Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Berbelanja Aman di Jejaring Sosial dengan Uangku

11 Desember 2016   10:56 Diperbarui: 11 Desember 2016   11:03 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi yang berkembang pesat, aktivitas yang meningkat, dan kemacetan yang tak kunjung tuntas membuat saya lebih memilih untuk berbelanja daring atas produk-produk yang saya butuhkan dan pahami. Saya bisa mendapatkan harga yang paling kompetitif, menghemat waktu dan ongkos, tetapi tetap memperoleh barang yang dibutuhkan dengan cepat hanya melalui ponsel pintar.

Kini pembelanja daring sangat banyak, saya hanya menjadi satu dari puluhan juta orang yang biasa berbelanja daring. Infografis disajikan oleh Liputan6.com.
Kini pembelanja daring sangat banyak, saya hanya menjadi satu dari puluhan juta orang yang biasa berbelanja daring. Infografis disajikan oleh Liputan6.com.
Pembelian pertama daring saya adalah membeli tas dari seorang penjual di jejaring sosial. Saya sudah lama membutuhkan tas itu sehingga dengan penuh kepercayaan saya langsung membayar dengan cara transfer bahkan ketika barang belum dikirim, untungnya barang tiba sesuai pesanan dengan kondisi yang baik. 

Pengalaman berbeda dirasakan teman-teman yang beberapa kali tertipu setelah berbelanja di jejaring sosial, melakukan transfer langsung, dan barangnya tak kunjung dikirim, penjual menghilang dan uang pun raib bersamanya. Sejak saat itu, saya tidak pernah lagi melakukan transfer langsung ke penjual dan memilih untuk memanfaatkan rekening bersama yang disediakan oleh situs jual beli seperti Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Elevenia, Blibli.com, atau Bhinneka.com.

Ketika saya membutuhkan barang-barang aksesoris elektronik, saya akan mencarinya di jejaring sosial dan mengunjungi situs-situs jual beli tersebut. Kesesuaian produk menjadi pilihan nomor satu diikuti dengan apakah penjualnya adalah online shop terpercaya dan bagaimana review konsumen mereka. Apabila kemudian saya menemukannya di jejaring sosial, saya akan menanyakan apakah mereka memiliki lapak di salah satu situs jual beli untuk selanjutnya bertransaksi menggunakan rekber.

Pesanan dua kabel USB, dua cartridge tinta printer, dan satu unit rice cooker datang cepat, sesuai pesanan, asli, dan dikemas dengan baik. Nah, pesanan-pesanan berikutnya justru menemui jalan yang kurang mulus. Ketika saya bertanya kepada sang penjual, mereka mengatakan bahwa stok masih sangat banyak. Setelah saya membayar dan tiba batas waktu pengiriman, mereka secara sepihak membatalkan transaksi dan pesanan dialihkan ke pihak lain. Alih-alih barang tiba sesuai harapan, barang tersebut justru tidak sesuai pesanan dan mengalami kerusakan. 

Untungnya dana tersebut masih berada di pihak rekber dan saya mengurus pengembalian dana. Setelah mengirimkan bukti akan ketidaksesuaian dan kerusakan barang yang dipesan, pihak rekber meminta saya mengembalikan barang tersebut dan saya pun menerima kembali uang yang telah saya bayarkan. Kejadian ini saya hadapi beberapa kali, bukan hanya sekali dan tidak hanya dengan satu penjual saja. Bayar, barang tiba, barang dikembalikan, uang dikembalikan.

Berbelanja menggunakan rekber sangat menyenangkan. Selain jaminan keamanan dan perlindungan konsumen seperti yang sudah saya ceritakan, rekber juga memberikan beberapa pilihan metode pembayaran termasuk di dalamnya : transfer, kartu debit, dan kartu kredit. Bank yang bekerja sama dengan pihak rekber juga banyak dan salah satunya sama dengan bank tempat saya menjadi nasabah, tentu ini lebih baik dibandingkan jika langsung melakukan transfer ke penjual yang umumnya hanya memiliki rekening di satu sampai tiga bank berbeda. 

Beberapa rekber pun menyediakan fasilitas cicilan nol persen untuk pemabayaran dengan kartu kredit bank tertentu, sangat membantu konsumen dan sayangnya saya belum bisa membagikan pengalaman terkait hal tersebut karena saya belum pernah merasakannya. Setelah memesan barang, saya tinggal mengirimkan uang ke pihak rekber dan saya tidak perlu melakukan konfirmasi pembayaran berupa pengiriman bukti pembayaran. Pihak rekber langsung mengirimkan notifikasi telah menerima pembayaran kepada saya maupun pihak penjual secara otomatis setelah saya membayar.

Bagaimana jika kemudian penjual di jejaring sosial tidak memiliki lapak di situs jual beli dengan fasilitas rekber? Selama ini saya selalu membatalkan transaksi dengan mereka karena takut tertipu, meskipun pelayanan mereka cukup meyakinkan dan harga mereka terbilang wajar. Tidak ada jaminan keamanan, tidak ada perlindungan konsumen di sana. 

Mereka bisa saja muncul dengan posting status dan komentar yang begitu aktif, melayani pembicaraan dengan pelanggan begitu responsif, dan kemudian kabur setelah pelanggan melakukan pembayaran, bukan? Memang hanya sebagian kecil, tidak semua, tetapi tetap saja membuat saya takut. 

Sekarang, saya tidak perlu menolak bertransaksi dengan penjual di media sosial karena bisa memanfaatkan fitur payment request UANGKU. Kita bisa meminta bantuan fitur ini untuk melakukan pembayaran kepada pihak penjual, dengan cara mengirimkan pembayaran terlebih dahulu kepada UANGKU untuk disimpan dan disampaikan kepada penjual setelah barang tiba sesuai pesanan. Setelah memastikan penjual adalah online shop terpercaya dan setuju menggunakan UANGKU, manfaatkan fitur shopping payment request, lakukan pembayaran, dan sistem akan memberikan notifikasi kepada penjual. Jangan lupa untuk kemudian melakukan konfirmasi penerimaan barang ya, tentunya setelah barang diterima dan dipastikan sesuai pesanan serta berada dalam kondisi yang seharusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun