Mohon tunggu...
Chaerol Riezal
Chaerol Riezal Mohon Tunggu... Sejarawan - Chaerol Riezal

Lulusan Program Studi Pendidikan Sejarah (S1) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Program Studi Magister Pendidikan Sejarah (S2) Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan saat ini sedang menempuh Program Studi Doktor Pendidikan Sejarah (S3) Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang hobinya membaca, menulis, mempelajari berbagai sejarah, budaya, politik, sosial kemasyarakatan dan isu-isu terkini. Miliki blog pribadi; http://chaerolriezal.blogspot.co.id/. Bisa dihubungi lewat email: chaerolriezal@gmail.com atau sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Romantisme dan Koneksi Hebat Umar dan Dhien (Bagian ke 3- Selesai)

21 September 2017   19:19 Diperbarui: 21 September 2017   19:36 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.okezone.com

Catatan sejarah tentang Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien akan terus terekam dalam setiap ingatan, terutama oleh rakyat Aceh, dan mungkin akan terkenang secara tiba-tiba saat tanggal penting bersejarah di Aceh di peringati.

Segala macam cerita, kisah sedih dan kesaksisan mengenai romantisme Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien, akan terus ditransformasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dan, dengan cara seperti itulah masing-masing generasi akan selamanya mengenang peristiwa sejarah Aceh pada masa Perang Belanda di Aceh dalam narasi yang utuh, terutama mengenai sepasang suami-istri yang berjuang melawan Belanda; Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien.

Tulisan opini ini memang disusun secara tidak romantis dan bersifat ilmiah, tetapi cerita tentang sejarah Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien memang sangat romantis. Sungguh sanggat romantis. Seperti sebuah cerita romantika yang penuh dengan percintaan, kemesraan dan  mengasyikkan. Romantisme Umar dan Dhien adalah tentang perasaan, pikiran dan tindakan spontanitas yang mengutamakan imajinasi, emosi dan sentimen idealisme. Tetapi, jangan lupa, perjuangan mereka berdua adalah mutlak untuk melenyapkan segala bentuk praktek kolonialisme Belanda di Aceh.

Akhir dari hidup Umar dan Dhien, memang mungkin kurang romantis, sebagaimana Theo van Gogh dimakamkan disamping makam sang kakak Vincent Willem van Gogh. Sementara Umar dan Dhien terpisah oleh jarak yang teramat jauh, Umar dimakamkan di Aceh Barat dan Dhien dimakamkan di Jawa Barat.

Tapi cerita kedua tokoh sejarah itu benar-benar romantis. Tak ada keraguan soal itu. Dapat dipastikan bahwa cerita tentang mereka tidak akan pernah berakhir, dan tentu saja akan selalu mengundang decak kagum. Buktinya, pasangan suami-istri ini tak pernah bosan dan selalu dibicarakan oleh kebanyakan orang. Bahkan nama Umar dan Dhien selalu disinggung dalam setiap orasi politik atau pada saat masa kampanye telah tiba.

Ah, bagaimana mungkin Anda bisa bilang bahwa perjalanan hidup Teuku Umar bersama Cut Nyak Dhien tidaklah romantis. Bahkan walaupun kita sadar atau tidak, Dhien yang juga merupakan seorang perempuan, ketika Umar syahid langsung melanjutkan perjuangan suaminya dalam memimpin pasukan Aceh.

Singkatnya, Umar dan Dhien memang pasangan yang sangat romantis dalam hal melanjutkan perjuangan orang yang di cintainya, dan mereka memang memiliki koneksi yang hebat. Keromantisan Umar dan Dhien tertara jelas dalam surat keputusan (SK) Presiden Indonesia yang menganugerahi mereka berdua gelar pahlawan nasional. Bahkan nama Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien pun diabadikan dalam salah satu universitas dan rumah sakit di Aceh Barat, serta sejumlah nama jalan dibeberapa daerah. Jadi, bagaimana romantis tidak?

Selesai.

Kamis, 21 September 2017.

= = = = = =

**Penulis merupakan Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, asal dari Aceh, Nagan Raya. Email: chaerolriezal@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun