Lihat binar matanya yang elok laksana indahnya mega
Dengar suaranya yang lirih, parau di kala senja
Seperti membujukku, merengkuhku dalam dekapan dadanya
Sedih ku rasa, itulah terjemaahannya
Dan bila esok ku tiada dapat menggapainya
Padahal dia sendiri yang berkeinginan sama
Kelak tiada rela di hatinya
Tunggu, itu juga yang ku rasa
Dan bila esok tiada lagi perjumpaan
Inilah makna pertemuan
Yang berujung perpisahan
Akhirnya terukir lah kenangan
Harap ku apa yang baik kan buat bahagia
Berharap tiada luka dan nista
Kan segala hal indah pada waktunya
Percayalah, sudah tentu baik rencanaNya
Yogyakarta, 12 Februari 2018 | 14:40
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!