Unsur intrinsik pada hikayat “ Si Bungkuk dan Si Panjang “
Unsur intrinsik yang terdapat pada Hikayat tersebut yaitu hikayat ini mengandung tema pengkhianatan dalam cinta. Tokoh yang main yaitu masyhudulhakk, si panjang/ Bedawi, dan sang isteri. Watak masing-masing tokoh yaitu masyhudulhakk memiliki watak arif, bijaksana,suka menolong, cerdik juga baik hati “ kalakian maka bertambah-tambahlah cerdiknya dan akalnya itu”. Watak dari si panjang atau Bedawi yaitu licik juga egois , "Akan tuan ini terlalu elok rupanya dengan mudanya. Mengapa maka tuan hamba berlakikan orang tua bungkuk ini? Baik juga tuan hamba buangkan orang bungkuk itu, agar supaya tuan hamba, hamba ambit, hamba jadikan istri hamba” isteri masyhudulhakk memiliki watak cepat tergoyah oleh perkataan sang lelaki dan pengkhianat “ baiklah, hamba turutlah kata tuan hamba itu”
Setting pada hikayat ini yaitu mengambil tempat di sungai, dan tepi sungai. “ maka sampailah ia pada suatu sungai” Suasana dalam hikayat tersebut tergambar suasana yang menegangkan, mengecewakan.” Maka segala kelakuan itu semuanya dilihat oleh orang tua bungkuk itu dan segala hal perempuan itu dengan Bedawi itu”
Waktu tidak digambarkan secara jelas pada hikayat ini. alur yang digunakan yaitu alur maju. Sudut pandang yang digunakan yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu. Bahasa yang digunakan pada hikayat tersebut sukar untuk dipahami karena masih mengandung bahasa melayu. Pada hikayat ini memiliki amanat antara lain: jangan jadi orang yang cepat tergoyah oleh perkataan orang lain, harus dipikir terlebih dahulu, apakah itu baik untuk kita atau malah memberikan dampak buruk untuk kita. Syukuri apa yang telah kita miliki.
Unsur intrinsik pada cerpen “ Sakit, aku sakit”
Tema yang dihadirkan pada cerpen ini adalah mengenai pengkhianatan cinta yang dilakukan oleh sahabat yang telah mengambil kekasih sahabatnya. Tokoh yang hadir pada cerpen ini adalah “Aku”, Diandra, dan Taon. Tokoh Aku memiliki sifat baik, pengertian tetapi memiliki rasa dendam terhadap orang lain. Diandra dengan sifat polos,jujur, anggun, tetapi pengkhianat. Dan Tion sebagai penghauncur hubungan sahabatnya.
Latar tempat yang hadir pada cerpen tersebut adalah sisi kantin dekat kantin “ sekali waktu aku memergoki mereka sedang berbincang berdua di sisi kantin dekat kantor kami bekerja", restoran ...saat aku memergoki mereka berdua di sebuah restoran. teras rumah ".... ketika kudapati mereka sedang bercumbu di teras rumah itu". hamparan sawah, "Terhenti di sebuah hamparan sawah yang hijau aku tiba-tiba teringat akan kejadian semalam, seolah seperti tersadar dari mabuk aku kaget mengingat apa yang aku lakukan semalam".
Waktu yang terlihat pada cerpen ini ialah pada malam hari. Suasana yang hadir dalam cerpen ini ialah kesakitan " tak pernah sama sekali ku sadari bahwa asmara, jalinan cinta dan perasaan kasih yang ada dan ku rasa harus hancur, tenggelam tanpa bekas....". Kegelisahan "Hari berlalu perasaanku semakin gelisah...", menegangkan "Teganya kalian menghianati aku!", Alur yang hadir pada cerpen ini adalah alur maju. Gaya bahasa yang mudah dipahami karena tidak mengandung unsur melayu atau bahasa daerah. Sudut pandang yang hadir yaitu tokoh utama sebagai pelaku utama karena di dalam cerpen ini banyak menggunakan kata aku, dan menceritakan tentang kehidupan "Aku" atau penulis. Cerita yang disajikan yaitu cerita yang menggambarkan kehidupan/kejadian masyarakat saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H