Di tengah kesibukan sehari-hari, saya masih menyempatkan diri untuk menjalani dan mengembangkan passion saya di dunia travelling, kuliner, dan kepenulisan. Usia yang masih muda membangkitkan semangat saya untuk menembus malam demi mendapatkan apa yang saya inginkan, termasuk makanan yang ingin saya cicipi. Rasanya tidak memuaskan jika saya memesan makanan tersebut memanfaatkan jasa pesan antar, saya ingin mencicipinya sendiri langsung di tempat penjualannya. Jika memungkinkan, saya ingin melihat cara pembuatannya meskipun harus menunggu cukup lama.
Saya tidak hanya berani melakukannya di Jakarta, melainkan juga di luar kota bahkan di luar negeri. Bagi saya, rasanya sangat sayang jika saya harus terbaring di ranjang hanya karena hari sudah malam, terlebih jika saya berada di luar kota atau luar negeri dengan kuliner dan wisata malam yang sangat menarik. Sampai di tujuan dan mendapatkan apa yang diinginkan, tak lupa produknya diabadikan dengan kamera ponsel untuk kemudian diunggah ke jejaring sosial dan seringkali dilengkapi dengan tulisan yang bisa menceritakan lebih banyak mengenai foto produk tersebut. Sampai kembali di penginapan, saya tidak langsung tidur dan masih sempat untuk menuliskan ide-ide yang saya punya di ponsel. Untuk apa mengeluarkan biaya yang tidak sedikit jika tidak bisa menikmati seluruh potensi wisata yang ada, tentu lebih baik tidur di rumah bukan? Kota-kota yang pernah saya jelajahi di malam hari adalah Jakarta, Tangerang, Bandung, Denpasar, dan Tanjung Pandan.
Bertarung di malam hari tentu memberikan risiko tersendiri. Berjalan kaki di tengah malam yang dingin, gelap, dan tubuh yang lelah tentu meningkatkan risiko kecelakaan dan juga kondisi badan yang menurun. Menumpang kendaraan tak kalah berisiko, jika pengendara mengantuk dan kehilangan konsentrasi serta daya pandang maka risiko kecelakaan tak dapat terhindarkan.
Berjalan di siang hari membuat saya semakin percaya diri. Saya berani melangkahkan kaki dengan cepat untuk bisa menjelajahi sebanyak mungkin destinasi wisata dan melakukan berbagai kegiatan menarik, termasuk berjalan kaki menuruni bukit untuk mengunjungi sebuah pasar tradisional, melewati jalan berbatu untuk menikmati keindahan panorama pantai, dan mencoba wahana permainan yang memacu adrenalin.
Orang bilang laki-laki memang harus menjadi pemberani, terlebih sebagai seorang traveller, tetapi ketakutan dan kekhawatiran itu akan tetap ada. Meskipun usia masih muda dan belum berkeluarga, tetapi suatu saat saya akan punya tanggung jawab kepada kedua orang tua saya. Siapa yang kelak akan mendanai mereka di hari tuanya? Mereka boleh punya simpanan yang memadai, tetapi anak tidak akan kehilangan tanggung jawabnya untuk menjamin kehidupan mereka.
Saya tidak perlu cemas, saya tidak perlu khawatir, dan tetap bisa menjalani seluruh passion saya untuk menikmati masa muda yang tak akan terulang kembali ini. FWD Life menjawab kekhawatiran saya dan seluruh masyarakat Indonesia dengan aktivitas dan passion mereka masing-masing melalui asuransi jiwa Bebas Aksi yang memberikan proteksi terhadap risiko kecelakaan. Meskipun tidak diinginkan, meninggal akibat kecelakaan bisa terjadi kapan saja, pada diri siapa saja, dan di sini FWD Life berperan dengan mencairkan uang pertanggungan kepada penerima waris dari pemilik polis Bebas Aksi. Asuransi bisa dibeli secara online dengan harga yang terjangkau melalui situs resmi FWD Life. Masih takut travelling, takut jalan malam, dan memilih-milih kegiatan yang akan dilakukan? Segera bergabung dengan Bebas Aksi FWD Life.
Nah, meskipun sudah terproteksi, bukan berarti saya tidak memikirkan keamanan dan keselamatan. Saya hanya berani berlibur khususnya beraktivitas di malam hari jika libur yang saya miliki adalah libur yang cukup panjang dan saya selalu memastikan bahwa tubuh saya cukup bugar sebelum memulai aktivitas. Kacamata, dompet dengan uang tunai seperlunya, botol air minum, dan ponsel berkamera selalu saya bawa untuk memastikan kegiatan kuliner dan travelling saya lengkap serta menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H