Media massa umumnya menyajikan berita atau informasi untuk khalayak remaja dan dewasa. Tak banyak media yang secara khusus memiliki segmentasi anak-anak.Â
Padahal informasi tidak hanya dibutuhkan oleh remaja atau dewasa saja, melainkan anak-anak juga. Yang menjadi tantangan bagi para jurnalis dalam mengelola media dengan segmentasi anak adalah, sulitnya memposisikan diri sebagai anak-anak, karena orang dewasa cenderung berpikir secara kompleks.
Untuk memenuhi asupan informasi terkait isu atau peristiwa yang sedang hangat dibicarakan, jurnalisme komik dapat menjadi alternatif dalam mengemas informasi tersebut untuk anak-anak.Â
Dengan visualisasi menarik dan narasi singkat dalam pemberitaannya, anak-anak akan memiliki ketertarikan dalam membaca berita. Hal tersebut dapat sejalan dengan kemampuan anak-anak saat ini, yang mana sudah bisa mengakses gawai di usia yang relatif masih sangat muda.
Jurnaliskomik dapat mulai memikirkan untuk menyasar segmentasi mereka ke arah anak-anak. Yang perlu dibenahi jika ingin menyasar anak-anak adalah penyesuaian gaya bahasa. Itu karena secara visual dan alur cerita, Jurnaliskomik sudah baik dalam pengemasannya.
Dengan membiasakan anak-anak mengonsumsi berita, diharapkan ke depannya mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang melek akan segala isu atau peristiwa yang terjadi.Â
Selain itu, pentingnya memahami informasi melalui berita merupakan tindakan preventif dalam memerangi minsinformasi, disinformasi dan mal-informasi yang saat ini banyak bertebaran diberbagai media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H