Klaim bahwa Indonesia adalah negara yang beragam memang sangat tepat. Sebagai bangsa yang besar, dengan jumlah penduduk yang sangat besar, sumber daya alam yang melimpah, wilayah yang sangat luas dan kekayaan budaya dan bahasa yang sangat beragam, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan sekaligus juga memiliki masalah yang besar. Artinya, selain potensi positif Indonesia yang besar, potensi atau permasalahan negatif juga besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya masyarakat multikultural di Indonesia adalah :
Letak Wilayah Indonesia
Letak dan Keadaan Geografis Indonesia
Perbedaan Kemampuan dan Perkembangan Setiap Wilayah
Perbedaan Sikap dalam Menyerap Budaya Asing
Perbedaan Sistem Religi yang Dianut Masyarakat
Asal-usul Masyarakat yang Berlainan
Berdasarkan hal diatas, Indonesia sangat rentan terjadi konflik antar sama warga negara yang mendasari perbedaan tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik adalah percekcokan, perselisihan, dan pertentangan. Konflik sosial adalah pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan.
Konflik berasal dari kata kerja latin "configere". Artinya saling memukul. Secara sosiologi, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih. Dimana suatu kelompok berusaha untuk menyingkirkan bagian lainnya dengan cara menghancurkannya. Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan, terutama ketika upaya penyelesaian konflik tidak ditanggapi secara serius oleh mereka yang berkaitan.