Mohon tunggu...
Fitri Chaeroni
Fitri Chaeroni Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Write for lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tentang Seni dan Imelda

26 September 2016   22:35 Diperbarui: 8 Oktober 2016   13:41 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seni adalah bagian hidupnya. Goresan-goresan  tangannya telah menjadi karya perwakilan rasa batinnya. Imelda namanya. Perempaun asli Banten, yang masih terus menggali potensi dalam dirinya. Melukis dan dunia tarik suara adalah dua bidang seni yang digemarinya.

Kegemarannya melukis telah dilakoninya sejak usia belia. Saat masih berumur lima, menggambar telah dilakukannya. Dan mulai ditekuninya kala duduk di kelas empat, SDN Kubang Sepat. Cita-citanya ingin menjadi seniman. Baginya, seni dapat merubah segalanya. Merubah yang tidak mungkin menjadi mungkin. Meskipun bagi banyak orang pekerjaan seniman adalah pekerjaan tak menjanjikan, itu bukan penghalang baginya untuk berhenti berkarya. Pun kegiatan ini tidak ditentang oleh keluarganya.

Ayahnya bukan seniman, tapi kecintaan sang ayah pada dunia seni telah menular pada perempan kelahiran 14 Juni 1997 ini. Menurutnya, bakat hanyalah sebagian kecil dari semuanya. Yang penting adalah bagaimana konsistensi terhadap keinginan dan usaha untuk terus belajar.

Untuk memperdalam kemampuan melukisnya, saat SMP ia pernah sekali mengikuti kursus. Meski tak berlangsung lama. Imelda, belajar tetang dasar-dasar melukis. Ia menyalurkan bakatnya ini di berbagai medium. Mulai dari buku gambar hingga tembok lebar. Baginya tak ada batasan dalam mengekspresikan diri. Berbagai media bisa jadi alat berkarnya. Bahkan menurutnya ketika media semakin terbatas, otak justru akan berfikir kreatif untuk mencipatakan karya seni yang berbeda dari pada lainnya.

Dalam melukis, Nasirun adalah inspiratornya. Dan dalam melukis, perempuan bernama lengkap Imelda Amelia Sari ini menganut aliran ekspresionisme. Aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas, bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan.

Kemanapun Imelda pergi, sketch book dan pensil warna bahkan terkadang cat air tak pernah lepas dari tas bawaannya. Karena berkarya bisa dimana saja dan kapa saja. Inspirasi baginya dapat muncul ketika ia merasakan sesuatu ataupun didasarkan pada pengalaman pribadinya.

Berbagai perlombaan ataupun pameran lukisan sudah pernah diikutinya. Mulai dari regional hingga nasional. Ia pernah mengikuti beberapa pameran diantaranya, Pameran Seni di Alun-Alun kota Serang pada tahun 2012, pameran Kompetisi Nasional Lukis Remaja pada tahun 2013, pameran ARTSHOP Rupa-Rupa Seni Rupa dan juga pameran Seni Rupa Banten pada tahun 2015.

Beberapa perlombaan juga pernah ia menangi. Seperti juara 2 Lomba poster KIE KKB Tingkat SLTP seprovinsi Banten, Juara 1 lomba poster PIK Remaja Tingkat Kota Cilegon, Juara 2 lomba Poster Genre SMA seprovinsi Banten, dan menjadi finalis di Kompetisi Nasional Seni Lukis Remaja yang bertema Keren Tanpa Narkoba pada tahun 2013.

Perempuan penggemar makanan Jepang ini juga bergabung pada sebuah sanggar di kotanya. Sanggar Embun namanya. Selian itu bersama beberapa kawannya, ia kini juga tengah merintis sebuah komunitas seni yang bernama ‘KURAWA’ di kampusnya. Saat ini ia adalah mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten.

Mahasiswi semester 3 ini, tak hanya berkarya meggunakan jemari tanggannya saja. Ia juga menggambar menggunakan media lain yang lebih modern. Ia juga mendesain menggunakan media digital. Imelda tak mau ketinggalan jaman, semua harus seimbang.

Selian melukis, menyanyi juga menjadi hobinya. Bahkan pada Agustus lalu sebuah single lagu perdana telah dirilisnya. Seorang pencipta lagu bernama Ida Rosdiana menawarinya untuk rekaman, dan kesempatan itu tak dibiarkan menghilang.

Menyanyi memang menjadi salah satu kegiatan favoritnya sehak sekolah dasar, tapi karna rasa ketertarikannya lebih besar pada seni lukis, ia tak pernah mengikuti kompetisi menyanyi hingga SMA. Ia lebih memilih mengikuti kometisi lukis.

Saat ini lagunya yang berjudul ‘Cinta di Hati’ telah diperdengarkan di berbagai radio di Banten bahkan Indonesia. Menurutnya jika lagu ini sukses, bukan tidak mungkin baginya untuk melanjutkan karir di dunia tarik suara dan membuat album dengan namanya. Selain menanyi, perempuan penggemar kopi ini juga bisa memainkan alat musik gitar.

Saat lulus kuliah nanti Imelda ingin bekerja sesuai minat dan hobinya, iya pastilah di bidang seni. Kalaupun tidak, itu tak masalah baginya. Karena menurut Imelda seni dapat dilakukan entah apapun profesinya.

Cita-citanya menjadi seniman terus ia pertahankan. Tak peduli anggapan orang. Baginya, jangan pernah takut menjadi seniman dengan alasan tidak akan mendapat kehidupan yang layak. Karena yang mengatur rezeki adalah Tuhan, dan manusia hanya bertugas meraihnya. “Hakikat hidup adalah pencapaian tujuan, bukan kemapanan semata” begitu ia berkata.

*Jika ingin mengintip sedikit karya-karya Imelda, kunjungi saja akun instagram miliknya, @imeldaameliasari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun