Hari ini, ketika pandemi COVID-19 belum usai, kita bersyukur bahwa adanya sistem belanja daring dan pengiriman barang sampai ke depan pintu rumah membantu terselenggaranya pembatasan sosial secara efektif. Kebutuhan pembeli tetap terpenuhi, pemilik usaha dan para pegawainya tetap menjual barang, kurir pun tetap memperoleh mata pencaharian. Akan tetapi, kemudahan ini sudah jauh tersedia sebelumnya dan membantu banyak orang.
Bagi pembeli, belanja daring bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Mereka tidak perlu berkelana dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan barang karena semuanya tersedia dalam genggaman. Bagi penjual, mereka punya peluang dan pangsa pasar yang sama di manapun kota tempat mereka berada dan tanpa harus memiliki atau menyewa tempat usaha di lokasi strategis. Berdagang di rumah pun tidak masalah dan ini adalah kabar baik bagi UMKM untuk menghemat modal serta biaya operasional mereka. Buka toko utama berbentuk fisik saja tidak perlu, apalagi toko cabang.
Satu hal lain yang sebelumnya juga dianggap sebagai kelemahan UMKM adalah soal metode pembayaran yang terbatas. Mereka cenderung memilih uang tunai atau transfer ke satu rekening bank yang mereka punya, lalu bagaimana dengan pengguna bank berbeda, uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit terlebih mereka yang hendak mencicil? Marketplace hadir tidak hanya untuk mengumpulkan penjual dan pembeli serta melindungi mereka dari hal-hal yang tak diinginkan, tetapi juga menjembatani soal pembayaran ini.
Peranan paling penting tentu saja jasa pengiriman yang bisa mengantarkan barang dari satu tempat ke tempat lain sekalipun berbeda pulau dan biayanya tetap terjangkau. Proses pengiriman pun bisa dipantau secara realtime melalui internet dengan layanan pelanggan yang mumpuni. Kini memang sudah cukup banyak pihak yang menyediakannya, tetapi pionirnya cuma satu yaitu JNE yang tak terasa telah menginjak umur 31 tahun.
JNE mengantarkan barang dengan cepat, selamat, dan biayanya terjangkau
Ketika satu perjalanan bisa mengangkut lebih banyak barang, tentu biayanya akan lebih hemat dibandingkan satu barang per perjalanan. JNE melakukan hal ini dengan tetap memastikan bahwa barang sampai dalam satu sampai tujuh hari (rata-rata tiga hari) untuk paket reguler, tiga hari sampai dua pekan untuk ongkos kirim ekonomis (OKE), dan satu hari untuk skema yakin esok sampai (YES). YES ini tidak hanya berlaku untuk pengiriman dalam satu pulau, tetapi juga berbeda pulau sehingga hal ini tentulah luar biasa. Pelanggan bebas memilih berdasarkan karakteristik produk dan urgensi mereka dalam membutuhkannya.
Saya sendiri merasa cukup dengan paket reguler yang disediakan oleh JNE karena paket seringkali terkirim lebih cepat dibandingkan terhadap waktu rata-rata dan biayanya terjangkau. Paket saya selalu tiba dalam keadaan selamat karena ditangani dengan baik oleh kurir. Lama kelamaan, saya menjadi lebih berani untuk membeli barang secara daring dengan nilai yang lebih besar tanpa perlindungan asuransi tambahan, termasuk barang-barang elektronik. Tak jarang saya memilih untuk membelinya dari pelaku UMKM di luar kota sebagai bentuk dukungan ekonomi, sungguh luar biasa dan terima kasih JNE atas bantuannya.
Tidak hanya masyarakat di perkotaan yang berpeluang justru mendapatkan barang mereka dari daerah, warga daerah berpeluang mendapatkan barang yang lebih bagus dan lebih murah dengan adanya belanja daring. Ketika toko fisik di sana terbatas, pilihan barangnya terbatas, dan harganya cukup mahal karena mengandung marjin keuntungan penjualnya, sistem berbelanja daring memungkinkan mereka membeli barang langsung dari distributor resmi sekalipun tidak dijual di toko fisik terdekat.
