Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menciptakan Lomba 17-an di Rumah yang Mendidik Nilai-Nilai Kebangsaan

16 Agustus 2021   22:30 Diperbarui: 17 Agustus 2021   13:59 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sro.web.id, clublogo.blogspot.com, kanal YouTube VideoGames Player 

Siapa yang menang? Seru juga. Peserta tidak boleh meluapkan kekesalannya ketika gagal menebak lagu dengan berkata kasar dan barangsiapa yang melanggar langsung didiskualifikasi. Peserta juga diharapkan untuk bersikap jujur dengan tidak berusaha memanfaatkan Google.

Lomba menebak gambar ala Gartic

Di awal pandemi, saya ingat sekali pernah diajak adik-adik kelas saya di bangku kuliah untuk bermain tebak gambar bersama melalui situs Gartic. Tidak hanya kami, artis sekelas Raditya Dika pun menikmati permainan yang sama bersama keluarga. 

Sistem Gartic memberikan kata yang harus ditebak kepada seorang peserta untuk digambar olehnya dan peserta lain harus berusaha menebak. Karena seringkali gambar yang disajikan tidak jelas, penebak meluapkan emosinya melalui chatroom yang tersedia.

Nah, dalam momen 17-an ini, kata yang harus ditebak berhubungan dengan nuansa Indonesia. Makanan khas Indonesia, tempat wisata kebanggaan Indonesia, pahlawan dan tokoh bersejarah lainnya, sampai hal-hal yang berhubungan dengan budaya daerah seperti rumah adat, senjata tradisional, dan alat musik. 

Peserta, baik yang berada dalam giliran menggambar maupun menebak, diajak untuk berlomba dengan jujur tanpa meminta bantuan kepada pihak lain apalagi mesin pencari Google. Peserta yang berbicara kasar langsung didiskualifikasi untuk memastikan mereka bersikap sopan.

Bagaimana cara melakukan perlombaan ini?

Panitia dapat membuka ruang Zoom dan selanjutnya peserta masuk dengan ponsel pintar atau komputer masing-masing. Penggunaan ponsel lebih disarankan agar peserta dapat menggambar dengan nyaman melalui fitur whiteboard.

Sekian tiga usulan saya mengenai lomba 17-an yang bisa diikuti dari rumah masing-masing, menguji wawasan, dan mendidik nilai kebangsaan khususnya kesopanan dan kejujuran. Keseruan tetap harus terjadi, tetapi mendapatkan hal yang bermanfaat tentu lebih baik.

Lomba ini juga tidak memerlukan persiapan yang memakan waktu, seharusnya satu sampai dua jam sudah cukup.

Bagaimana? Semoga bermanfaat ya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun