SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT
Chabibah Shafa Wardani_191241185
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
     Sejarah kesehatan masyarakat adalah kisah penemuan dengan cara-cara yang efektif untuk mengamankan kesehatan dan mencegah penyakit pada populasi. Epidemi dan penyakit menular endemik merangsang pemikiran dan inovasi dalam pencegahan penyakit secara pragmatis. Pencegahan penyakit pada populasi berkisar pada pendefinisian penyakit, pengukuran kejadiannya, dan pencarian intervensi yang efektif.
    Kesehatan masyarakat berkembang melalui uji coba dan kesalahan serta dengan berkembangnya pengetahuan medis ilmiah, yang terkadang kontroversial, sering kali dipicu oleh perang dan bencana alam. Kebutuhan akan perlindungan kesehatan yang terorganisasi tumbuh sebagai bagian dari perkembangan kehidupan masyarakat, dan khususnya, urbanisasi dan reformasi sosial. Kepercayaan agama dan masyarakat memengaruhi pendekatan untuk menjelaskan dan mencoba mengendalikan penyakit menular melalui sanitasi, perencanaan kota, dan penyediaan perawatan medis. Agama dan sistem sosial juga memandang penyelidikan ilmiah dan penyebaran pengetahuan sebagai sesuatu yang mengancam, yang mengakibatkan terhambatnya perkembangan kesehatan masyarakat, dengan contoh-contoh modern berupa penentangan terhadap pengendalian kelahiran, imunisasi, dan fortifikasi makanan.
     Sejarah kesehatan masyarakat bermula dari banyak ide historis, coba-coba, pengembangan ilmu dasar, teknologi, dan epidemiologi. Era penemuan Edward Jenner pada tahun 1796 bahwa vaksinasi cacar sapi dapat mencegah cacar memiliki aplikasi modern karena ilmu dan praktik gizi dan imunisasi merupakan pengaruh penting terhadap kesehatan di antara populasi negara berkembang dan negara maju. Tahun 1807 Pemerintah Jenderal Daendels, melakukan pelatihan dukun bayi, dalam praktek persalinan dalam rangka upaya penurunan angka kematian bayi,tetapi tidak berlangsung lama karena langkanya tenaga pelatih, Tahun 1888 Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, kemudian  berkembang pada tahun berikutnya di Medan, Semarang ,Surabaya,dan Yogakarta.
     Tahun 1925 Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda mengembangkan daerah Purwokerto dengan cara mengembangkan penyuluhan kesehatan  karena tingginya angka kematian dan kesakitan.
     Tahun 1925 STOVIA berubah menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKU. Sekolah dokter yang mempunyai peran besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga medis untuk kesehatan masyarakat.
Tahun 1968 dalam rapat kerja kesehatan nasional dicetuskan bahwa Puskesmas merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu sebagai unit pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau dalam wilayah kerja Kegiatan pokok Puskesmas meliputi:
- Kesehatan ibu anak
- Keluarga berencana
- Gizi
- Kesehatan lingkungan
- Pencegahan penyakit menular
- Penyuluhan kesehatan masyarakat
- Pengobatan
- Perawatan kesehatan masyarakat
- Usaha kesehatan gigi
- Usaha kesehatan sekolah
- Usaha kesehatan jiwa
- Laboratorium
- Pencatatan dan pelaporan
dikembangkan satu piranti manajerial untuk penilaian puskesmas yaitu stratifikasi puskesmas yang dibedakan sebagai berikut:
- Strata I Â Â Â Â : puskesmas dengan prestasi sangat baik
- Strata II Â Â Â : puskesmas dengan prestasi rata-rata atau standar
- Strata III Â Â Â : puskesmas dengan prestasi di bawah rata-rata.