat yang besar bagi siswa. Hakikat kedua fungsi seni rupa tersebut dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kurikulum pembelajaran seni rupa di sekolah.Â
Dalam proses tersebut, guru akan termotivasi oleh seni, namun karena keterbatasan waktu  belajar mengajar dan  suasana Kegiatan-19, guru harus mengapresiasi dan mengamalkan seni. Oleh karena itu, pendidikan seni termasuk pendidikan estetika  sangat bermanfaat bagi siswa  TK Nasyatul Aisyiyah, Mungka.
Manfaat Seni Sebagai Pendidikan Seni RupaÂ
Seni sangat membantu siswa untuk memperdalam pemahaman tentang cita rasa keindahan pada umumnya dan seni itu sendiri pada khususnya. Mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor objektif yang membangkitkan rasa keindahan pada orang-orang dan faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya perasaan keindahan.Â
Untuk memperluas pengetahuan dan meningkatkan pemahaman tentang faktor subjektif yang mempengaruhi kemampuan manusia untuk menghargai keindahan.Â
Dengan seni, siswa memperoleh kecintaan terhadap seni dan budaya negara secara luas, serta menumbuhkan apresiasi terhadap seni dan budaya negara lain, yang dapat mempererat hubungan hubungan antar negara.
Selain itu, seni dapat menumbuhkan cita rasa yang lembut pada orang pada umumnya. Seni dapat memahami lebih dalam hubungan antara bentuk seni dan kehidupan masyarakat, budaya dan ekonomi. Selain itu, senin juga dapat memperkuat kapasitas mengapresiasi karya seni sehingga secara tidak langsung mengembangkan apresiasi seni di masyarakat.Â
Membangun kedewasaan dari pengaruh negatif  dapat menurunkan seni dan merusak pelestarian aspek dan nilai tertentu dari budaya kita.Â
Secara tidak langsung, dengan bobot kebaikan yang dibawa seni, dapat memperkuat keyakinan masyarakat terhadap moralitas, kemanusiaan, dan ketuhanan. Dengan seni, siswa dapat melatih diri untuk disiplin dalam  berpikir dan menata pemikirannya secara sistematis, menciptakan potensi filosofis yang akan memudahkan penanganan masalah apapun yang memberikan wawasan dan bekal yang luas bagi jiwa dan kehidupan  psikis kita.Â
Berdasarkan hal tersebut, guru dapat memahami peran seni dan budaya dalam pendidikan menjadi sangat berpengaruh, meskipun pemahaman ini tidak sepenuhnya diilhami oleh guru. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan yang berkesinambungan dan progresif untuk memahami sepenuhnya peran bentuk seni budaya ini. Kapasitas untuk pertumbuhan pribadi ini akan terus berkembang dan sempurna dengan latihan dan kemauan.Â
Karena itu, sebagai orang yang aktif, Anda  tidak boleh memalingkan kepala dari sisi gelap, duduk diam tanpa menetapkan sesuatu yang luhur. Hal ini berguna untuk bersaing dan mendapatkan pengakuan yang layak dan posisi yang stabil. Karena tanpa landasan dan niat yang kokoh, realisasi diri  tercipta dalam kondisi yang tidak sempurna dan timpang.Â
Di sisi lain, Anda akan memiliki rasa pencapaian dan kepuasan dalam sesuatu yang Anda lakukan dan apa yang Anda inginkan. Apresiasi atas kreativitas akan terus berlanjut seiring Anda berusaha untuk melakukan yang terbaik dan selalu meningkatkan diri. Tanpa pengendalian diri yang baik, Â semua pencapaian tersebut tentunya akan sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H