Wisata ke alam atau taman bermain? Udah biasa dong, ya. Nah, kali ini saya dan tim publikasi berkesempatan melihat langsung bagaimana proses pengolahan sampah. Wisata asyik sambil edukasi. Kalau mau lihat versi dokumentasi videonya, bisa mengunjungi IG saya yaa~ @chahyasylvianita
Timbunan sampah menghasilkan gas metana. Gunanya dapat menjadi alternatif LPG dan menjadi energi listrik. Sedangkan limbah plastik diolah menjadi BBM alias bensin dan solar. Kereen, kan? ~Cs
Bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, kami ke-2 tempat. Pertama mengunjungi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjarsari, Kecamatan Trucuk dan selanjutnya ke TPS 3R (Reuse, Reduce, Recycle) yang khusus memproduksi pupuk.
Mesin mobil modifikasi mulai menderu.Â
Ternyata, mobil modifikasi tersebut untuk pembangkit listrik yang dihasilkan dari gas metana. Gas metana sendiri diproduksi dari timbunan sampah yang menggunung di TPA. Lalu dialiri ke pipa-pipa. Untuk kemudian dialiri ke mesin penghisap gas dan penghasil listrik.
Di Bojonegoro sendiri, per hari dapat menghasilkan 65 ton sampah. Tentunya, inovasi kreatif sangat diperlukan untuk menanggulangi dan mengurangi sampah.
Sampah yang menghasilkan gas metana, dapat menghasilkan 5.000 watt. Sebelumnya hanya mampu menghasilkan 1.500 watt. Digunakan untuk pasokan listrik di lingkup TPA Banjarsari.
Nah, nggak cuma menghasilkan energi listrik. Gas metana tadi dapat menjadi pengganti LPG. Dari 24 KK yang memanfaatkan, kini menjadi 44 KK di 2022 ini.
Walau sebelumnya sempat vakum, DLH Bojonegoro kembali melanjutkan inovasi-inovasinya. Seperti Isro'fi. Warga Banjarsari yang tinggal di sekitar TPA telah memanfaatkan gas metana untuk kebutuhan masak dan berjualan dalam sebulan ini.
Walau dalam implementasinya, gas metana ini memiliki rentang waktu terbatas untuk bisa digunakan. Setidaknya, ini menjadi peluang untuk mengatasi polusi udara akibat sampah.
Yuk, selanjutnya kita melihat proses sampah plastik menjadi BBM. Nah, ada dua jenis BBM yang dapat diproduksi oleh TPA Banjarsari Bojonegoro. Yaitu bensin dan solar.
Bensin didapat dari proses pencairan jenis gelas plastik. Sementara solar dari sampah plastik seperti kresek atau botol plastik. Pencairan menggunakan alat Reaktor Pirolisis.Â
Sampah plastik bisa cair pada suhu 180 derajat. Memakan waktu lebih kurang 6 jam dengan kondisi kering. Dan kurang lebih 4 jam jika sampah kering maksimal.Â
TPA tanpa pupuk, gak afdol lah, yaa. Nah di TPA Bojonegoro juga mengolah limbah daun untuk dibuat pupuk Kombo. Alias Kompos Bojonegoro! Dikemas 5 kg dengan harga Rp 4.500. Warga umum pun boleh beli seperti saya. Masuk ke kas daerah, Â hehehe.Â
Prosesnya juga sama dengan pembuatan pupuk kompos biasanya. Nah, pupuk kompos ini juga digunakan untuk memelihara tanaman di Kabupaten Bojonegoro.
Salam hangat
Cs
12 Mei 2022, Jawa Timur,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H