Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Solusi Transaksi dan Perencanaan Keuangan Berbasis Syariah untuk Penuhi Gaya Hidup Urban

31 Desember 2017   23:09 Diperbarui: 17 Januari 2018   14:40 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengantre di ATM adalah kegiatan yang menghabiskan waktu dan sangat tidak disukai oleh masyarakat urban. Foto diunduh dari JPNN.

Masyarakat urban sekarang ini membawa tantangan yang begitu luar biasa bagi dunia bisnis di berbagai sektor. Penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang mumpuni serta kecenderungan untuk memilih layanan yang aman, cepat, mudah, hemat, dan simpel menuntut para pengelola bisnis meningkatkan daya saing dengan berinovasi demi produk yang memenuhi kebutuhan, memiliki keunggulan, dan menarik minat konsumen.

GO-PAY adalah salah satu bentuk fintech yang mendukung kemudahan kita dalam melakukan pembayaran terkait transportasi online. Gambar merupakan screenshot pribadi.
GO-PAY adalah salah satu bentuk fintech yang mendukung kemudahan kita dalam melakukan pembayaran terkait transportasi online. Gambar merupakan screenshot pribadi.
Dunia perbankan adalah salah satu yang harus berbenah terkait implementasi teknologi untuk bisa bersaing melawan startup fintech yang belakangan ini membukukan pertumbuhan secara signifikan dan menawarkan layanan serupa seperti bank. 

Terlebih lagi, kita hanya memerlukan email dan nomor ponsel untuk bisa merasakan layanan fintech beserta keuntungannya, misalnya saja GO-PAY dan diskon untuk penggunaannya di berbagai layanan GO-JEK.

Mengantre di ATM adalah kegiatan yang menghabiskan waktu dan sangat tidak disukai oleh masyarakat urban. Foto diunduh dari JPNN.
Mengantre di ATM adalah kegiatan yang menghabiskan waktu dan sangat tidak disukai oleh masyarakat urban. Foto diunduh dari JPNN.
Tak mengherankan jika terdapat sekelompok orang yang terhubung dengan layanan fintech tetapi tidak memiliki rekening bank karena tidak memiliki cukup waktu untuk mengurusnya di kantor bank. Dunia perbankan dituntut untuk berubah menjadi lebih terhubung dengan komunikatif dengan nasabah, kapan pun dan di mana pun nasabah bisa mendapatkan pelayanan tanpa harus datang dan mengantre di ATM atau kantor cabang.

Di lain sisi, terdapat pula kelompok yang selama ini menolak untuk menabung di bank konvensional. Keyakinan bukan menjadi satu-satunya alasan, tingkat suku bunga yang dipatok sendiri oleh pihak bank menjadi alasan lain. Ketika keuntungan bank naik, keuntungan yang diterima nasabah tidak naik. Ketika keuntungan bank turun, biasanya bunga bank juga akan turun. Risiko terjadi jika profitabilitas bank menurun dan suku bunga simpanan justru naik, itu berarti bank berada dalam keadaan membutuhkan suntikan dana pihak ketiga. 

Masyarakat menabung di bank untuk alasan keamanan dan kepercayaan, mereka tentunya tak ingin uang mereka raib karena bank tempat mereka menabung harus gulung tikar. Perbankan Syariah hadir dengan prinsip bagi hasil, nasabah akan mendapatkan laba jika pendapatan bank melebihi bebannya, tidak mendapat apa-apa jika pendapatan bank sama dengan bebannya, juga merugi ketika bank merugi. 

Bank pun paham betul dan selektif dalam memilih siapa saja yang boleh meminjam di sana berdasarkan untuk apa mereka mengajukan pinjaman dana. Dengan demikian, risiko bank pailit karena usahanya merugi dan harus memberikan bunga simpanan yang tinggi kepada nasabah berkurang, bank Syariah menjadi lebih kokoh dalam menghadapi berbagai situasi ekonomi dari waktu ke waktu.

syariah-banner-3-5a490bcb16835f166a441d12.jpg
syariah-banner-3-5a490bcb16835f166a441d12.jpg
Unit usaha Syariah dari PT Bank Maybank Indonesia, Maybank Syariah, telah berdiri sejak Mei 2003 dan terus berinovasi untuk memenuhi gaya hidup masyarakat serta mewujudkan impian dengan melandaskan layanannya berdasarkan transparansi, prinsip Syariah, sistem bagi hasil, dan kemitraan yang setara antara bank dengan nasabah. 

Per September 2016, Maybank Syariah telah memiliki satu kantor pusat, satu kantor cabang, dan 423 layanan Syariah. Berbagai fasilitas dan jasa disediakan, antara lain ATM, CDM, phone banking, internet banking, mobile banking, SMS banking, money changer, dan pengiriman uang melalui Western Union.

Sumber : www.maybank.co.id
Sumber : www.maybank.co.id
Produk pertama yang bisa memenuhi kebutuhan kita adalah Maybank Tabungan iB. Simpanan ini menganut akad Mudharabah, yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil. Kita tetap bisa bertransaksi dengan lancar di luar negeri dengan bebas tarik tunai dan transfer ke sama rekening Maybank Indonesia di ATM Maybank Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. 

Cek saldo dan transfer bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun melalui Maybank2u, Maybank2u App, dan Maybank SMS+ Banking sehingga kita tidak perlu bolak-balik ATM atau kantor cabang untuk mengecek atau memberikan kiriman uang, semuanya bisa dilakukan melalui perangkat pintar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun