KKN FIPHAL UNIDA melaksanakan pelatihan molase bersama Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Jambu Luwuk. Pelatihan ini dilaksanakan di rumah Bapak Saepudin selaku ketua GAPOKTAN, pelatihan ini dihadiri oleh 20 anggota GAPOKTAN dan KWT. Bapak Subhan selaku ketua RW 05 juga menghadiri pelatihan ini.
Jumat, 04 Agustus 2023 Kelompok 9Sebelum beranjak ke acara inti ada sedikit materi dan diskusi yang disampaikan oleh Ibu Nani Rohani selaku Penyuluh pertanian dari BPP wilayah 7.Pada pukul 14.00 pelatihan dimulai, diawali dengan perkenalan kelompok 9 kepada para peserta. Setelah itu dilanjut dengan pemaparan materi oleh anggota kelompok 9 yaitu Siti Najma dan Fira Noviana.
Materi juga ditambahkan oleh Ibu Nani Rohani.
Tidak hanya memaparkan materi, tetapi kami juga melakukan praktik secara langsung untuk membuat pupuk organik dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Bahan-bahan yang digunakan ialah bonggol pisang, air cucian beras dan gula merah. Pembuatan pupuk organik cair ini digunakan dengan cara fermentasi anaerob.
Bonggol pisang sebagai sumber bakteri dalam pembuatan pupuk organik cair dan memiliki unsur hara seperti karbon, nitrogen, fosfor dan kalium.
Air cucian beras bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan dan kesuburan tanaman terhadap serangan penyakit.
Gula merah berperan sebagai makanan untuk mikroba ketika proses fermentasi.
Cara membuat pupuk organik cair dengan bahan-bahan tadi ialah :
1. Potong 1 kg bonggol pisang lalu dihancurkan hingga halus
2. Campurkan bonggol pisang dengan 200 gram gula merah yang sudah diiris
3. Lalu, masukkan campuran bonggol pisang dan gula merah ke dalam 2 liter air cucian beras di dalam botol jerigen
4. Aduk hingga merata
5. Tutup jerigen dengan plastik, lubangi plastik secukupnya dan masukkan selang lalu rapatkan hingga tidak ada udara yang keluar
6. Siapkan botol berisi air, lubangi tutup botol lalu masukkan selang ke dalam botol yang sudah diisi air. Hal ini bertujuan untuk tempat pembuangan udara dari fermentasi yang ada di dalam jirigen.
Proses pembuatan pupuk organik cair ini membutuhkan waktu selama 10-15 hari dan ditandai dengan aroma fermentasi yang harum.
Pembuatan pupuk organik cair ini memiliki banyak kelebihan, yaitu : harga yang terjangkau, bahan mudah ditemukan dan cara pembuatan yang mudah.
Selain memiliki banyak kelebihan, pupuk organik cair ini memiliki kekurangan yaitu waktu fermentasi yang relatif lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H