Mohon tunggu...
Althamira Frishka
Althamira Frishka Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis yang tertarik dengan kesehatan mental, perempuan dan anak. Temukan karya A.F di IG @althamirafrishka

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bertabur Warna, Anak-anak Bojonegoro Cegah Korupsi lewat Karya

10 Desember 2021   13:13 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:07 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Anti Korupsi se-Dunia (Hakordia) diperingati setiap 9 Desember ^^ Ini cerita keseharian gue sebagai pekerja lapangan alias jurnalis.

"Keseharian jurnalis, ada yang menarik di setiap langkah"

A.F

Nah, ada yang menarik dari anak-anak di Kabupaten Bojonegoro. Biasanya, materi korupsi diberikan pada anak yang duduk di bangku SMP atau SMA. Sering juga literasi Anti Korupsi dilakukan oleh para pekerja, pengusaha hingga pejabat. Kali ini, menggandeng anak-anak SD kelas 5 dan 6 untuk berkontribusi cegah korupsi lewat karya. Keren, ya! Karena literasi anti korupsi perlu ditanam sejak dini. Sama kayak jangan buang sampah sembarangan yang nantinya bakal tertanam di mind set untuk melakukan hal itu. 

Pensil warna, krayon, cat air tergeletak di sebelah meja mereka masing-masing. Di mulai perlombaan, mereka dengan semangat menggores garis demi garis. Ada yang ragu dengan menghapus beberapa kali. Ada yang lugas dan tegas bagai menggambar adalah jiwa abadi. 

Ada salah satu karya pertama yang saya lihat waktu itu. Ada tulisan "Jangan Rusak M ...."

Sambil bertanya pada bocah kecil itu, "Ini mau ditulis apa?" tanyaku penasaran sambil duduk lesehan di sebelahnya. Dia melirik sekilas lalu menjawab dengan suara lirih, malu-malu yang ... yah, ngobrol sama anak kecil memang ngegemesin. Namanya Zahrotussita. Katanya, "Mau ditulis ... Jangan Rusak Masa Depan Kami."

DEG. Sontak, rasanya ada nyeri di dada. Betapa jika para koruptor mendengar hal ini langsung dari telinga mereka. Mendengar keluh-kesah mereka. Dari anak kecil yang masih polos. 

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Lewat karya, gambar, karikatur, poster. Anak-anak ini begitu jujur. Ketika Pak Rahmat Junaidi, Inspektur Pembantu Pengawas Reformasi Birokrasi (Irbanwas RB) dan Pencegahan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Inspektorat Kabupaten Bojonegoro berinteraksi dengan anak-anak secara langsung, ada yang menarik. Pak Rahmat bertanya tentang korupsi. Dan anak-anak menjawab bahwa tindakan itu buruk dan merugikan penerus, bangsa dan negara.  Walau mereka mengatakannya dengan nada lirih, tapi gue ngeliat, "Helo ... ini, tuh bukan anak kecil biasa yang taunya main. Mereka bener-bener pemikir dan tahu gitu mana yang salah dan benar. Dan korupsi menurut gue materi berat buat umur mereka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun