Mohon tunggu...
Chaerani Agustin
Chaerani Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Master Digital Marketing Komunikasi

Penulis Konservasi Satwa Liar serta membuat pemahaman secara penulisan terhadap masyarakat pada kepentingan Konservasi Satwa Liar. Peneliti Konservasi Satwa Liar Papua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Kreatif Upaya Perdamaian Nuklir di Semenanjung Korea & Global

5 Agustus 2024   15:12 Diperbarui: 5 Agustus 2024   15:27 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: 75 Tahun berdiri, KPA hadir untuk perdamaian dan Keamanan Semenanjung Korea)

Awal mula revisi Strategi Penangkalan yang telah disesuaikan oleh (Tailored Detterence Strategy) atau dengan singkatan TDS. Dimana, Negara sekutu peran lama, mempunyai kontingensi gabungan terhadap potensi yang merespons Nuklir AS. Dan adanya peningkatan kemampuan penangkalan Non-Nuklir Korea Selatan.

Berhasil ditemukan oleh peneliti Sungkyun Institute for Global Strategy di Sungkyunkwan University, kepada FORUM yang menggunakan amunisi untuk Republik Korea (Republic of Korea) atau ROK. Yaitu nama resmi Korea Selatan.

Tepat pada tahun 2013, Timbul kekuatan ledakan persenjataan Nuklir Korea Utara telah meningkat secara signifikan, ungkapan ini diutarakan oleh Kim Jae Yeop dengan adanya indikasi bahwa rezim itu telah menghasilkan cukup banyak bahan fisil kelas senjata yang sering digunakan untuk banyaknya lusin hulu ledak nuklir.

Bentuk pengemban system pengiriman Rudal yang mampu menargetkan Jepang dan mungkin AS, peran dari Seoul dan Washington wajib menerapkan langkah -- langkah yang efektif untuk menghadapi kuatnya irisan pisau dari tantangan WMD Pyongyang (lontarkan dari Kim Jae Yeop).

Fokus utama selain dari Korea Utara telah mempunyai dan diyakini telah mengembangkan system pengiriman maupun postur penangkalan mereka untuk melawan ancaman dari WMD Korea Utara (dari dua fokus bagi Seoul dan Washington), hal ini menjadikan bentuk perluasan komitmen penangkalan Nuklir AS di semenanjung Korea dan pengembangan kemampuan penangkalan Non-Nuklir yang dimiliki oleh Korea Selatan.

Perwakilan dari Korea Selatan, Kim Jae Yeop mengatakan bahwa Korea Selatan telah meningkatkan system penangkalan ''Tiga Sumbu'' yang terdiri dari asset Pengintaian, Amunisi Serangan presisi jarak jauh, dan Pertahanan Rudal.

Keberagaman self- secure ini yang digunakan oleh Negara Korea Selatan, atas kerangka dari pertahanan dan mempunyai maksimalitas dari ancaman WMD Pyongyang dalam mencegah situasi ekstrem penerapan dan perluasan mendeteksi, mengganggu, menghancurkan dan mengalahkan ancaman WMD Pyongyang. (Kutipan analisa dari Peningkatan strategi penangkalan Sekutu mengatasi semakin meningkatnya ancaman nuklir Korea Utara (2024)).

Ditemukan dalam publikasi Pusat Analisis Keparlemenan Badan Keahlian Setjen DPR RI, Slogan ''Freedom Shield'' yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan militer bersama sejak 4 Maret hingga 14 maret 2024.  Adalah peran pelatihan semi tahunan yang dilakukan oleh kedua Negara.

Pelatihan ini berjalan selama 11 hari merupakan yang pertama kali dilakukan sejak Pyongyang Membatalkan pakta militer antar korea yang pernah mereka sepakati tepat tahun 2018 untuk meredakan ketegangan. Tujuan nya sebagai peran solutif dan koefisien dalam melibatkan dua pasukan dalam banding sebelumnya. Atas peran kesiapan menghadapi Korea Utara yang termasuk membangun kemampuan menetralisasi ancaman Nuklir Korea Utara, termasuk kemampuan dalam menjalankan pemahaman dalam peran identifikasi dan menyerang jelajah Rudal dari Korea Utara.

