Pada zaman praaksara, listrik belumlah memegang peranan dalam kehidupan manusia. Manusia masih mengandalkan benda-benda yang ada di sekitar mereka secara langsung untuk bertahan hidup. Hari ini, bisakah kita bertahan tanpa listrik? Masyarakat berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia membutuhkan listrik sebagai energi utama dalam kehidupan.
Semua butuh listrik
Dari bangun tidur hingga tidur dan bangun lagi keesokan harinya, manusia tidak lepas dari listrik. Penerangan di rumah, sekolah, kantor, jalan raya, semua membutuhkan listrik. Bekerja dan bertukar informasi, baik dengan komputer, ponsel, televisi, radio, tidak ada yang bisa bekerja tanpa arus listrik. Belum lagi hal-hal berikut ini : memasak nasi dengan rice cooker, mendinginkan ruangan dengan air conditioner, mencuci pakaian dengan mesin cuci, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
PLN sebagai penyalur arus listrik di Indonesia
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan berbangga atas kehadiran perusahaan energi PT PLN dalam menyalurkan arus listrik yang dihasilkan oleh berbagai pembangkit listrik kelolaannya ke kota-kota di Indonesia. Dengan demikian, aktivitas harian masyarakat dapat berjalan dengan lancar dan lebih mudah.
Banyaknya jumlah pelanggan dan pendapatan tahunan PT PLN memampukan perusahaan ini untuk menemani PT Pertamina dalam jajaran Fortune Global 500.
Kehadiran program "Listrik Pintar"
Listrik pascabayar yang sudah diterapkan sejak lama memang terlihat lebih menguntungkan bagi masyarakat sebagai konsumen listrik. Pakai dulu, baru bayar, begitulah prinsip penggunaan listrik pascabayar. Ketika tanggal yang sudah ditentukan, petugas PLN datang ke tempat konsumen untuk mencatat penggunaan listrik mereka dan membebankan tagihan atas dasar tersebut. Ketika jumlah konsumen semakin banyak dan cakupan daerah pelayanan semakin luas, biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar gaji pegawai pastinya meningkat. Meningkatnya biaya berarti tarif yang dibebankan kepada konsumen berpotensi semakin mahal. Menyadari besarnya pengaruh tarif listrik dalam perekonomian, PLN meluncurkan program "Listrik Pintar" dengan menerapkan sistem prabayar.
Pencatatan konsumsi listrik menjadi lebih akurat, kesalahan penagihan dapat terhindarkan, dan keterlambatan pembayaran tagihan listrik karena lupa dan tak mampu membayar menjadi hal yang tak perlu lagi terjadi dengan kehadiran program "Listrik Pintar". Untuk menikmati layanan dari PLN, konsumen harus membeli terlebih dahulu sejumlah pulsa listrik. Dalam hal ini, PLN menjalin kerja sama dengan beberapa mitra untuk memudahkan masyarakat dalam membeli pulsa listrik tanpa perlu menempuh jarak yang cukup jauh, termasuk di antaranya minimarket yang aktif dikunjungi masyarakat.
Ke depannya, PLN diharapkan menambah mitra pembelian pulsa listrik, menggiatkan program peralihan listrik pascabayar ke listrik prabayar, dan sekaligus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat terkait program ini.
Tarif listrik yang masih mahal bagi sebagian orang
Tahun ini kita baru saja merasakan penurunan tarif dasar listrik, meskipun memang besarannya tidak signifikan. Meskipun demikian, sebagian orang menganggap listrik saat ini masih tergolong mahal, belum lagi pemadaman listrik kadang-kadang masih terjadi. Solusinya, ke depan PLN diharapkan menemukan sumber energi listrik dengan biaya produksi lebih terjangkau.
Kelangkaan listrik di pelosok Nusantara
Bagi beberapa daerah di pelosok Nusantara, listrik menjadi hal yang sangat langka. Jangankan merasakan program "Listrik Pintar", di sana listrik hanya menyala selama beberapa jam saja di tempat tertentu sehingga masyarakat berlomba-lomba bekerja dan mengisi daya perangkat mereka. Sisanya, mereka hidup di tengah kegelapan.
