"Tapi bagaimana kalau saya sakit?" tanyanya. "Apa yang harus saya lakukan?"
Pada awalnya Jundai merasa khawatir sebab ia tidak memiliki uang. Ia mulai merenung, merenung, dan merenung. Baginya 'sakit' adalah hal yang wajar, bukan sesuatu yang buruk. "Penyakit menyiratkan bahwa ada sesuatu yang salah yang telah kita lakukan pada tubuh kita". Karena kekhawatiran itu pula ia mulai mempelajari berbagai pengetahuan 'dasar'; bagaimana menggunakan air untuk penyembuhan, bagaimana menggunakan tahan untuk penyembuhan, atau bagaimana memanfaatkan daun-daun untuk penyembuhan.
Kini, ia merasa bebas. Ia merasa tenang. Ia tidak perlu membuat dirinya seperti orang lain. Ia juga tidak khawatir lagi soal apapun, sebab ia bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk makanan, rumah, kesehatan, hal-hal yang kadang terasa sulit untuk didapat. Di atas semua itu, ia sadar bahwa ia tidak bisa mengatur apapun yang ada di luar dirinya. Yang bisa ia lakukan hanya mengubah pikirannya. "Sekarang pikiran saya ringan dan mudah," katanya.
"Dan itu sudah cukup".***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H