Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Listrik Pintar dan Konsumen Bijak, Kehidupan Jadi Lebih Baik

9 April 2016   21:25 Diperbarui: 9 April 2016   21:33 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini kita baru saja merasakan penurunan tarif dasar listrik, meskipun memang besarannya tidak signifikan. Meskipun demikian, sebagian orang menganggap listrik saat ini masih tergolong mahal, belum lagi pemadaman listrik kadang-kadang masih terjadi. Solusinya, ke depan PLN diharapkan menemukan sumber energi listrik dengan biaya produksi lebih terjangkau.

Kelangkaan listrik di pelosok Nusantara

Bagi beberapa daerah di pelosok Nusantara, listrik menjadi hal yang sangat langka. Jangankan merasakan program "Listrik Pintar", di sana listrik hanya menyala selama beberapa jam saja di tempat tertentu sehingga masyarakat berlomba-lomba bekerja dan mengisi daya perangkat mereka. Sisanya, mereka hidup di tengah kegelapan.

Misalnya, baru-baru ini diberitakan oleh salah satu stasiun televisi swasta bahwa dua desa di Kabupaten Deli Serdang belum pernah merasakan kehadiran PLN sejak negeri ini merdeka. Warga mengandalkan genset yang hanya dapat beroperasi beberapa jam saja di malam hari dan lampu minyak untuk sisanya.Kehadiran PLN di sana untuk membangun pembangkit listrik dan menyalurkan arusnya kepada masyarakat amat diperlukan.

Mengatasi kelangkaan listrik nasional di masa depan

Proyek properti baru masih terus menggeliat diikuti dengan laju pertumbuhan penduduk yang masih dalam skala positif tentunya akan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan energi listrik dalam jumlah besar. Jika hal ini tidak ditanggapi dengan serius, tidak menutup kemungkinan beberapa tahun ke depan listrik menjadi barang mahal dan langka di negeri ini dikarenakan produksinya yang tidak mencukupi kebutuhan nasional.

Sejumlah pembangkit listrik baru mutlak diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Permasalahannya, harga pembangkit listrik tidaklah murah. Kerja sama PT PLN dengan pihak swasta menjadi solusi yang cukup menarik, di mana pihak swasta membangun pembangkit listrik, mengoperasikannya, dan menjual arus listrik yang dihasilkan kepada PT PLN. Dengan demikian, PT PLN tidak perlu mengeluarkan modal investasi dalam jumlah besar dan hanya menjadi perantara penyaluran listrik.

Sisa kebutuhan listrik yang tidak tercukupi oleh pembangkit listrik baru milik swasta menjadi pekerjaan rumah PT PLN dan BUMN sektor energi lainnya, di mana perusahaan-perusahaan tersebut dapat menjalin kerja sama dengan skema joint venture dalam membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik. Pemilihan sumber energi haruslah berdasarkan : biaya pembangunan pembangkit listrik, biaya operasional pembangkit listrik, biaya produksi, luas lahan yang dibutuhkan, dan pengaruh terhadap lingkungan.Hal ini penting dilakukan agar pembangunan pembangkit listrik baru bersifat ekonomis, tidak membuat PLN harus merugi, dan tidak menambah beban masyarakat dalam membayar konsumsi listrik.

Ketika harga komoditas turun seperti sekarang, tersedia berbagai sumber energi dengan harga yang terjangkau. Akan tetapi, ketersediaannya di masa mendatang dan pergerakan harga perlu dipikirkan baik-baik, karena sumber energi tersebut tidak terbarukan.Pembangkit listrik yang dibangun juga sebisa mungkin tidak berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan dan penurunan standar kehidupan masyarakat di sekitarnya. Menggiatkan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan menjadi solusi yang baik.

Pola hidup hemat energi

Beberapa solusi sudah saya paparkan sebelumnya, namun semua hal tersebut tidak akan berarti tanpa kebijaksanaan masyarakat selaku konsumen listrik dalam memanfaatkan energi listrik. Hal inilah yang menjadi salah satu tujuan penerapan program "Listrik Pintar" oleh PT PLN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun