Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memajukan Masa Depan Papua Melalui Dunia Pariwisata

10 Desember 2016   18:59 Diperbarui: 11 Desember 2016   10:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Destinasi wisata di Papua yang ditunjukkan oleh Wikipedia bahasa Inggris."][/caption]

Indonesia seharusnya benar-benar bersyukur karena kita memiliki potensi di berbagai bidang dan di berbagai daerah di seluruh Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke, dari Aceh hingga Papua. Keberagaman potensi sumber daya alam telah memberikan pemasukan bagi negara selama puluhan tahun ketika sekarang ini kita harus mulai memaksimalkan potensi dari sektor lain karena suatu saat sumber daya alam mungkin tak lagi jadi primadona utama.

Pariwisata menjadi sektor yang bagus untuk digarap mengingat keinginan setiap orang dalam melakukan penjelajahan dan liburan begitu tinggi. Salah satu artikel Kompas Travel bahkan mengatakan bahwa keinginan generasi milenial untuk travelling lebih tinggi dari membeli rumah. Setiap daerah harus bisa memaksimalkan potensi lokal yang dimiliki untuk memajukan pariwisatanya, termasuk juga Papua. Papua? Iya, Papua juga punya hal-hal menarik kok untuk diperhatikan, meliputi : diving site di Biak, Taman Nasional Lorentz yang telah ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage, Taman Nasional Wasur, kecantikan burung cenderawasih dan kasuari, wisata budaya, kuliner laut, Pegunungan Jayawijaya, Pegunungan Foja, dan Lembah Waliem. Hal-hal menarik dan potensial ini harus kita maksimalkan manfaatnya untuk penduduk Papua itu sendiri.

Menyediakan infrastruktur penunjang
Pemerintah dibantu oleh pihak swasta membangun dan mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung kelancaran kegiatan pariwisata, meliputi : bandara-bandara yang nyaman dan mampu didarati pesawat jet berbadan lebar, jalan darat berkualitas baik dengan penerangan yang memadai untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, petunjuk jalan menuju destinasi-destinasi wisata yang ada, ketersediaan jaringan telekomunikasi untuk mengirim pesan, melakukan panggilan, dan membagikan momen, serta penginapan yang nyaman dan layak untuk ditempati. Itu semua berbiaya besar bukan?

Ya, makanya harus dibangun bersama pihak swasta dan tentu berat apabila pemerintah bergerak sendiri. Bandara yang bisa didarati jet berbadan lebar sekelas Airbus A330 cukup bandara besar di ibu kota provinsi saja untuk menampung wisatawan yang datang dari Jakarta maupun kota-kota besar lainnya termasuk dari luar negeri yaitu Bandara Sentani di Jayapura. Jaringan telekomunikasinya tidak harus menggunakan teknologi 4G LTE di seluruh kawasan Papua, itu memang lebih baik tetapi 3G juga sudah cukup. Penginapan yang dibangun tidak harus berbentuk hotel berbintang dengan kamar mewah, penginapan biasa yang bersih dan nyaman juga sudah cukup untuk menyenangkan turis yang datang.

Aktif melibatkan masyarakat Papua
Pariwisata yang baik untuk membangun masa depan Papua haruslah melibatkan masyarakat Papua sebagai inti dari kegiatan yang ada. Pemerintah dapat memberikan pendidikan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan pelayanan turisme kepada masyarakat Papua sehingga mereka mampu berhadapan dengan para turis dan melayani mereka, baik dengan menjadi pengendara kendaraan wisata, pemandu wisata, petugas di destinasi wisata, resepsionis penginapan, pelayan rumah makan, dan masih banyak lagi.

Tentu akan semakin baik apabila usaha penunjang pariwisata ini dimiliki oleh masyarakat Papua sendiri dan Pemerintah perlu mendukung mereka dengan memberikan bantuan untuk membangun lapangan kerja sendiri berupa modal awal, pelatihan, serta pinjaman dengan bunga rendah untuk modal ekspansi. Sekali lagi, dalam menjalankan usahanya mereka harus didorong untuk menonjolkan keunikan Papua sebagai identitas usaha mereka sehingga mampu memberikan ingatan yang tak terlupakan di benak para turis.

Pemerintah juga dapat mendirikan pusat kebudayaan yang terbuka untuk umum dan mengajak masyarakat setempat untuk mempertunjukkan keunikan budaya mereka serta menjual cinderamata yang mereka buat sendiri. Pariwisata akan semakin berwarna apabila masyarakat memperbolehkan turis untuk berkunjung ke kawasan tempat tinggal mereka, melihat bentuk arsitektur bangunan rumah, dan mencoba untuk hidup serta beraktivitas seperti apa yang biasanya mereka lakukan.

Menjadikan Papua sebagai destinasi wisata edukatif
Wisata edukatif? Ya, Papua layak menjadi destinasi wisata edukatif. Pertama, kekayaan makhluk hidup yang berasal dari daerah timur Indonesia dan merupakan kelompok Australis cukup berbeda dibandingkan dengan di daerah barat seperti Pulau Jawa dan Sumatera sehingga Papua mampu menarik kedatangan turis yang menaruh minat di bidang biologi.

Kedua, Papua memiliki kawasan tambang terbesar yaitu Tambang Grasberg yang saat ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia. Apabila pihak perusahaan mengizinkan untuk membuka area tertentu kepada publik, turis yang menaruh minat di bidang kebumian bisa berkunjung untuk melihat dan mempelajari secara sekilas bagaimana proses kegiatan pertambangan itu berjalan. Ketiga, Pemerintah dapat membuka museum di Pulau Dolok sebagai tempat wisata sejarah untuk mengenang perjuangan merebut Papua ke tangan Indonesia.

Aktif mempromosikan pariwisata Papua
Tidak akan ada yang mengenal apabila tidak ada yang memperkenalkan, betul bukan? Pemerintah pusat melalui Kemenpar maupun pemerintah provinsi harus gencar mempromosikan Papua sebagai destinasi wisata yang tak kalah menarik dengan destinasi wisata lain di Indonesia, bahkan jika perlu menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata prioritas. Kegiatan promosi dilakukan di dalam dan luar negeri baik melalui media cetak maupun media elektronik dengan memberikan informasi mengenai hal-hal menarik yang bisa didapatkan di Papua.

Menjadikan Papua sebagai destinasi yang dilirik turis
Turis tidak hanya sekadar melirik destinasi yang menarik dan berinfrastruktur baik, melainkan juga memastikan destinasi tersebut aman dan bisa dijangkau dengan tarif yang terjangkau. Pihak keamanan setempat harus senantiasa menjaga situasi yang ada agar tetap aman dan jauh dari hal-hal yang tidak diinginkan sehingga turis tidak takut untuk berkunjung. Pemerintah pun perlu mengeluarkan insentif untuk menurunkan biaya wisata ke Papua yang dikenal cukup tinggi, bahkan mungkin jika dibandingkan dengan berlibur ke luar negeri.

Rencana untuk menjadikan harga BBM sama di seluruh Indonesia baik tidak hanya untuk menurunkan biaya transportasi di Papua, melainkan juga menurunkan harga semua barang di Papua termasuk makanan. Bagaimana dengan harga tiket pesawat yang tinggi? Pemerintah dapat menekan besar pajak yang dikenakan kepada mereka yang akan berangkat ke Papua atau menekan biaya mendarat dan lepas landas dari bandara-bandara di Papua.

Dengan memajukan pariwisata Papua, kita bisa menunjukkan keunikan Papua kepada dunia sebagai bagian dari keindahan budaya Indonesia. Dengan memajukan pariwisata Papua, kita juga membuka harapan masyarakat setempat untuk masa depan Papua yang tidak hanya mengandalkan sektor sumber daya alam, melainkan juga dari sektor jasa pariwisata yang tak kalah menjanjikan. Papua bisa menjadi kebanggaan Indonesia, bahkan bisa menjadi kebanggaan dunia asalkan kita mampu memanfaatkan potensi lokal yang ada.

Hubungi penulis melalui Facebook di https://facebook.com/christian.evan.ch dan Twitter di https://twitter.com/official_cevan. Posting ini sudah dibagikan di https://free.facebook.com/story.php?story_fbid=1369353809742032&id=100000022771303&refid=7#footer_action_list dan https://twitter.com/official_cevan/status/807782123293679616.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun