Grab! Jemput! Sesederhana itu misi awal aplikasi asal Malaysia ini, sebatas menghubungkan pengemudi sepeda motor dan mobil yang mencari pendapatan dari berkendara dan warganet yang membutuhkan pengantaran dari titik ke titik.
Awal perjalanan bersama Grab
GrabBike dan GrabCar adalah layanan awal Grab. Ketika hendak pergi, tinggal klik lokasi asal dan tujuan sampai pengemudi datang, menunggunya tidak pakai lama. Selama Google Maps lancar, selamat duduk santai selama perjalanan.
Dibandingkan pesaingnya, GrabBike #SelaluBisa unggul melalui GrabNow. Ketika menemui "lautan" pengemudi yang menganggur, saya tidak perlu menunggu tumpangan dari jauh dan bisa bertransaksi ala "opang" hanya dengan bertukar kode.
GrabCar juga unggul melalui GrabCar 6 (kapasitas terjamin untuk enam orang), GrabGerak (mobil khusus disabilitas), dan GrabCar Plus (pengemudi hanya yang berbintang lima). Bahkan, di lokasi tertentu, ada GrabBajay untuk bernostalgia seperti Sandra Dewi dengan putranya, Raphael Moeis. Ini menunjukkan bahwa layanan Grab bisa dinikmati oleh siapa saja, alias #AplikasiUntukSemua.
Layanan tergolong prima dengan pengemudi yang sopan dan kendaraan yang nyaman, relatif baru, serta beragam. Tarifnya terjangkau dan tidak banyak naik meski di jam sibuk, itu pun masih didiskon jika membayar dengan OVO. Jika lupa membawa uang tunai dan kartu e-money, saya tetap bisa naik tol dan biayanya dibebankan ke saldo OVO. Lupa membawa ponsel pun tak masalah di beberapa stasiun dan pusat perbelanjaan milik Lippo Group, tersedia komputer tablet untuk memesan perjalanan. Grab #SelaluBisa membantu dan merupakan andalan sebagai #AplikasiUntukSemua kondisi.