Pengalaman lain yang saya rasakan adalah JNE bisa menjadi teman yang baik untuk memberikan kejutan kepada orang terkasih. Saya membeli barang secara daring dan meminta bantuan penjual untuk membungkusnya sebagai hadiah, lalu penjual itu mengirimkannya atas nama saya melalui JNE, dan barang tersebut sampai langsung ke tangan teman saya sebagai penerima. Ketika kurir datang untuk pertama kalinya ke rumah teman saya ini, teman saya tidak berada di rumah. Saya tidak memiliki instruksi khusus untuk kurir harus menyampaikannya secara langsung ke penerima, demikian pula penerima mempersilakan kurir untuk menaruh di keranjang yang disediakan di depan rumah. Akan tetapi, kurir memilih untuk datang kembali ketika teman saya ini sudah pulang ke rumah dan menyepakati waktu yang tepat untuk bisa menyerahkannya secara langsung. Lagi-lagi, saya harus mengakui keluarbiasaan kurir JNE dan dedikasinya untuk memberikan pelayanan terbaik.
JNE mendukung kesuksesan wirausahawan dari berbagai sektor usaha
Bagi saya, belanja daring telah melewati dua fase berbeda. Fase pertama terjadi ketika pedagang tetap mendirikan toko maya mereka secara terpisah dan pembeli harus pintar-pintar berkelana dari satu toko ke toko yang lain. Marketplace membuat berbelanja daring selangkah lebih maju dengan mengumpulkan banyak toko di satu wadah, sehingga petulangan kini tinggal tersisa dengan berpindah antaraplikasi dan perjuangannya tentu lebih singkat.
Kisah saudara yang sukses berdagang pakaian dan hidangan precooked
Sejak belanja daring masih dilakukan bukan di marketplace, melainkan memajang katalog di media sosial atau blog dan menyepakati transaksi melalui ponsel, pengiriman barang telah difasilitasi oleh JNE. Mitra JNE senantiasa terbuka untuk menerima barang dari pengirim dan menyampaikannya kepada penerima dari pagi sampai malam hari, sekalipun di akhir pekan dan bahkan hari libur nasional. Saudara saya adalah contoh nyata dari wirausahawan yang terbantu oleh kehadiran JNE.
Awalnya, beliau membeli pakaian secara grosir untuk dijual kembali secara eceran. Tempat usaha pun disewa dengan biaya yang tidak sedikit, tetapi pangsa pasar tetap terbatas pada masyarakat sekitar ditambah dengan teman dan keluarga yang tinggal berdekatan. Alhasil, stok lama banyak menumpuk ketika model baru telah tiba dan mengobralnya dengan potongan harga besar-besaran pun tidak menarik minat konsumen.
Saya menyarankan beliau untuk berpromosi melalui Facebook dan Twitter mengingat belum banyak orang melakukannya. Kemudian, beliau berinovasi dengan memanfaatkan fitur channel di Blackberry Messenger agar para pelanggan setia bisa cepat mendapatkan notifikasi atas kehadiran produk baru. Lama kelamaan, beliau memperluas bisnis dengan memanfaatkan kemampuannya soal memasak untuk menghadirkan hidangan precooked khas kampung halaman dan pelanggan pakaian selama ini juga membelinya dengan dikirimkan oleh JNE. Harus saya akui, tidak hanya rasanya yang lezat tetapi hidangan ini juga membantu kita bernostalgia tanpa perlu pulang kampung.
Sejak penjualan daringnya sukses, beliau tidak lagi menyewa tempat usaha dan semua kegiatan berlangsung dari rumah. Beliau memiliki fleksibilitas waktu untuk mendampingi anaknya, juga berlibur bersama tanpa perlu menunggu persetujuan cuti dari atasan. Di tengah pandemi, beliau tetap berdagang seperti biasa dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Setiap sore, beliau mengendarai sepeda motor ke gerai JNE terdekat untuk mengirimkan pesanan pelanggan.
Memerdekakan diri dari kehidupan berkarir yang keras dengan berjualan produk kecantikan
Kisah lain datang dari rekan saya yang sebelumnya bekerja sebagai seorang banker. Pertumbuhan karirnya sangat cemerlang dengan kenaikan jabatan dan pendapatan yang cepat, ditambah lagi di tengah jalan beliau "dibajak" dari sebuah bank nasional yang cukup besar ke bank asing yang lebih besar lagi. Kantornya berada di salah satu gedung mewah dekat Bundaran Hotel Indonesia dan beliau tidak segan mentraktir kami-kami ini dengan makan siang mewah. Ketika hidupnya terlihat bahagia, sebenarnya beliau tertekan dengan tuntutan kerja yang keras dan jam kerja yang panjang.
Setelah mendapatkan pasangan hidup, beliau akhirnya memilih untuk resign dan terjun ke bisnis produk kecantikan dari Korea Selatan. Melihat banyak brand dengan produk berkualitas dan harga terjangkau yang digandrungi konsumen tetapi tidak ada distributor resminya di Indonesia, beliau membelinya dalam jumlah banyak secara daring. Karena berusaha memaksimalkan stok yang dimiliki, beliau tidak menyisakan uang sedikitpun untuk menalangi biaya pengiriman di mana marketplace tidak akan mengirimkan uang sebelum barang sampai di tangan pembeli dengan selamat dan sesuai. Untungnya, di saat yang bersamaan JNE meluncurkan fitur cashless di mana kode pengiriman sudah disediakan dan penjual hanya perlu menunjukkannya untuk mengirim barang tanpa perlu menalangi biaya.
Pesona Oleh-Oleh Nusantara, marketplace makanan lezat dari JNE
Bersamaan dengan lahirnya marketplace besar saat ini, JNE melahirkan Pesona Oleh-Oleh Nusantara (Pesona) yang awalnya menjual makanan dan minuman legendaris dari UMKM di berbagai daerah di Indonesia. Saya menyadari kehadirannya ketika mengirim dokumen di gerai JNE pada tahun 2010, ketika sekarang Pesona juga menyediakan sambal, bumbu, dan produk kerajinan. Meskipun demikian, tetap saja saya selalu berharap teman dan saudara saya membawakannya langsung sebagai oleh-oleh secara gratis.
Pernah suatu kali saya menyampaikan pesan kepada teman yang pergi ke Medan agar pulang dengan membawakan bolu Meranti. Karena teman saya ini malas membawa barang, bahkan pakaiannya pun hanya satu backpack, ya bolu tersebut tidak dibawakannya. Dia justru membelikannya melalui Pesona dan saya harus mengakui bahwa kesegaran serta kualitas rasanya tetap terjaga. Luar biasa.
Demikian cerita dan pengalaman saya mengenai kiprah JNE selama 31 tahun dalam mendukung kelancaran logistik untuk Indonesia yang lebih maju. Pembeli terbantu karena bisa memenuhi kebutuhannya secara digital kapan saja dan di mana saja, bahkan dengan harga yang lebih terjangkau dan barang langsung sampai di depan pintu rumah. Pelaku usaha pun mengalami peningkatan pendapatan dengan pangsa pasar yang lebih luas dan barang yang dijual bisa dipastikan tiba dengan selamat serta cepat di tujuan. Tidaklah mengherankan jika JNE secara konsisten memiliki pangsa pasar terbesar meskipun digempur oleh berbagai kompetitor. Selamat ulang tahun JNE dan teruslah berjaya untuk mendukung kelancaran berbelanja dan berdagang daring kami semua!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H