Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... Guru - GURU

Seorang Guru yang senang berpetualang dan membagikannya ke dalam sebuah tulisan. kegabutan sehari-hari menjadi remot worker sambil menikmati secangkir kopi pahit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lorong Waktu

23 Januari 2025   08:51 Diperbarui: 23 Januari 2025   08:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perputaran waktu. Sumber: Doc.Pixabay

Jarum jam terus berputar menari bersama sunyi

Ruang yang sempit terhimpit pintu dan jendela

Jarak dan waktu melebur jadi Satu

Jari jemari menari menghitung detik yang menghilang

Langkah kaki yang meninggalkan jejak

Namun waktu menghapusnya tiada ampun

Lampu di jendela berkedip redup

Menunggu pagi yang akan datang

Di Lorong waktu yang Panjang dan sunyi

Ada wajah yang hilang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun