Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tukar Kado di Akhir 2020, Berikan Apa Ya?

24 Desember 2020   23:17 Diperbarui: 24 Desember 2020   23:23 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memberikan alat pelindung diri yang lengkap terhadap COVID-19 bagi mereka yang bekerja di lapangan? Oke! Foto: Los Angeles Times

Pertama, masker kain dengan potret senyum sendiri bagi mereka yang sering dipotret dan takut melepas masker medisnya. Seandainya tidak memiliki foto bersama si partner, kita masih bisa mencarinya di media sosial kan? Jangan lupakan pula sebuah aksesoris kacamata untuk melindungi matanya.

Kedua, bekerja di lapangan amat erat dengan menggunakan sarana dan prasarana bersama. Terlebih lagi jika dibutuhkan sarana transportasi publik untuk menuju ke sana, berdiri dalam ruang yang sempit dengan tubuh yang saling bertempelan, dan berpegangan tangan untuk memertahankan keseimbangan, tentunya hal ini menambah risiko ketika tidak memiliki pelindung tangan. Penggunaan sarung tangan sekali pakai tentunya lebih baik, tetapi kepemilikan sarung tangan yang bisa dicuci dan dipakai berulang kali tentu penting ketika sarung tangan sekali pakai itu habis dan persediaannya di pasar tidak memadai. Melengkapinya dengan jaket dan topi juga merupakan pilihan yang bagus.

Dua paket pertama di atas tentunya memiliki kelemahan, yaitu kita perlu mengetahui ukuran fisik sang partner.  Sehari-hari bertemu saja belum tentu bisa memilihkan ukuran yang tepat, apalagi jika kini dijauhkan dengan jarak. Pilihan yang lebih umum untuk semua pihak adalah peralatan makan sendiri sehingga menghindari penggunaan satu alat secara bersama-sama. Membelikan sendok dan garpu serta wadahnya, kotak makan dan tumbler, beserta tas makan untuk menyimpan semuanya adalah solusi yang baik.

Pilihan berbeda bagi mereka yang masih akan bekerja di rumah

Membantu penerima dalam memeroleh suasana bekerja dari rumah yang nyaman, mengapa tidak? Foto: UMN
Membantu penerima dalam memeroleh suasana bekerja dari rumah yang nyaman, mengapa tidak? Foto: UMN

Jika partner Anda akan melanjutkan aktivitasnya dari rumah, produk yang akan diberikan dapat ditujukan untuk menangani kesulitan yang ada dan meningkatkan produktivitasnya. Misalkan, ketika Anda melihat partner mengandalkan webcam bawaan laptop-nya untuk mengikuti rapat dan video yang dihasilkan kurang jelas, tripod ponsel mini untuk diletakkan di meja bisa menjadi pilihan yang tepat. Atau jika partner Anda sering mengalami masalah ketika rapat karena suara yang tidak didengar jelas olehnya atau banyak kebisingan akibat beraktivitas di tempat yang ramai, Anda bisa memberikan earphone atau headset. Pilihan yang telah disebutkan ini tidak merogoh kocek Anda lebih dalam dari Rp100 ribu.

Hubungan yang lebih dekat dan lama mungkin membuat Anda melirik kado dengan harga yang lebih mahal. Jika partner Anda mengandalkan internet berkabel di rumahnya di mana layanan sering drop dan kemudian mengandalkan tethering dari ponsel, MiFi 4G LTE dapat dipertimbangkan. Bagaimana dengan kartu perdananya? Biarkan penerima memilihnya sendiri sesuai preferensi dan kebutuhan.

Pilihan lain yang dapat dipertimbangkan adalah produk yang dapat menghilangkan kejenuhan dan kesepian pada diri si penerima tanpa harus terus berurusan dengan ponsel pintar atau komputer. Misalkan, membelikan alat musik baru dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan mudah dipelajari seperti suling atau pianika mendorong si penerima untuk mengekspresikan dirinya melalui lantunan musik. Smartwatch sederhana nan murah untuk mencatat aktivitas olahraga bisa menjadi pilihan yang bagus bagi penerima yang tidak berada di zona merah COVID-19 dan memungkinkan untuk berjalan kaki atau berlari di luar ruangan. Buku pengembangan diri yang terkait dengan profesi si penerima juga merupakan pilihan yang bagus untuk menyadarkannya bahwa belajar adalah kegiatan seumur hidup yang perlu dilakukan dengan senang hati di tengah waktu luang, tidak sebatas ketika sekolah dan kuliah.

Dalam bertukar kado, sangatlah penting untuk memastikan kado yang kita berikan bermanfaat bagi si penerima sesuai dengan keadaannya saat ini. Memahami dan mengetahui apa yang sedang dibutuhkan dan diinginkannya tentu lebih baik, tetapi jika tidak memungkinkan pun kita bisa berusaha memberikan yang terbaik berdasarkan apa yang kita ketahui mengenai si penerima. Dengan demikian, hadiah yang kita berikan bersifat unik karena tergolong tidak biasa dan tidak sama dengan apa yang umumnya orang lain berikan ketika bertukar kado. Memberikan kado yang terbaik dengan ikhlas tentu merupakan satu bagian yang penting, tetapi kado lain yang lebih penting adalah doa untuk si penerima agar bisa terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun