Ada beberapa gejala Skizofrenia yang saya pelajari waktu seminar "Pemberdayaan ODGJ Secara Produktif untuk Tetap Sehat dan Semangat di Masa Pandemi Covid 19" Sabtu (5/2/2022) pada materi gejala negatif Skizofrenia dan peran keluarga dalam proses penyembuhan. Selain seperti yang pernah saya singgung di Realita Terganggu? dari Bunyi Bisikan sampai Bunyi Bantingan.
Mulai dari distorsi pikiran, persepsi yang kacau, efek tidak wajar, dan manifestasi. Ada 2 gejala. Yakni gejala positif dan negatif.Â
Gejala Positif, halusinasi, waham, ada perilaku yang tidak bertujuan seperti menyerang. Gejala Negatif, tidak ada ekspresi, tidak mau ngobrol, melarikan diri, asosial.
Nah, ada beberapa problematika keluarga pasien Skizofrenia seperti yang diungkapkan dr. Utami
1. Stigma dan Diskriminasi
Menjadi kendala dalam upaya pemulihan pasien Skizofrenia. Stigma negatif dan merugikan terhadap seseorang dengan gangguan jiwa termasuk oleh keluarga. Itu menjadi tanda tidak adanya penerimaan sosial. Sementara diskriminatif terjadi ketika ODGJ dan keluarganya diperlakukan tidak adil, berbeda dan diabaikan hak-haknya dalam hubungan sosial dan vokasional.Â
2. Ekspresi Emosi (EE)
Adanya distress pada keluarga secara signifikan berkaitan dengan masalah perilaku pasien skizofrenia. Tingginya distress sangat berhubungan dengan EE dari anggota keluarga itu sendiri.Â
Adanya depresi, kecemasan, percaya diri yang rendah dan daya adaptasi yang kurang optimal disertai kurangnya informasi mengenai skizofrenia menyebabkan EE tinggi pada keluarga.Â
Menstabilkan EE pekerjaan yang sangat ... sangat ... sangat sulit sekali. Lebih daripada main job. But, we've to try it :)
Karena apa? dr. Utami berkata begini ketika paparan. Dan saya mengangguk-angguk sambil kamera handphone dan pulpen terus bekerja.Â
"Sikap bermusuhan, sikap terlalu mengkritik, terlalu melindungi atau ikut campur yang diungkapkan oleh setidaknya satu anggota keluarga berbanding lurus dengan kekambuhan dan rehospitalisasi."
dr. Utami
Jadi, ketika kita udah EE nya stabil, eh satu orang EE-nya tinggi. Ambyarrrr, deh!