Tadi makan, sekarang makan, sebentar lagi kau makan lagi! Hidupmu perasaan kerjanya hanya makan saja!
Begitulah komentar rekan-rekan yang setiap harinya beraktivitas bersama saya. Bagaimana tidak, saya memang sering merasa lapar khususnya selama beraktivitas.Â
Saat ini, saya makan nasi paling tidak lima kali sehari : jam enam sampai tujuh pagi, jam sepuluh pagi, jam dua belas siang, jam dua sampai tiga sore, dan jam enam sore sampai tujuh malam. Porsi untuk makan terakhir pun tidak standar, setara dua kali makan sebelumnya yang tergolong porsi makan normal.Â
Supaya pengeluaran tidak semakin membengkak dan risiko kehabisan makanan di tempat makan bisa dihilangkan, setiap harinya saya dibekali makanan dari rumah. Jumlah ini memang lebih dari pola makan ideal yang hanya berlangsung tiga kali sehari dan saya sadar betul risiko diabetes saya meningkat karenanya. Akan tetapi, ketika saya berusaha mengurangi makan tanpa menggantinya dengan sumber energi lain, tenaga rasanya hilang begitu saja. Otak susah diajak berpikir, tubuh susah diajak bergerak, sakit maag dan sakit kepala datang melanda.
Aktivitas sehari-hari sangat terganggu dengan perut yang buncit akibat timbunan lemak dan susah untuk bergerak cepat, belum lagi ketersediaan waktu untuk makan sesering itu seringkali tak terpenuhi. Bahkan, saya pun mengalami salah satu gejala diabetes yaitu air seni berbuih. Waduh, saya harus segera mengatur pola makan dan gula darah.
Ternyata, selama ini saya mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi sehingga cepat merasa lapar. Untuk mengurangi asupan makan saya, saya harus mencari makanan dengan indeks gilikemik rendah untuk menjaga gula darah dan kenyang lebih lama. Makanan ini juga harus bisa saya konsumsi ketika saya sangat lapar dan kondisi tidak memungkinkan atau tidak etis bagi saya untuk makan nasi, misalnya ketika hadir dalam suatu seminar.
Pilihan saya jatuhkan kepada SOYJOY Crispy rasa vanilla (setelah sebelumnya mengonsumsi SOYJOY varian lainnya). SOYJOY Crispy adalah snack sehat yang hadir dalam butiran soy puff yang renyah dengan rasa vanila yang enak. SOYJOY Crispy terbuat dari kedelai yang tinggi serat dan protein sehingga dicerna perlahan oleh tubuh dan membuat kenyang lebih lama.
Serat mencegah konstipasi, kanker kolon, obesitas, dan diabetes. Isoflavon membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, membantu mengurangi risiko timbulnya aterosklerosis, serta mencegah pentakit jantung koroner. Berita baiknya lagi, produk ini juga aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Di hari libur, saya mengonsumsinya jika saya merasa sangat lapar di antara jam makan normal pada umumnya dan umumnya sekitar dua kali sehari sehingga saya bisa menekan intensitas makan saya hingga dua sampai tiga kali sehari dengan porsi makan total antara tiga sampai lima porsi normal.Â
Menggantikan empat sampai enam porsi nasi dengan dua batang SOYJOY Crispy tentu mampu membantu saya mengurangi konsumsi paling tidak 260 kalori. Hal ini berhasil menurunkan berat badan saya hingga berada dalam rentang 75 sampai 77 kilogram (masa libur tanpa bepergian untuk urusan kuliner), 80 sampai 83 kilogram (hari kerja), dan 83 sampai 85 kilogram (masa libur dengan bepergian untuk urusan kuliner).Â
Saya pun tidak memiliki perut buncit dan masalah obesitas lagi dengan tinggi badan saya sekarang sekitar 172 sentimeter. Gerakan tubuh menjadi lebih cepat tanpa membuat nafas tersengal-sengal dan duduk pun kini tidak terasa begah. Air seni berbuih pun juga sudah tidak terjadi lagi.
Tentunya sangat disayangkan SOYJOY Crispy di Indonesia hanya membawa satu varian rasa vanilla yang diluncurkan pada 27 Januari 2018 di konser Tulus, seorang penyanyi ternama yang menjalankan gaya hidup sehat pribadinya dengan snacking SOYJOY dua jam sebelum makan siang dan makan malam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI