Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ponsel Keluaran 2023 yang Tidak Akan Saya Beli: Part 1 (Ponsel Lipat)

5 Januari 2024   16:45 Diperbarui: 5 Januari 2024   16:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, saya mencoba peruntungan mengikuti lomba di salah satu UGC di mana AI membantu untuk mencari ide dan menyusun konten. Setelah melihat AI memilih ponsel untuk dibelinya di akhir tahun 2023, saya menjadi tergelitik untuk melihat apa yang terjadi dengan ponsel baru keluaran tahun 2023 ini. Ternyata, memang banyak ponsel yang kurang pas untuk dilirik sebagai andalan tahun baru 2024.

Di tengah kondisi Tanah Air yang katanya "kekeringan uang" dan kenaikan biaya produksi ponsel yang membuatnya menjadi lebih mahal, memilih ponsel dengan cermat menjadi penting. Jika bisa dan memenuhi kebutuhan, membeli dari satu atau dua generasi sebelumnya masih oke asalkan tidak bermasalah dengan software update yang berakhir duluan. Tanpa perlu berpanjang lebar, berikut ponsel baru keluaran 2023 yang tidak akan saya beli dan artikel ini akan membahas terlebih dulu khusus ponsel lipat.

Ponsel-tablet lipat: Samsung Galaxy Z Fold 5 dan Oppo Find N3

Memiliki ponsel dan tablet dalam satu perangkat memang selalu menyenangkan untuk tidak perlu pindah-pindah data. Masalahnya selalu sama, harganya mahal. Begitulah yang terjadi dengan Z Fold 5 yang dijual mulai dari Rp25 juta (256GB) dan Find N3 yang dijual di Rp30 juta (512GB). Padahal, mereka selalu punya kelemahan yaitu baterainya tidak bisa besar-besar amat dan tidak terpisah antara ponsel dengan tablet, dimensi cukup tebal dan berat di mode ponsel, plus layar tablet yang juga tidak besar-besar amat.

Keduanya kompak menawarkan tiga lensa kamera belakang dengan konfigurasi wide, telephoto berperbesaran tiga kali, dan ultrawide. Keduanya juga kompak menawarkan RAM belasan GB dengan Oppo di 16GB mengungguli Samsung di 12GB. Prosesornya juga sama, Snapdragon 8 Gen 2. Masalahnya simpel, banyak di antara kita yang tidak membutuhkan prosesor sekencang itu dan rasanya ponsel semahal ini juga tidak digunakan untuk gaming.

Pilihan hati saya sebenarnya jatuh ke Galaxy Z Fold 3 yang bisa diperoleh di Rp12 jutaan. Optical zoom lensa telephoto dua kali rasanya juga sudah mencukupi, jika ingin digunakan berkonser tentu lebih baik berjuang untuk mendapatkan tiket di posisi terbaik, bukan membeli ponsel supermahal, dan suasana paling seru menikmati konser ya tanpa ponsel. Daya pengecasan dari Fold 3 ke Fold 5 juga segitu-segitu saja di 25 W, hanya saja memang ketahanan baterainya adalah yang terburuk di keluarga Z Fold dengan selisih yang lumayan menyiksa. Hal yang bisa disalahkan, ya si Snapdragon 888 yang sebenarnya masih kencang tetapi boros dan terkenal setrika itu. Jadi, sebagai alternatif ada Z Fold 4 yang saat ini dijual mulai dari harga Rp17 jutaan.

Ponsel lipat flip: Tecno Phantom V Flip

Kompetisi antara Oppo Find N3 Flip dan Samsung Galaxy Z Flip 5 sebagai ponsel lipat flip kelas atas keluaran terbaru tidak menghasilkan pemenang telak. Performa unggul di Z Flip 5, tetapi ketahanan baterai dan kecepatan pengisian daya unggul di Find N3 Flip. Permasalahannya, ada satu pemain baru di kelas menengah yang mengganjal yaitu Tecno Phantom V Flip.

Ponsel lipat yang meluncur di akhir November dijadwalkan memiliki harga perkenalan di Rp8 juta hanya sampai akhir November sebelum naik ke harga normal di Rp9 juta, tetapi harga perkenalannya malah diperpanjang sampai akhir Desember 2023. Memasuki Januari 2024, juga bukan kembali ke Rp9 juta tetapi dinaikkan sebagian ke Rp8,5 juta. Sebuah awalan yang kurang bagus, meskipun sebenarnya di harga Rp9 juta pun tergolong terjangkau untuk sebuah ponsel lipat dengan memori internal 256GB. Sayang, untuk brand yang terbiasa berjualan di segmen midrange ke bawah dan saudara segrupnya dari Transsion juga bermain di segmen serupa, ya apa yang disuguhkan oleh Tecno kurang bagi konsumen lokal.

Chipset MediaTek Dimensity 8050 tidak buruk-buruk amat, setidaknya berada di atas Snapdragon 778G yang banyak diandalkan midranger di tahun ini. Kualitas kamera bagus, baterai lebih besar dan lebih tahan dari Galaxy Z Flip 4, plus daya charging 45 W nya juga lebih besar dari Galaxy Z Flip 5 di 25 W. Sayangnya, cover screen kecil untuk zaman sekarang sehingga fungsionalitas terbatas, berbentuk bulat dan tidak ada mirip-miripnya dengan ponsel flip yang lebih premium, plus dia pun tidak mendukung always on display sehingga tidak bisa menjadi solusi notifikasi realtime.

Yang paling bercanda adalah, untuk ponsel semahal ini hanya dijanjikan major software update selama dua tahun, bahkan lebih pendek dari ponsel sekelas Galaxy A34 5G yang berada di Rp4 jutaan dengan jaminan hingga empat tahun. Pengguna profesional dan pengguna gaptek tentu malas mengganti-ganti perangkat selama masih bisa diandalkan, bahkan sekalipun ketahanan baterai sudah mulai menurun ya selama aplikasi masih terjamin dan performa masih bisa ditolerir itu oke.

Nah, Oppo Find N2 Flip yang meluncur di akhir Desember 2022 itu memberikan software update hingga empat tahun, alias memberikan nyawa setahun lebih panjang. Dengan performa lebih bagus berkat penggunaan Dimensity 9000+, kemarin Oppo sempat mendiskonnya ke Rp10 juta tepat saat meluncurkan gerai baru di PIK 2. Harga di marketplace pun saat ini berada di Rp11 jutaan dan memorinya sudah 256GB, bukan penambahan budget yang sedikit tetapi worth it.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun