Menaikkan pajak untuk mobil baru maupun bekas dengan kapasitas mesin 1500cc cukup logis agar konsumen cukup membeli kendaraan yang sesuai dengan kebutuhannya, bukan keren-kerenan sekalipun harus menggunakan mobil seken keluaran lama.
Berikutnya soal konsumsi listrik, mungkin PLN bisa mengerem dulu pemberian daya besar untuk rumah baru. Belum lama ini saya menemukan bahwa rumah kelas menengah dengan ukuran mungil dan dua kamar tidur di dalamnya langsung mendapatkan daya bawaan hingga 4400 W dan sulit dibayangkan bagi saya penggunaannya seperti apa.Â
Maklum, menggunakan pendingin ruangan 1 PK di setiap kamarnya pun menurut saya masih bisa sekalipun dayanya hanya 2200 W dan itu pun sudah cukup membuat kita kedinginan di dalamnya.
Jika memiliki sumber daya manusia yang mencukupi, peluang meningkatkan pendapatan negara dari penggunaan komputer dan perangkat komputer berdaya ekstra juga bisa dilirik.Â
Misalnya, daya 45W atau 65W untuk laptop cukup umum baik untuk kebutuhan harian maupun bekerja, ketika di atasnya banyak digunakan untuk gaming. Ketika harga laptop gaming menjadi lebih mahal, minat konsumen akan berkurang kecuali memang bisa menggunakannya secara produktif seperti content creation misalnya.
Harga bahan bakar minyak menjadi perkara yang lebih sulit. Ketika sudah menjadi hal yang lumrah untuk tinggal jauh di pinggiran kota tempat kerja, kebutuhan transportasi publik dan pribadi sulit ditekan.Â
Meningkatkan kapasitas transportasi publik juga membutuhkan dana yang tidak sedikit dan belum lagi mungkin melibatkan pembangunan infrastruktur yang membuat kemacetan di mana-mana.Â
Mau tidak mau, mungkin kita mulai harus berpikir untuk meneruskan work from home sekalipun pandemi Covid-19 sudah usai. Bisa bekerja sepenuhnya dari rumah, bisa bergantian ke kantor, asalkan jangan seluruh pegawai secara bersamaan pergi ke kantor di hari dan jam yang sama.
Kurangi hembusan angin yang menimbulkan spekulasi
Jika solusi kreatif di atas tidak memungkinkan atau masih kurang ampuh untuk menekan beban subsidi, upaya terakhir yang bisa ditempuh adalah mengurangi hembusan angin yang menimbulkan berbagai spekulasi.Â
Rakyat memang berhak mendapatkan transparansi tidak hanya terkait kebijakan sebagai produk akhir, tetapi juga proses perumusannya. Akan tetapi, rincian yang belum pasti mungkin bisa dijaga terlebih dahulu.
Kita tentu tahu bahwa kenaikan harga dari suatu kebijakan bisa terjadi berkali-kali di sini. Ketika pembahasan dilakukan, harga merangkak naik. Harga naik lagi sekalinya keputusan ditetapkan dan akhirnya naik lagi saat penerapan.Â