Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... Guru - GURU

Hanya seorang guru yang memiliki hobi berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal Kampung Adat Urug

2 Februari 2023   09:35 Diperbarui: 2 Februari 2023   11:50 2928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung Atas

Gedung ini berbentuk rumah panggung namun lebih tinggi tetapi lebih kecil, dan hanya memiliki 1 ruangan dengan ukuran kolong 4 meter. Gedung ini di sebut gedung paniisan yang berarti tempat berteduh, akan tetapi bukan tempat berteduh yang umumnya seperti apa yang kita bayangkan. Tetapi tempat ini dipergunakan sebagai tempat bersemedi Abah Kolot (Ketua Adat).

 

Image.Doc.Pribadi/Gedung Kecil
Image.Doc.Pribadi/Gedung Kecil

Gedung Kecil 

Gedung Kecil atau  Gedong Alit ini merupakan  tempat makam para leluhur, gedung ini kini dijadikan sebagai tempat masyarakat berziarah pada saat ada acara adat. Misalnya acara seren tahun (Panen Raya). Kegiatan ziarah yang dilaksanakan masyarakat kampung Adat Urug merupakan penghormatan bagi tokoh-tokoh suci.

Image.Doc.Pribadi/Leuit(Lumbung Padi)
Image.Doc.Pribadi/Leuit(Lumbung Padi)

Masyarakat kampung Urug Sebagian besar adalah petani. Dalam bercocok tanam mereka masih menerapkan tradisi leluhur mereka. Yaitu, peraturan-peraturan dan waktu yang tepat kapan untuk menanam padi serta mereka hanya menanam jenis-jenis padi tertentu saja. Masyarakat Kampung Adat Urug menyimpan hasil panennya di lumbung padi yang dalam bahasa sundanya yaitu Leuit. Leuit-leuit di Kampung Adat Urug di tempatkan tidak jauh dari rumah adat dengan posisi leuit satu dengan yang lainnya saling berdekatan. Jika ditinjau dari bentuknya Lumbung padi atau Leuit strukturnya sederhana, namun memiliki makna budaya yang tersirat didalamnya.

Bentuk leuit tersebut berbentuk bangunan panggung dengan ditopang empat buah penyangga atau tiang yang terbuat dari kayu. Tingginya sekitar satu meter dari atas tanah. Penyangga bilik leuit untuk menyimpan padi memiliki konstruksi lebih kuat, dan dindingnya terbuat dari bilik atau anyaman bambu. Atap lumbung terbuat dari daun sago kirai (sejenis daun palem) yang dianyam dengan menggunakan tali dan penjepit dari bahan bambu.

Leuit dibangunan berbentuk panggung dengan tujuan agar padi tidak basah atau lembab. Hal yang membuat padi tidak cepat basah atau lembab yaitu, adanya sirkulasi udara dari bawah melalui celah-celah alas leuit yang terbuat dari anyaman bambu. Sehingga udaranya terasa hangat. Selain itu dengan bentuknya yang panggung tersebut maka hewan-hewan liar akan sulit untuk masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun