Dalam diri setiap manusia, pasti melakukan berbagai aktivitas psikis baik kognisi, konasi, emosi, maupun campuran. Aktivitas psikis manusia dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan manusia yang diwujudkan melalui gerak gerik/ perilaku manusia tersebut.
Ketika seseorang mempunyai rasa ingin tahu tentang sesuatu hal, misalnya mengapa orang dapat tertawa, maka orang tersebut akan berpikir dengan menduga- duga tentang jawaban dari mengapa orang dapat tertawa , lalu orang tersebut akan melakukan suatu pengamatan kepada obyek pengamatan menggunakan alat inderanya, setelah itu orang tersebut akan memberikan tanggapan sebagai tanda orang tersebut sudah agak mengerti mengapa orang dapat tertawa, tanggapan seseorang dapat diwujudkan baik fisik maupun psikis, misalnya dengan berkata ‘oh, mungkin’ atau mungkin mengangguk angguk dan lain sebagainya. Setelah itu orang tersebut akan memberikan mengingat kejadian – kejadian yang telah dialami dalam otak manusia tersebut. Seseorang melakukan semua hal yang telah diuraikan diatas untuk mencapai satu tujuan yaitu berpikir. Berpikir untuk memahami / mencari tahu kebenaran dari suatu hal yang ingin kita ketahui. Aktivitas psikis seperti ini disebut gejala kognisi
Sedangkan, ketika seorang manusia melihat sesuatu, manusia akan merasakan sesuatu lalu diwujudkan dengan perubahan pada fisik manusia, misalnya raut wajah. Contohnya: ketika seseorang melihat tayangan televisi yang mengabarkan bahwa banyak TKW sebagai pahlawan devisa negara mendapatkan penganiayaan baik fisik maupun mental, lalu tiba- tiba saja orang tersebut mengeluarkan air mata sebagai wujud empati terhadap TKW tersebut. Kemudian orang tersebut memberibantuan baik secara material maupun spiritual kepada TKW tersebut sebagai wujud simpati. Inilah yang disebut gejala emosi.
Gejala konasi disebut juga kemauan, hasrat manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, seorang pelajar yang ingin menduduki peringkat 1 di dalam kelas, dengan dasar kemauan, maka pelajar tersebut akan belajar dengan tekun untuk menduduki peringkat 1 dalam kelas. Konasi diwujudkan dengan perilaku- perilaku untuk mencapai tujuan manusia tersebut. Gejala konasi ada yang berlangsung di luar kesadaran, seperti refleks, automatisme, instink,dorongan. Refleks, automatisme, instink, dorongan dapat berlangsung karena ada dorongan dari dalam diri manusia yang tidak dapat dikontrol sehingga manusia depat langsung melakukan perilaku tanpa memikirkannya terlebih dahulu.
Gejala campuran, terdiri dari perhatian, kelelahan, sugesti. Ketika kita, memusatkan penglihatan maupun pendengaran pada suatu objek inilah yang disebut perhatian. Ketika daya tahan tubuh kita menurun karena melakukan sesuatu hal, ini disebut kelelahan. Ketika perbuatan kita mampu menguatkan / menggerakan pikiran kita, maka inilah yang disebut dengan sugesti.
Semua gejala- gejala psikis yang telah diuraikan diatas, saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sebagai contoh dalam kehidupan nyata, ketika melihat peristiwa gunung Merapi pada beberapa hari yang lalu, ketika gunung Merapi memuntahkan laharnya, banyak orang ikut merasa sedih bahkan mengeluarkan air mata, mereka mempunyai keinginan untuk membantu menimbulkan semangat hidup para korban, kemudian mereka melakukan pengamatan di pos mana yang belum mendapat bantuan lalu mereka memberi bantuan yang dibutuhkan para korban tersebut. Wujud bantuan tersebut ada yang berupa bantuan secara fisik maupun mental, untuk bantuan mental biasanya mereka member motivasi- motivasi yang didalamnya terdapat sugesti dan perhatian kepada para korban bencana.Nah, inilah salah satu contoh keterkaitan berbagai gejala aktivitas psikis manusia. Berbagai aktivitas psikis manusia, mempunyai hubungan saling keterkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H