Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Indonesia Siap Energi Terbarukan

18 Desember 2015   09:17 Diperbarui: 18 Desember 2015   11:59 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memberikan bantuan pembangkit listrik energi terbarukan kepada desa terpencil dengan menggandeng produsen lokal
Hingga saat ini, belum semua desa terpencil di Indonesia terjangkau oleh aliran energi listrik. Sebagian desa yang sudah dialiri listrik pun masih mengandalkan pembangkit bertenaga solar di mana dibutuhkan distribusi solar ke tempat tersebut yang tidak mudah. Ketika terjadi ketidakstabilan pembangkit listrik, kelebihan kebutuhan energi, dan kekurangan stok solar, penerangan di sana akan padam.

Sebagai solusinya, Pertamina bersama perusahaan lainnya dapat memberikan bantuan berupa pembangkit listrik tenaga :

  • angin, untuk daerah dengan kecepatan angin tinggi
  • mikrohidro, untuk daerah dengan suplai air yang memadai, dan
  • matahari, untuk daerah dengan intensitas penyinaran matahari tinggi.

Mainan anak-anak yang menghasilkan energi listrik
Hasil penelusuran yang saya lakukan di Internet menemukan dua produk pembangkit listrik bertenaga mekanik, yaitu sepeda dan ayunan anak. Anak bangsa sudah dapat mendesain dan memproduksi produk-produk ini dengan biaya yang terjangkau. Selain digunakan untuk membangkitkan listrik, pembangkit listrik ini juga dapat digunakan sebagai sarana hiburan untuk anak-anak.

Mengembangkan biogas, bioetanol, dan biodiesel

Peningkatan implementasi biogas
Selama ini, untuk kegiatan memasak, rakyat Indonesia masih mengandalkan gas berjenis elpiji di mana Pertamina diharuskan mengimpor gas jenis tersebut dalam jumlah besar dan juga menekan neraca perdagangan.

Pertamina dimungkinkan menambah jumlah infrastruktur biogas yang sudah ada untuk kegiatan memasak masyarakat. Dengan adanya biogas, terdapat pengelolaan terhadap kotoran makhluk hidup, bahan bakar memasak yang lebih terjangkau, dan penurunan nilai impor elpiji.

Pengembangan riset bioetanol
Bioetanol, senyawa kimia berjenis alkanol dengan rumus kimia C2H5OH, merupakan bahan bakar alami yang menurut data Puspitek dapat dihasilkan dari enam puluh jenis tanaman berbeda. Bioetanol ini dapat digunakan sebagai substitusi bensin yang memberi tenaga pada kendaraan bermotor. Yang perlu diperhatikan adalah tanaman mana yang bisa menghasilkan bioetanol dengan efektif, efisien, serta cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Peningkatan kadar CPO pada biodiesel
Kadar CPO yang selama ini hanya berkisar antara 15 sampai 20 persen pada biodiesel ke depannya diharapkan meningkat untuk menurunkan ketergantungan terhadap solar. Hal ini sangat mendorong kemajuan industri CPO nasional.

Melakukan edukasi akan energi terbarukan
Kemarin pada artikel sebelumnya, saya telah membahas mengenai edukasi terhadap sumber energi tidak terbarukan yang akan habis sehingga perlu dihemat. Masyarakat harus memahami dan mau melakukan tindakan penghematan tersebut dengan menggunakan energi secara bijaksana.

Menjadi penting juga bagi Pertamina dan instansi terkait untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar bersedia beralih ke sumber energi terbarukan dengan menonjolkan kelebihannya, yaitu ramah lingkungan, lebih hemat, serta persediaannya tidak terbatas. Meskipun terlihat investasi di awal lebih besar, namun ke depannya menggunakan energi terbarukan akan jauh lebih terjangkau.

Pertamina perlu juga memberikan contoh agar diikuti masyarakat dengan mulai menggunakan PLTS pada operasional minimarket Bright di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun