Mohon tunggu...
chabibah shafa wardani
chabibah shafa wardani Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa Universitas Airlangga

exelent with morality

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyakit Mpox

2 Oktober 2024   22:46 Diperbarui: 3 Oktober 2024   00:05 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENYAKIT MPOX

CHABIBAH SHAFA WARDANI/191241185

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

Mpox, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, adalah infeksi virus yang disebabkan oleh virus mpox, yang termasuk dalam keluarga virus cacar.ditemukan bahwa Mpox juga dapat menular antar manusia, melalui kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan benda atau permukaan yang telah terkontaminasi oleh virus, juga bisa menular melalui paparan hewan lain, seperti tikus hingga tupai yang terinfeksi. Cacar monyet sering ditemukan di negara Afrika Tengah dan Afrika Barat, tetapi    belakangan ini penyakit ini kembali merebak di beberapa negara di luar Afrika.

Pada umumnya, gejala Mpox bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendiri dalam beberapa  minggu. Namun, pada beberapa kasus dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok rentan (anak-anak, ibu hamil dan penderita gangguan system imun). 

Gejala awal bisa mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Setelah beberapa hari, muncul ruam yang biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini bisa berbentuk bintil-bintil berisi cairan, dan gejala lainnya seperti pembengkakan kelenjar getah bening dan sakit tenggorokan juga bisa terjadinya. 

Ruam dimulai sebagai benjolan merah datar yang dapat terasa nyeri. Benjolan tersebut berubah menjadi lepuh yang berisi nanah. Akhirnya, lepuh tersebut mengeras dan terlepas. Seluruh proses ini dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu. Anda dapat mengalami luka di mulut, wajah, tangan, kaki, penis, vagina, atau anus.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka atau lesi pada kulit seseorang yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus, penularan juga bisa terjadi melalui tetesan pernapasan jika berada dalam jarak dekat dengan orang yang terinfeksi. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi oleh virus, seperti pakaian atau alat pribadi. Saat ini tidak ada pengobatan yang bisa menghilangkan penyakit ini. Pengobatan yang dilakukan biasanya digunakan untuk meredakan gejalanya saja.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki tiga upaya sebagai langkah penanggulangan cacar monyet. Upaya tersebut terdiri dari surveilans, terapeutik, dan vaksinasi. Terapeutik sendiri akan dilakukan dengan pemberian terapi simtomatis dan mempersiapkan pemenuhan logistik antivirus khusus cacar monyet. 

Namun, antivirus tidak perlu diberikan untuk semua pengidap cacar monyet. Pasien yang mendapatkan antivirus merupakan kelompok yang berisiko mengalami atau sudah mengalami gejala yang berat. Kondisi berat diartikan memiliki lebih dari 100 lesi pada kulit atau mengalami gejala lain, contohnya seperti demam tinggi, mual, dan muntah.

Kamu juga bisa melakukan pencegahan lainnya, seperti hindari bepergian menuju daerah yang menjadi lokasi penyebaran penyakit ini. 

Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, jika tidak memungkinkan, kamu bisa menggunakan hand sanitizer, jangan mendekati hewan pengerat atau primata yang masih liar, hindari mengonsumsi daging hewan yang mentah, cegah berbagi atau menggunakan barang pribadi bersama dengan pengidap, menghindari kontak dengan perlengkapan tidur dan bahan lain yang terkontaminasi virus, memasak semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan secara menyeluruh, dapatkan vaksin cacar sebab vaksin cacar diyakini bisa mencegah penyakit mpox, mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidung Anda saat berada di sekitar orang lain, membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh, dan terakhir menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat orang yang terinfeksi virus.

KATA KUNCI: Monyet, Mpox.

DAFTAR PUSTAKA

Osadebe L,  Hughes CM, Shongo Lushima R, Kabamba J, Nguete B, Malekani J, Pukuta E, Karhemere S, Muyembe Tamfum JJ, Wemakoy Okitolonda E, Reynolds MG, McCollum AM. Meningkatkan definisi kasus untuk pengawasan cacar monyet pada manusia di Republik Demokratik Kongo. PLoS Negl Trop Dis. September 2017, 11

Wittek R. Imunoglobulin Vaccinia: kebijakan terkini, kesiapan, serta keamanan dan kemanjuran produk. Int J Infect Dis. 2006 Mei,10 (3):193-201. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun