Diakhir hayatnya, Abu Habib Muda Seunagan masih sempat menerima kunjungan dari berbagai pihak di rumah kediamannya di Desa Peuleukung, salah satunya adalah Panglima Kodam I/Iskandar Muda yang pada saat itu masih dijabat oleh Brigjend Aang Kunaifi. Setelah Abu Habib Muda Seunagan meninggal dunia pada tahun 1972, maka sejak saat itulah seluruh tugas dan amanahnya dilanjutkan oleh salah satu putranya bernama Abu Habib Qurisy. Penunjukkan atau peralihan kepemimpinan ini sesuai dengan amanah dan wasiat dari Abu Habib Muda Seunagan semasa beliau masih hidup, dimana sebagai pengganti Abu Habib Muda Seunagan nanti beliau menunjukkan Abu Habib Qurisy sebagai penerusnya guna untuk mengemban amanah dan melanjutkan seluruh tugas sebagaimana yang telah diperjuangkan oleh Abu Habib Muda Seunagan sebelumnya.
Setelah Abu Habib Muda Seunagan meninggal dunia, banyak tokoh dan pemimpin serta rakyat yang melayat. Jenazah Abu Habib Muda Seunagan dimakamkan di Desa Peuleukung, Nagan Raya, Aceh. Mengingat besarnya jasa-jasa Abu Habib Muda Seunagan baik untuk Aceh maupun Indonesia, Pemerintah RI yang saat itu dikomandoi oleh Presiden B.J Habibie menganugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama kepada Abu Habib Muda Seunagan sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang mempunyai komitmen kuat dan setia demi tetap tegaknya NKRI.
Solo, Senin, 22 Mei 2017.
= = = = = = =
**Chaerol Riezal (Penulis) merupakan Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta-Solo, Jawa Tengah, asal dari Alue Bilie, Nagan Raya, Aceh. Email: chaerolriezal@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H