Pengalaman Jurusan Tata Boga di SMK Negeri 3 Bogor

Bogor (14/03/2019) -- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bogor (SMKN 3 BOGOR) adalah sekolah berstandard nasional dengan memiliki berbagai macam kejuruan keahlian, SMK Negeri 3 Bogor bertempatkan di  Jl. Raya Pajajaran No. 84 Bogor, Indonesia. 

Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bogor (SMKN 3 BOGOR) memiliki kelas keahlian Akomodasi Perhotelan (AP), kelas keahlian Jasa Boga (JB), kelas keahlian Busana Butik (BB), kelas keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ), kelas keahlian Kecantikan Kulit (KCK), kelas keahlian Kecantikan Rambut ( KCR), kelas keahlian Patiseri (Pastry).

Dalam artikel ini penulis adalah alumni dari SMK Negeri 3 Bogor, jurusan Jasa Boga angkatan 2016, alasan penulis mendaftar SMK Negeri 3 Bogor dan memilih jurusan Jasa Boga, dikarenakan ingin mencoba terjun tantangan baru dan memang suka banget sama yang namanya dunia culinary (kuliner). 

Baca juga : Model Homeschooling dalam Mengatasi Keterbatasan Pendidikan Formal

Sebelum itu, penulis mendaftarkan diri ke-beberapa jurusan di SMK Negeri 3 Bogor,yaitu, 1. Jasa Boga, 2. TKJ ( Teknik Komputer Jaringan), tetapi saat mengikuti Ujian Masuk SMK, hasil yang diperoleh dari ujian masuk SMK Negeri 3 Bogor, masuk kategori passing grade jurusan Jasa Boga, hal -- hasil pilihan kedua di kelas keahlian TKJ ter-eliminasi, dan memulai kelas 10 Tata Boga 3.

Pada masanya penulis duduk di bangku kelas keahlian 10 Tata Boga 3, pertamakali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas Tata Boga, penulis belum mengetahui apa saja partikel jurusan Tata Boga dan apa saja spesifikasi job description di dunia kuliner / Chef. 

Dan, setelah itu, pelajaran kejuruan pertama pasti mengenai sesuai jurusan ( Tata Boga), pengenalan apa saja bentuk pisau, pengenalan peralatan masak, hingga partikel penting di dapur, ada peralatan besar dan peralatan kecil didapur. 

Pelajaran praktik pemula saat dulu dikelas 10 Tata Boga 3 adalah belajar membuat Garnish, wadah buah, wadah dari daun pisang, masakan tradisional Indonesia, masakan western. 

Setiap minggunya pasti setiap kelas keahlian memiliki jadwal khusus praktik, dimasa itu, kelas 10 Tata Boga 3 mengikuti kegiatan praktik (Boga Dasar), yaitu pengenalan pengolahan Kerupuk, Kacang-Kacangan, dan berbagai macam sambal, hingga ujian Boga Dasar untuk penentuan akhir di kelas 10 Tata boga 3.

Baca juga : Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan

Selanjutnya, penulis lulus dari kelas keahlian 10 Tata Boga 3, dan melanjutkan ke kelas 11 Jasa Boga 4, pada saat kelas 11 wajib mengikuti magang di hotel selama 4 bulan di semester 2 kelas 11 Jasa Boga. 

Dikelas ini semua siswa diajarkan skill lebih mendalam dari dunia kuliner yaitu adanya pengolahan tradisional food, western food, dan fusion food, hingga berbagai macam hidangan minuman, lipatan serbet/kain tangan, yang digunakan dimeja hidang tamu. 

Sebagai contoh masakan tradisional yaitu, Nasi kuning, Nasi uduk (nasi berbumbu), pengolahan lauk pauk dari berbagai daerah seperti Betawi, Padang, Bali, dan daerah lainnya di Indonesia, dan tidak lupa juga untuk hidangan daerah minuman khas tersebut. 

Western food itu sendiri, adalah hasil olahan masakan dari berbagai mancanegara dan atau international food, seperti chicken Gordon blue, Lasagna, dan lainnya, hidangan minuman mancanegara. 

Dan, fusion food adalah hasil olahan masakan Indonesia dikolaborasikan dengan masakan mancanegara, yang artinya, penggabungan hasil olahan makanan hingga menjadi hidangan makanan berkolaborasi.

Pada setiap kegiatan praktik masak setiap peserta/ siswa Jasa Boga wajib memikirkan urutan makanan yang akan diolah, seperti Appetizer (Makanan pembuka), Maincourse (makanan utama), Dessert (Makanan penutup). 

Baca juga :Ironi Pendidikan di Masa Pandemi

Dengan membuat laporan setiap akan praktik agar selalu sesuai dengan konsep sebelumnya yang telah dibentuk oleh setiap siswa. Dan, setiap peserta wajib memakai pakaian praktik, untuk wanita menggunakan cepol rambut, dan tidak boleh menggunakan lipstick (jika dalam lingkungan sekolah). 

Untuk pria rambut wajib dipotong pendek rapih, menggunakan atribut lengkap dari topi praktik, baju praktik, epron, gunting, sendok, garpu yang ditaruh di bahu kanan dan kiri, dan tidak lupa juga wajib membawa 2 (dua) kain untuk alas bahan dan atau pada saat cleaning, dengan menyelipkan 2 kain di pinggang (diselipkan antara epron hitam yang dikenakan setiap peserta/siswa).

Dan, pada saat dikelas 11 Jasa Boga, sudah harus lebih aktif dan gesit, sesuaikan dengan durasi waktu yang ditentukan, durasi waktu praktik memasak dari mulai preparing hingga cleaning yaitu 8 (delapan) jam kerja. 

Setelah itu, setiap siswa dikelas 11 Jasa Boga, wajib mengikuti magang di hotel selama 4 bulan, sesuai dengan ketentuan kelulusan sekolah, dan penentuan nilai raport, pada saat magang sekolah hanya memberikan fasilitas dan memberikan saran tempat rekomendasi yang bagus untuk siswa magang, tetapi dibebaskan juga untuk siswa menentukan tempat magang diluar jawa, seperti magang di hotel bali, sebagai salah satu contohnya. 

Penulis dulu magang di hotel Amaroossa Royal Bogor, berlokasi di Tugu Kujang (berseberangan), dengan beberapa member dari SMK Negeri 3 bogor, saat magang dihotel tentu bersamaan dengan sekolah SMK lainnya.

Saat itu juga, siswa mendapatkan challenges / tantangan baru di hotel dengan membuat hidangan masakan dan minuman yang dipesan oleh tamu nyata berbagai Negara, dan daerah, harus bisa menghandle jika ada complain dari tamu, atau atasan selama magang dihotel.

Karena setiap harinya dinilai oleh supervisor di hotel bagi setiap siswa, dan paraf ( di hotel Amaroossa Royal Bogor) disebut CDP atau wakil ketua chef. Dalam buku saku penilaian magang wajib menuliskan kegiatan apa saja yang telah dilakukan setiap harinya di hotel.

Setelah selesai magang di hotel Amaroossa Royal Bogor, adanya penilaian dari ketua chef dan juga HRD dengan membagikan sertifikat sekaligus hasil penilaian keseluruhan selama magang di hotel. 

Tidak hanya itu, setiap minggu mengikuti magang di hotel wajib memberikan laporan kepada guru pembimbing magang di SMK untuk melaporkan setiap partikel yang terdapat di laporan magang, hingga sampai presentasi magang disekolah. 

Setelah selesai mengikuti sidang magang di Restaurant SMK Negeri 3 Bogor yang berlokasi di Lobby SMK Negeri 3 Bogor. Dan dinyatakan lulus Magang, maka dinyatakan pula akan lulus naik kelas 12.

Setelah naik ke kelas 12 Jasa Boga 4, setiap siswa akan ditekankan untuk mempersiapkan LSP atau persiapan penilaian UN Praktek Jasa Boga. 

Dikelas 12 sudah wajib harus lebih mandiri, dan cekatan, dan paham apa saja yang harus dilakukan, terutama pada saat proses kegiatan praktek masak di dapur, dan harus bisa menjaga kerapihan dan kenyamanan lingkungan didapur, setiap bahan makanan mentah harus diperhatikan secara teliti, agar tidak terkontaminasi oleh kuman. 

Dan begitu pula, hidangan makanan matang tidak boleh terkontaminasi oleh bahan mentah, karena akan menyebabkan penyakit berbahaya bagi tubuh. 

Setiap siswa kelas 12 wajib memikirkan hidangan makanan dan minuman dari Appetizer, Maincourse, dan Dessert sebagai hidangan yang akan di Uji pada saat Ujian Nasional dan tidak boleh monoton, dan plating disesuaikan tidak terlalu ramai dan tidak terlalu sepi.