TSB sebenarnya bukan tas yang istimewa, kita bisa memilih sembarang tas punggung yang berukuran cukup besar, tahan air, dan jika memungkinkan tahan api. Fungsinya adalah mengamankan barang penting dan mempersiapkan perbekalan untuk bertahan hidup selama bantuan belum datang, paling tidak tiga hari. Tasnya adalah tas punggung, bukan tas jinjing atau tas koper untuk memudahkan saat membawanya dan memaksimalkan kapasitas barang yang bisa ditampung. Isinya beragam, mulai dari surat penting, pakaian, air minum, makanan ringan tahan lama, senter, uang tunai, peluit, masker, perlengkapan mandi, obat-obatan, P3K, dan ponsel/radio beserta pengisi daya portabel berbaterai (power bank).
Alternatif lain beberapa barang di atas dengan fungsi yang sama dimungkinkan, tetapi tidak saya sarankan dengan beberapa catatan.
- Alat penerangan tidak harus berupa senter, bisa juga digantikan dengan lampu kepala (headlamp). Dengan dikaitkan di lingkar kepala, seharusnya lampu ini memiliki risiko jatuh lebih kecil dibandingkan senter. Permasalahannya alat ini kurang fleksibel untuk digerakkan.
- Korek api dan lilin bisa digunakan ketika daya listrik pada senter dan lampu kepala sudah habis, tetapi penyimpanan dan penggunaannya harus sangat berhati-hati. Keteledoran bisa menyebabkan bencana berikutnya berupa kebakaran.
- Anda bisa saja membawa komputer tablet dan/atau komputer jinjing berjaringan agar tetap dapat memantau informasi bencana ketika ponsel Anda dan powerbank harus kehabisan daya sepenuhnya. Akan tetapi, dimensinya tidak cukup portabel dan berisiko memberatkan Anda sendiri untuk membawanya bersama barang lain.
Jalan terakhir, serahkan diri
Kita sudah berusaha mencegah bencana yang bisa kita cegah dan mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana yang merupakan kuasaNya. Akan tetapi, semua usaha manusia bisa saja gagal dan terjadi hal-hal di luar prediksi kita.Â
Dengan budaya sadar bencana yang sudah kita terapkan, kita tetap harus tanggap, tangguh, dan tidak boleh panik. Untuk itu, kita harus menyerahkan diri kepada Sang Pencipta dengan tetap percaya dan terus berdoa agar senantiasa dalam lindungan-Nya.
#TangguhAwards2019 #KitaJagaAlam #AlamJagaKita #SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana
Referensi
2017. BNPB. Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan, dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana. Jakarta : Direktorat Kesiapsiagaan BNPB
2019. BNPB. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana (Cetakan Keempat). Jakarta : Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.