analisis dari BMKG, Pada tanggal 31 Maret 2024 terlihat bahwa nilai indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) terkini sebesar +1.05 dan nilai indeks IOD (Indian Ocean Dipole) terkini sebesar +0.95. Lalu, pada tanggal 2 April 2024, menurut data model analisis SST (Sea Surface Temperature) menunjukkan bahwa di wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya berada pada nilai antara 29-31 Â dengan anomali suhu muka laut di sekitar berkisar antara +0.5 sampai dengan +3.4 Â dan menurut data model diagram RMM 1 dan RMM2 pada MJO (Madden Julian Ooscillation) berada di fase kuadran 1, dimana kondisi suhu muka laut hangat daan anomalinya positif. Sehingga, dari pernyataan tersebut disimpulkan bahwa tidak ada dampak signifkan terhadap pembentukan dan peningkatan terhadap awan konveksi di wikayah Provinsi Aceh dan sekitarnya.
Berdasarkan hasilPada tanggal 03 April 2024, menurut analisis tekanan udara permukaan laut, Â terdapat pola tekanan udara rendah di wilayah Provinsi Aceh dan sekitarnya yang berkisar antara 1006-1010 mb dan menurut analisis arus angin berkisar 3000 ft (Streamline) pada jam 00.00 UTC (07.00 WIB) yang menyebabkan adanya belokan angin dan konvergensi di wilayah Provinsi Aceh sehingga mendukung terbentuknya awan-awan konvektif penghasil hujan. Adapun menurut data model kelembapan udara, menunjukkan bahwa wilayah Provinsi Aceh dan sekitarnya berada dalam kondisi kering hingga basah di lapisan gradien hingga 500 mb dengan nilai 30-100%. Lalu, menurut analisis indeks labilitas atmosfer menunjukkan nilai 36 sampai dengan 38 pada K-Index, -3 sampai dengan -5 pada L-Index dan -1 sampai dengan -2 pada S-Index. Adapun, pada analisis melalui Citra Satelit dan juga Citra Radar terlihat adanya pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah kejadian. Dimana pada pukul 09.16 UTC melalui Citra Satelit Himawari-8 produk IR Enhanced suhu puncak awan mencapai -48 sampai dengan -62 , sementara pada pukul 09.04 dan 09.16 UTC melalui Citra Radar produk CMAX suhu puncak awan mencapai 35 sampai 55 dbZ. Dari pernyataan tadi dapat dilihat bahwa kondisi tersebut dapat mengindikasi adanya pertumbuhan dan peningkatan awan-awan konvektif penghasil hujan yang mengahsilkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai kilat/petir dan angina kencang di wilayah kejadian dan sekitarnya.
BMKG pun sudah membuat surat peringatan dini mengenai cuaca di Provinsi Aceh pada tanggal 03 April-05 April 2024. Dimana dalam surat tersebut disebutkan wilayah-wilayah di Provinsi Aceh yang berpotensi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang diantaranya adalah: Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Langsa, Nagan Raya, Pidie, Pidie Jaya dan Subussalam. Lalu waspada lainnya yang dapat berpotensi yaitu Bencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan akibat hujan lebat yang terus-menerus maupun dengan durasi lama. Oleh karena itu, diharapkan pula bagi penduduk setempat telah melakukan pencegahan dan tetap waspada terhadap bencana yang berpotensi dapat terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H