Misalnya, baru-baru ini diberitakan oleh salah satu stasiun televisi swasta bahwa dua desa di Kabupaten Deli Serdang belum pernah merasakan kehadiran PLN sejak negeri ini merdeka. Warga mengandalkan genset yang hanya dapat beroperasi beberapa jam saja di malam hari dan lampu minyak untuk sisanya.Kehadiran PLN di sana untuk membangun pembangkit listrik dan menyalurkan arusnya kepada masyarakat amat diperlukan.
Mengatasi kelangkaan listrik nasional di masa depan
Proyek properti baru masih terus menggeliat diikuti dengan laju pertumbuhan penduduk yang masih dalam skala positif tentunya akan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan energi listrik dalam jumlah besar. Jika hal ini tidak ditanggapi dengan serius, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan listrik menjadi barang mahal dan langka di negeri ini dikarenakan produksinya yang tidak mencukupi kebutuhan nasional.
Sejumlah pembangkit listrik baru mutlak diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Permasalahannya, harga pembangkit listrik tidaklah murah. Kerja sama PT PLN dengan pihak swasta menjadi solusi yang cukup menarik, di mana pihak swasta membangun pembangkit listrik, mengoperasikannya, dan menjual arus listrik yang dihasilkan kepada PT PLN. Dengan demikian, PT PLN tidak perlu mengeluarkan modal investasi dalam jumlah besar dan hanya menjadi perantara penyaluran listrik.
Sisa kebutuhan listrik yang tidak tercukupi oleh pembangkit listrik baru milik swasta menjadi pekerjaan rumah PT PLN dan BUMN sektor energi lainnya, di mana perusahaan-perusahaan tersebut dapat menjalin kerja sama dengan skema joint venture dalam membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik. Pemilihan sumber energi haruslah berdasarkan : biaya pembangunan pembangkit listrik, biaya operasional pembangkit listrik, biaya produksi, luas lahan yang dibutuhkan, dan pengaruh terhadap lingkungan.Hal ini penting dilakukan agar pembangunan pembangkit listrik baru bersifat ekonomis, tidak membuat PLN harus merugi, dan tidak menambah beban masyarakat dalam membayar konsumsi listrik.
Ketika harga komoditas turun seperti sekarang, tersedia berbagai sumber energi dengan harga yang terjangkau. Akan tetapi, ketersediaannya di masa mendatang dan pergerakan harga perlu dipikirkan baik-baik, karena sumber energi tersebut tidak terbarukan.Pembangkit listrik yang dibangun juga sebisa mungkin tidak berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan dan penurunan standar kehidupan masyarakat di sekitarnya. Menggiatkan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan menjadi solusi yang baik.
Pola hidup hemat energi
Beberapa solusi sudah saya paparkan sebelumnya, namun semua hal tersebut tidak akan berarti tanpa kebijaksanaan masyarakat selaku konsumen listrik dalam memanfaatkan energi listrik. Hal inilah yang menjadi salah satu tujuan penerapan program "Listrik Pintar" oleh PT PLN.
Tindakan sederhana seperti mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan dapat menghemat konsumsi energi listrik nasional secara signifikan jika dilakukan bersama-sama secara konsisten. Masyarakat pun diharapkan menggunakan peralatan listrik hemat energi sesuai kebutuhan, misalnya ruangan kecil cukup dilengkapi dengan pendingin ruangan 1/2 PK saja.
Konsumsi listrik juga hendaknya tidak terpusat di jam-jam tertentu saja, melainkan terbagi secara merata sepanjang hari. Hal ini penting agar tidak diperlukan pemadaman listrik karena kebutuhan listrik yang terlalu tinggi.
Semua hal di atas penting untuk dilakukan agar seluruh masyarakat dapat memenuhi kebutuhan listrik mereka dengan lancar dan nyaman tanpa membuat pengeluaran membengkak. Terlebih jika sudah bergabung dengan program "Listrik Pintar", arus listrik tidak mengalir sama sekali jika tidak memiliki pulsa listrik.Terwujudlah kondisi di mana listrik mampu menciptakan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H