Mohon tunggu...
Techa Dewi Meilinda
Techa Dewi Meilinda Mohon Tunggu... Administrasi - Salam dan semangat

My world my imagination

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Jenuhnya Menusuk

8 Februari 2018   20:57 Diperbarui: 9 Februari 2018   18:51 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (pixabay)

Lihat diri mulai terkapar, terpuruk
Lalu lalangnya waktu kan terasa buruk
Seakan masa kian lama makin menyusut
Di sanalah kekosongan merenggut

Kala diri mencoba tegap berdirinya
Yang terasa hanyalah sama saja
Kan diri berkorban takut sia-sia

Namun apalah daya
Jenuhnya menusuk, menjadi-jadi

Membabi buta bagai ribuan duri
Ketika habislah tersulut energi 

Yang digantikan bara api
Uapnya makin terasa
Uap itulah rasa bosan manusia

Kelak kau harus bisa mengendalikannya
Kenalilah, dan janganlah berputus asa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun