Mohon tunggu...
Richad RahmanEkananda
Richad RahmanEkananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa

Lakukan apa yang membuatmu senang jangan dengarkan omongan orang lain angggap omongan orang lain adalah motivasimu menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho

7 Mei 2021   06:18 Diperbarui: 7 Mei 2021   06:25 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 8 september 2020 saya yang ingin pergi ke ingin ke gunung lawu walau saya pendaki pemula dan pertama kali naik gunung saya bersikeras ingin pergi ke gunung lawu,lalu saya mencari informasi dari gunung lawu dari trek pendakian waktu tempuh hingga barang apa saja yang dibawa lalu ketika semua informasi sudah didapat walau ada kengerian dari gunung tersebut saya mencari barengan melalui media sosial dan singkat cerita saya berjumpa pendaki asal surabaya yang kebetulan juga ingin ke gunung lawu akhirnya saya bergabung dengan rombongan tersebut.

Singkat cerita pada tanggal 12 september 2020 saya berangkat dari rumah menuju terminal bungur asih ketempat rombongan saya berkumpul dan saya bertemu dengan 2 anggotan rombongan dan dikarenakan saya pertama kali mendaki saya bertanya-tanya kepada mereka apa saja persiapan dan lainya sambil ngopi dan bercanda singkat cerita pada pukul 13.00 kita bertiga dijemput mobil rombongan yang akan membawa kita ke gunung lawu singkat cerita kita berangkat dengan mobil dan 6 rekan pendaki dari surabaya singkat cerita kita sampe di salah satu rumah rekan pendaki lainya di dekat basecamp cetho.

Lalu saya baru ingat kalo kita mendaki bukan hanya dari surabaya tapi kita mendaki dari kota kota besar lainya lalu ketika selesai cerita dan bercanda saya langsung tidur menggunakan sleaping bag karena hawa yang cukup dingin singkat cerita saya bangun pada pukul 8 saya langsung beres"mandi dan makan. 

Tiba tiba rombongan dari jakarta dan bandung datang menggunakan 2-4 mobil saya kaget karena kita mendaki 30 orang bukan 10 orang atau 15 orang lalu selesai semua mandi beres-beres pada pukul 10.30 kita berangkat menuju basecamp candi cetho kita melewati kebun teh yang sangat indah karena ketakjuban kita terhadap kebun teh kita salah jalan yang harusnya basecamp ke atas kita lurus untung tidak terlalu jauh hanya akhirnya singkat cerita kita sampai di basecamp cetho.

Kita siap-siap dan saya membeli 3 botol air mineral besar dan teman saya mengurus simaksi pendakian kita breving ulang untuk start pendakian sekitar pukul 13.00 siang dengan sekitar 3 sampai 4 kelompok,kita mulai start melewati candi kethek dan melewati jalur yang bisa dibilang seru tidak lupa kita berhenti sejenak mengambil air dibawah pos 1 mbah branti dengan ketinggian 1705 MDPL dengan menempuh waktu kurang lebih 1jam 30 menit kita istirahat selama 15 menit lalu melanjutkan ke pos 2  brakseng dengan waktu 1 jam 30 menit.

Lalu kita bikin kopi dan bercanda di pos 2 kurang lebih sekitar 20  menit kita berisitirahat kita lanjut ke pos 3 saya yang berada di rombongan ke 2 dengan 6 anggota kita mulai jalan menuju ke pos 3 dan singkat cerita waktu sudah menunjukan adzan maghrib kita break untuk sholat maghrib dan mulai mengeluarkan headlamp dan mulai bikin kopi untuk menghangatkan tubuh dan sambil ditemani bulan dan bintang di langit yang sangat indah kita menikmati secangkir kopi dengan bercanda lalu selesai kita break kita lanjut menuju pos 3 jalur bisa dibilang menanjak dengan tekstur tanah,tak terasa sudah ada tenda tenda dari para pendaki menandakan pos 3 sudah dekat kita mulai berjalan dan mulai mendirikan tenda di area camp pos 3.

Di pos 3 terdapat mata air yang air nya cukup deras bisa digunakan untuk cuci muka mengambil air singkat cerita kita selesai mendirian tenda kita main ke tenda rombongan lainya saling minta rokok atau hanya sekedar bercanda lalu kita makan bersama,saat selesai makan rombongan saya yang dari surabaya kembali ke tenda dan ngopi di tenda dikarenakan cuaca yang sangat dingin singkat cerita kita tidur menggunakan sleaping bag dan kaos kaki agar kita tidur tidak kedinginan,dan.

Pagi harinya saya bangun dan membuka pintu tenda saya disambut oleh mentari pagi yang menyinari gunung dengan pemandangan yang sangat indah singkat cerita sekitar pukul 9 kita berjalan menuju pos 4 dengan waktu sekitar 2 jam dengan jalur yang terbilang sedikit curam bagi saya tiba di pos 4 kita istirahat sekitar 10 menit lalu kita melanjutkan ke pos 5 jalan menuju pos 5 mata kita dimanjakan dengan pemandangan gunung yang sangat indah dan tiba di pos 5 bulak peperangan dengan waktu tempuh 2 jam kita istirahat dan memakan makanan ringan lalu selesai istirahat kita lanjut ke gupakan menjagan dengan jalur bisa dibilang landai dan kita berjalan ditengah tengah sabana.

Pada akhirnya kita sampai ke gupakan menjangan kita mendirikan tenda di gupakan menjangan dan lanjut bermalam di gupakan menjangan dengan hawa yang tambah dingin kita selesai makan langsung masuk ke dalam tenda dan langsung tidur karena rencan kita summit jam 4 dan pada paginya kita mulai summit sekitar jam 5.30 kita mulai summit dengan jalur yang dibilang landai agak menanjak sedikit kita sampai di pasar dieng setelah melewati pasar dieng kita lanjut menuju hargo dalem dan tiba di hargo dalem kita langsung menuju ke puncak lawu yaitu hargo dumilah dengan waktu sekitar 30 menit -- 45 menit betara terkejut nya bahwa puncak sangat rame pada saat itu kita dipuncak selama kurang lebih 1 jam.

Lalu kita turun menuju mbok yem jalur turun menuju mbok yem bisa saya bilang sangat curam karena trek bebatuan dan sangat licin tibanya kita mbok yem ga lupa kita membeli nasi pecel dan 1 teh hangat singkat cerita selesai di mbok yem kita jalan turun menuju tenda yang berada di gupakan menjangan dan pada saat tiba ditenda kita tidur sebentar sekitar 30 menit lalu kita packing beres dan persiapan untuk turun dan jangan lupa membawa sampah turun dan waktu turun saya terpisah oleh rombongan saya yang berjumlah 4 orang dan saya takut saya berjalan sendiri menuju bula peperangan sempat terpikir bahwa saya salah jalur saya berhenti sejenak dibawah tebalnya kabut dengan menghafal jalur yang saya lewat waktu naik.

Akhirnya saya bertemu dengan pendaki yang kebetulan dari surabaya juga akhirnya saya meminta untuk bareng untuk jalan turun tidak lama saya bersama pendaki asal surabay terserbut saya bertemu rombongan 1 dan rombongan ke 2 dan saya pamit ke rombongan tersebut bahwasanya saya sudah kembali ke rombongan saya tidak lupa saya berterima kasih kepada merak dan singkat cerita kita turun menuju basecamp dengan saya berada di rombongan pertama.

Singkat cerita kita semua rombongan di basecamp kita bercerita dan bercanda di base camp lalu pada pukul  9 ketika saya mau kembali ke surabaya saya baru ingat bahwa dompet saya ketinggalan di warung sebelum pos 1 dan saya menunggu sekitar jam 12 malam akhirnya dompet saya dikembalikan oleh penjaga basecamp saya sangat berterima kasih kepada pihak basecamp lalu singkat cerita saya bersama rombongan dari surabaya kembali ke surabaya
Ini adalah pengalaman saya saat pertama kali ke gunung lawu dan pesan saya ketika mendaki jaga atitude dan bawa turun sampah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun