Perempuan, pemuda, dan kaum difabel juga tidak lagi perlu menghadapi risiko keamanan diri karena membawa-bawa uang karena sistem keuangan daring memiliki batas transaksi yang besar, biaya terjangkau, terhubung antarlembaga keuangan, dan memiliki waktu pemrosesan yang cepat.
Penyelenggaraan G20 untuk terwujudnya ekonomi inklusif
Presidensi G20 yang saat ini dipegang oleh Indonesia dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. Bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Bank for International Settlements Innovation Hub, G20 Tech Sprint diadakan untuk menjaring ide dari pemuda di berbagai negara dalam mewujudkan mata uang digital yang tersentralisasi, efisien, inklusif, aman, dan tetap melindungi privasi pengguna.Â
G20 Digital Innovation Network yang saat ini telah dihuni oleh dua startup asal Tanah Air akan mencari seratus startup terbaik dalam mendukung kehidupan hijau, sehat, dan cerdas dengan ekonomi inklusif dan ketahanan sumber daya, di mana ini menjadi peluang bagi para pemuda inovatif yang hendak memajukan usahanya sekaligus berkontribusi kepada masyarakat. Semuanya memanfaatkan pengolahan saintifik atas big data untuk memastikan ketepatan tindakan.
Selain itu, beberapa kelompok kerja di dalam lingkup G20 terlibat aktif dalam menyuarakan dan merumuskan kebijakan atas pentingnya ekonomi inklusif untuk tiga kelompok ini. Kaum disabilitas berhak untuk memiliki pekerjaan dan menerima pelayanan kesehatan yang layak agar bisa hidup sejahtera seperti saudara-saudaranya yang normal. Kaum pemuda berhak mendapatkan pendidikan yang layak baik dalam hal-hal fisik maupun digital dan dipersiapkan dengan matang baik untuk bekerja maupun berwirausaha.
Mereka berhak mendapatkan pekerjaan apapun tingkat pendidikannya dan diperlakukan secara wajar, serta dihargai usaha dan kreativitasnya dalam berwirausaha tanpa memandang perbedaan usia. Apalagi jika hasil dari usaha tersebut berkaitan erat dengan social economy, dukungan mutlak diberikan demi lebih besarnya perhatian dunia usaha yang dapat diberikan pada dampak sosial di masyarakat.
Demikian pula terhadap para wanita. Mereka tidak hanya diharapkan lebih banyak keberadaannya sebagai pekerja dan pebisnis, tetapi terlibat aktif dalam merumuskan berbagai kebijakan penting. Kebijakan ini memandang setara pegiat sektor formal dan informal serta memberikan kesempatan yang setara kepada orang-orang dari latar belakang berbeda untuk memperjuangkan kesejahteraan finansial. Grup-grup ini antara lain B20, T20, Y20 yang khusus mewadahi isu terkait pemuda, dan W20 terkait wanita.
Dampaknya sudah bisa dirasakan mulai dari saat ini
Ketika ide dan kebijakan dapat kita rasakan dampaknya dalam jangka menengah dan panjang, sesungguhnya dampak positif G20 telah terasa dalam jangka pendek. Dengan dukungan lembaga pemerintah dan BUMN, berbagai UMKM dipromosikan melalui side events untuk bisa menembus pasar internasional. Lapangan kerja baru juga tercipta untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan G20 mulai dari soal akomodasi hingga penyediaan oleh-oleh, di mana kaum pemuda dan perempuan ikut terserap di dalamnya.