Atas ketertimbulan dari kementerian Pertahanan Korea Utara menganggap latihan itu sebagai tindakan memicu ketegangan, dan mendesak penghentian latihan dengan segera. Kementerian Pertahanan Korea Utara menganggap juga sebagai perlakuan Defensif yang melainkan tindakan yang bertujuan untuk menyerang Korea Utara.

Skala emban pelatihan Korea Utara menganggap sebagai ancaman serius dan sebagai latihan perang Nuklir. Korea Utara juga memperingatkan konsekuensi dari langkah AS dan Korea Selatan, termasuk peran pemicu besar perang Nuklir.

Pernyataan Kim Jong Un pada tanggal 15 Januari 2024 yang menyebutkan bahwa Korea Utara tidak akan lagi mengupayakan reunifikasi dengan Korea Selatan yang menjadikan Puncak buruknya hubungan kedua Korea. Di sesi pertemuan Majelis Rakyat tertinggi di Pyongyang, Presiden Kim Jong Un, adapun perjanjian dalam menegaskan Korea Selatan sebagai ''Musuh Utama'' dan Upaya untuk berdamai dan bersatu kembali dengan Korea Selatan sebuah kesalahan yang memang tidak boleh dilakukan.

Lembaga penting dari Korea Utara terhadap pengumuman dan penghapusan beberapa lembaga yang mendorong penyatuan dengan Korea Selatan, diplomasi ini atas antara kedua Negara yang dilayani oleh kementerian Unifikasi Seoul dan Komite reunifikasi Damai Pyongyang. Hal ini menjadikan Semenanjung Korea Pada Situasi yang semakin berbahaya, adapun pengamat yang menyebut kondisi saat ini paling bahaya sejak mulainya Perang Korea.

Fakta yang terjadi di gelombang lapangan bahwasannya, Korea Utara dinilai belum memiliki Senjata Konvensional yang sebanding dengan Korea Selatan dan Korea Utara juga tidak memiliki cadangan Makanan dan Minyak untuk kembali masuk ke dalam situasi perang.

Tingkatan hubungan Korea Utara dengan Rusia -- China juga dianggap belum cukup untuk memberikan dukungan kepada Korea Utara untuk menempuh jarak perang. Akan tetapi respon ini menjadi yang berlebihan atas setiap dari pihak yang dilakukan oleh masing -- masing.

Atensi DPR RI dalam publikasi yang turut meluncurkan perkembangan di Semenanjung Korea menjadi perhatian masyarakat internasional. Atensi ini mengamati dengan cemas dan pula berharap agar ketegangan dapat diselesaikan dengan cara damai dan diplomatis.

Peran Indonesia juga bersama masyarakat internasional harus turut mengupayakan perdamaian atas stabilitas di semenanjung Korea. Adapun Komisi I melalui fungsi pengawasan perlu mendorong pemerintah untuk mengkaji setiap alternative strategi diplomasi mengingatkan setiap pihak yang berkepentingan di semenanjung Korea. Dalam diplomasi parlemen, DPR RI juga dapat mendorong lebih banyak pihak terhadap landasan bersama -- sama mengupayakan kembali upaya dan budaya perdamaian di semenanjung Korea telah mengalami kebuntuan dari dalam beberapa tahun terakhir.

Geographical Scope of Indo-Pacific Strategy (2022)
Geographical Scope of Indo-Pacific Strategy (2022)

Strategi skema geographical scope of Indo -- Pasifik, dari tulisan yang dibuat peneliti sebelumnya, '' Integrasi Senjata Konvensional Nuklir dalam Menekan kekhawatiran'' menjadi pusat pemerhati dari inklusifitas ekonomi maupun untuk memberikan peran percaya terhadap kekuatan norma dan tata Negara yang berlaku, hal ini juga menjadi peran promosi hukum dan kemanusiaan, dalam kekuatan anti terorisma diantara Negara -- Negara, yang membutuhkan komprehensif pengamanan dan korperasi lanjutan. Kekuatan ini menjadikan peran teknologi Ilmuwan maupun perbatasan dari digital yang menjadikan koefisien upaya perdamaian Nuklir di semenanjung Korea dan Global.

Atas dasar pelatihan pejabat militer AS adalah bagian dari pelatihan militer keduanya sebagai intensitas latihan AS dan Korea Selatan semakin tinggi di tengah uji coba senjata konvensional Nuklir dari Korea Utara yang terus terjadi. Ditegaskan pula oleh Letjen David Iverson, Wakil komandan US Force Korea dan Komandan Angkatan Udara Ketujuh (Dilansir CNN Internasional, dikutip pada hari Minggu tanggal (9/6/2024).

Atas tindakan responsive bahwa mengatakan 'balon' selebaran anti Korea Utara kea rah lain. Menandai keaktifan Semenanjung Korea sejak 2017 untuk menunjukan kemampuannya ''Penjatuhan Amunisi Aktif Kreatif''. Oleh, Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Dalam tajuk media Pesawat Nuklir AS Jatuhkan Amunisi Aktif di Semenanjung Korea, Perang? Perseteruan Korea Utara dan Korea Selatan tak pernah berdamai dalam perang Korea, Konflik kedua Negara hingga kini berstatus Gencatan Senjata. Hal ini atensi penekanan perang semakin bentuk per-tangguh-an yang semakin memanas baru -- baru ini. Kontroversial ini antar keduanya sama -- sama ditangguhkan, Korea Selatan mengambil tindakan keras terhadap provokasi tetangga.

(Sumber: Indonesia Dukung Penuh Perdamaian di Semenanjung Korea, 20TH Asean -- ROK SUMMIT, 14 November 2018, Singapore). 
(Sumber: Indonesia Dukung Penuh Perdamaian di Semenanjung Korea, 20TH Asean -- ROK SUMMIT, 14 November 2018, Singapore). 

Determinasi pada pembahasan analisa mendalam dari tajuk Strategi Kreatif Upaya Perdamaian Nuklir di Semenanjung Korea dan Global ialah:

  • Adanya kontingensi gabungan sekutu yang disesuaikan oleh TDS ( Tailored Detterance Strategy).
  • Proses lanjutan peningkatan ''Tiga Sumbu'' yang dilansirkan oleh Korea Selatan sebagai asset amunisi Negara.
  • Keberagaman Self -- Secure dalam mencegah dari atensi ekstrem penerapan dan perluasan mendeteksi, mengganggu, menghancurkan dan mengalahkan ancaman WMD Pyongyang.
  • Tajuk lanjutan dari strategi kreatif untuk pertahanan kenegaraan dengan Slogan ''Freedom Shield'' yang dilakukan oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan latihan militer bersama sejak 4 Maret hingga 14 maret 2024.  Adalah peran pelatihan semi tahunan yang dilakukan oleh kedua Negara.
  • Diplomasi atensi DPR RI juga turut memberikan bantuan dalam kebersamaan dengan masyarakat, agar integrasi mrmpunyai parlemen Komisi I melalui fungsi pengawasan perlu mendorong pemerintah untuk mengkaji setiap alternative strategi diplomasi mengingatkan setiap pihak yang berkepentingan di semenanjung Korea.

 

Referensi

Pesawat Nuklir AS Jatuhkan Amunisi Aktif di Semenanjung Korea, Perang? (2024), https://www.cnbcindonesia.com/news/20240609152719-4-545042/pesawat-nuklir-as-jatuhkan-amunisi-aktif-di-semenanjung-korea-perang, Akses berita: 05 Agustus 2024

Introducing the Indo-Pacific Strategy (2022), https://www.mofa.go.kr/eng/wpge/m_26382/contents.do, Akses Berita: 05 Agustus 2024.

Revisiting the Two-State System for Peaceful Coexistence on the Korean Peninsula (2024), https://www.usip.org/publications/2024/01/revisiting-two-state-system-peaceful-coexistence-korean-peninsula, Akses berita: 05 Agustus 2024.

Melemahnya Upaya Damai di Semenanjung Korea (2024) https://berkas.dpr.go.id/pusaka/files/isu_sepekan/Isu%20Sepekan---II-PUSLIT-Maret-2024-244.pdf, Akses Publikasi: 05 Agustus 2024.

Peningkatan strategi penangkalan Sekutu mengatasi semakin meningkatnya ancaman nuklir Korea Utara (2024), https://ipdefenseforum.com/id/2024/01/peningkatan-strategi-penangkalan-sekutu-mengatasi-semakin-meningkatnya-ancaman-nuklir-korea-utara/, Akses berita: 05 Agustus 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun