Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perjalanan 31 Tahun JNE Menjadi Sahabat UMKM dalam Menunjang Kelancaran Berbelanja dan Berdagang Daring

19 Desember 2021   22:56 Diperbarui: 19 Desember 2021   23:01 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, ketika pandemi COVID-19 belum usai, kita bersyukur bahwa adanya sistem belanja daring dan pengiriman barang sampai ke depan pintu rumah membantu terselenggaranya pembatasan sosial secara efektif. Kebutuhan pembeli tetap terpenuhi, pemilik usaha dan para pegawainya tetap menjual barang, kurir pun tetap memperoleh mata pencaharian. Akan tetapi, kemudahan ini sudah jauh tersedia sebelumnya dan membantu banyak orang.

Bagi pembeli, belanja daring bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Mereka tidak perlu berkelana dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan barang karena semuanya tersedia dalam genggaman. Bagi penjual, mereka punya peluang dan pangsa pasar yang sama di manapun kota tempat mereka berada dan tanpa harus memiliki atau menyewa tempat usaha di lokasi strategis. Berdagang di rumah pun tidak masalah dan ini adalah kabar baik bagi UMKM untuk menghemat modal serta biaya operasional mereka. Buka toko utama berbentuk fisik saja tidak perlu, apalagi toko cabang.

Satu hal lain yang sebelumnya juga dianggap sebagai kelemahan UMKM adalah soal metode pembayaran yang terbatas. Mereka cenderung memilih uang tunai atau transfer ke satu rekening bank yang mereka punya, lalu bagaimana dengan pengguna bank berbeda, uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit terlebih mereka yang hendak mencicil? Marketplace hadir tidak hanya untuk mengumpulkan penjual dan pembeli serta melindungi mereka dari hal-hal yang tak diinginkan, tetapi juga menjembatani soal pembayaran ini.

Peranan paling penting tentu saja jasa pengiriman yang bisa mengantarkan barang dari satu tempat ke tempat lain sekalipun berbeda pulau dan biayanya tetap terjangkau. Proses pengiriman pun bisa dipantau secara realtime melalui internet dengan layanan pelanggan yang mumpuni. Kini memang sudah cukup banyak pihak yang menyediakannya, tetapi pionirnya cuma satu yaitu JNE yang tak terasa telah menginjak umur 31 tahun.

JNE mengantarkan barang dengan cepat, selamat, dan biayanya terjangkau

6 langkah mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan cepat, selamat, dan berbiaya terjangkau (ilustrasi: jne.co.id, cekjne.com, dokpri)
6 langkah mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan cepat, selamat, dan berbiaya terjangkau (ilustrasi: jne.co.id, cekjne.com, dokpri)

Ketika satu perjalanan bisa mengangkut lebih banyak barang, tentu biayanya akan lebih hemat dibandingkan satu barang per perjalanan. JNE melakukan hal ini dengan tetap memastikan bahwa barang sampai dalam satu sampai tujuh hari (rata-rata tiga hari) untuk paket reguler, tiga hari sampai dua pekan untuk ongkos kirim ekonomis (OKE), dan satu hari untuk skema yakin esok sampai (YES). YES ini tidak hanya berlaku untuk pengiriman dalam satu pulau, tetapi juga berbeda pulau sehingga hal ini tentulah luar biasa. Pelanggan bebas memilih berdasarkan karakteristik produk dan urgensi mereka dalam membutuhkannya.

Saya sendiri merasa cukup dengan paket reguler yang disediakan oleh JNE karena paket seringkali terkirim lebih cepat dibandingkan terhadap waktu rata-rata dan biayanya terjangkau. Paket saya selalu tiba dalam keadaan selamat karena ditangani dengan baik oleh kurir. Lama kelamaan, saya menjadi lebih berani untuk membeli barang secara daring dengan nilai yang lebih besar tanpa perlindungan asuransi tambahan, termasuk barang-barang elektronik. Tak jarang saya memilih untuk membelinya dari pelaku UMKM di luar kota sebagai bentuk dukungan ekonomi, sungguh luar biasa dan terima kasih JNE atas bantuannya.

Tidak hanya masyarakat di perkotaan yang berpeluang justru mendapatkan barang mereka dari daerah, warga daerah berpeluang mendapatkan barang yang lebih bagus dan lebih murah dengan adanya belanja daring. Ketika toko fisik di sana terbatas, pilihan barangnya terbatas, dan harganya cukup mahal karena mengandung marjin keuntungan penjualnya, sistem berbelanja daring memungkinkan mereka membeli barang langsung dari distributor resmi sekalipun tidak dijual di toko fisik terdekat.

Pengalaman lain yang saya rasakan adalah JNE bisa menjadi teman yang baik untuk memberikan kejutan kepada orang terkasih. Saya membeli barang secara daring dan meminta bantuan penjual untuk membungkusnya sebagai hadiah, lalu penjual itu mengirimkannya atas nama saya melalui JNE, dan barang tersebut sampai langsung ke tangan teman saya sebagai penerima. Ketika kurir datang untuk pertama kalinya ke rumah teman saya ini, teman saya tidak berada di rumah. Saya tidak memiliki instruksi khusus untuk kurir harus menyampaikannya secara langsung ke penerima, demikian pula penerima mempersilakan kurir untuk menaruh di keranjang yang disediakan di depan rumah. Akan tetapi, kurir memilih untuk datang kembali ketika teman saya ini sudah pulang ke rumah dan menyepakati waktu yang tepat untuk bisa menyerahkannya secara langsung. Lagi-lagi, saya harus mengakui keluarbiasaan kurir JNE dan dedikasinya untuk memberikan pelayanan terbaik.

JNE mendukung kesuksesan wirausahawan dari berbagai sektor usaha

Bagi saya, belanja daring telah melewati dua fase berbeda. Fase pertama terjadi ketika pedagang tetap mendirikan toko maya mereka secara terpisah dan pembeli harus pintar-pintar berkelana dari satu toko ke toko yang lain. Marketplace membuat berbelanja daring selangkah lebih maju dengan mengumpulkan banyak toko di satu wadah, sehingga petulangan kini tinggal tersisa dengan berpindah antaraplikasi dan perjuangannya tentu lebih singkat.

Kisah saudara yang sukses berdagang pakaian dan hidangan precooked

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun