Bagaimana cara menikmati internet seluler selain di telepon genggam? Bisa menggunakan modem mobile WiFi, bisa juga tethering smartphone.Â
Akan tetapi opsi terakhir akan membuat ponsel cepat panas, kehabisan daya baterai, dan ketahanan baterai juga cepat menurun. Jika digunakan untuk bekerja sehari-hari, baiknya membeli modem mobile WiFi saja.
Pilihan saya? Internet seluler
Saya sendiri saat ini menggunakan internet seluler dengan tethering dari smartphone, sudah lebih dari setahun malah. Sebelumnya, saya berkuliah dan kampus menyediakan layanan internet supercepat untuk mengunduh dokumen berukuran besar.Â
Karena sebagian besar waktu saya habis di kampus, mulai dari materi ajar, buku bacaan, update aplikasi, sampai film untuk dinikmati di perjalanan semuanya diunduh di kampus.Â
Mau mengumpulkan tugas online? Selama masih bisa menunggu besok, besok saja unggah di kampus kecuali dalam kondisi darurat terpaksa tethering dari smartphone.Â
Tiga puluh lima ribu Rupiah untuk kuota internet 8GB? Cukup untuk sebulan, seringkali masih bersisa. Saya juga cukup mengandalkan satu operator, kan hanya untuk komunikasi di rumah.
Setelah kuliah berpindah ke rumah, penggunaan kuota mulai meningkat. Di operator utama, saya membeli kuota 32GB seharga Rp80 ribu yang cukup untuk sebulan. Di operator cadangan, saya harus merogoh kocek lebih dalam karena harga kuota 15GB mencapai Rp75 ribu.Â
Hal ini dilakukan agar ketika satu operator mengalami masalah, saya masih bisa menggunakan operator lain. Akan tetapi, operator utama jarang sekali mengalami masalah.Â
Kecepatan cenderung stabil kecuali ketika internet down selama beberapa menit, frekuensi down pun lebih jarang dibandingkan internet broadband berlangganan dengan kecepatan sepuluh sampai dua puluh Mbps. Ketika operator utama down, operator cadangan juga cenderung down, jadi tidak berguna.
Ujung-ujungnya, budget tersebut saya belikan kuota 100GB seharga Rp150 ribu. Untuk kuliah dan meraup peluang-peluang yang disebutkan di awal, kuota bisa bertahan selama sebulan penuh dan masih ada sedikit sisa sekitar dua sampai empat GB.Â
Ketika saya bekerja, kuota tersebut masih cukup kecuali jika saya banyak menonton live streaming di bulan itu dan lupa menurunkan resolusi secukupnya. Rp150 ribu hanya bertahan untuk dua puluh hari, bagi saya masih cukup terjangkau.